CHAPTER 2 ~ SESEDERHANA ITU? UNTUK BAHAGIA

27 7 1
                                    

Rembulan malam menyinari langit yang dibalut kegelapan, ditemani bintang - bintang berkilau menambah kesan indah di kegelapan malam.

Seorang anak yang masih duduk dibangku SMP sedang termenung dikamarnya dengan jendela yang terbuka menampakan pemandangan luar rumahnya yang terlihat gelap tapi masih
terlihat indah karena cahaya bulan yang menyinarinya dan tentunya dengan bintang - bintang yang setia menemani kegelapan malam.

Setelah berkecamuk dengan banyak fikiran anak tersebut bergegas untuk pergi kedapur untuk membuatkan nasi goreng untuk dirinya dan ayahnya, ia tau sebentar lagi ayahnya pulang setelah seharian penuh ia bekerja banting tulang untuk menghidupi mereka berdua.

Meskipun tidak banyak bahan untuk membuat masakan tapi dia yakin nasi goreng buatannya pasti enak karena dia sudah terbiasa memasak sendiri sejak kecil, tapi terkadang ayah juga sering memasak untuknya.

'Tok tok tok'

Suara ketukan pintu terdengar keras didepan, ia langsung bergegas untuk membukakan pintu, ia tau itu pasti ayahnya, karena ini sudah menunjukan jam dimana ayahnya bakalan pulang.

"Ayahhhhhhh". Teriak anak itu sambil memeluk ayahnya yang baru saja datang, setiap ayahnya pulang ia selalu senang entah kenapa, menurutnya ayahnya luarbiasa, dia selalu tersenyum dalam keadaan apapun, dia selalu menjadi penenang dikala ia bersedih, selalu menjadi penyemangat dikala ia mendapatkan nilai jelek atau down, dan selalu memberikan solusi yang terbaik dikala ia bingung menentukan pilihan.

"Anak ayah belum tidur" katanya dengan lembut.

"Belum Yah kan REYHAN lagi nunggu ayah pulang...hhhee, kita langsung makan aja yu Yah, ayah pasti belum makan" Katanya dengan semangat.

"Wahhh pasti dibuatin nasi goreng special lagi nihhhh" Kata ayahnya dengan sumringah.
"iyaa doonggg" timpal sang anak dengan sombong.

Mereka berdua akhirnya berjalan kemeja makan untuk makan bersama, walaupun makan malam mereka tidak semewah dan tidak sebanyak teman-temannya yang lain ia tetap bahagia karena ia masih bisa makan dengan enak dan tentunya ditemani dengan sang ayah tercinta, ia selalu bersyukur masih bisa makan enak, masih punya tempat tinggal ya meskipun tidak sebagus dan sebesar kebanyakan orang tapi iya tidak iri karena masih banyak orang diluar sana yang bahkan untuk makan saja mereka susah, ada yang tidak punya tempat tinggal sehingga mereka tingal dikolong jembatan.

Ia tau karena ia terkadang pergi kesana untuk berbagi makanan, itupun ia memakai uang jajannya sendiri karena ia tau masih banyak orang lain yang lebih membutuhkan, jadi iya menyisihkan sebagian uang jajannya untuk orang lain, yaa meskipun dirinya juga membutuhkan tapi ia lebih memilih untuk membagi rezekinya kepada orang lain, iya sering pergi ke kolong jembatan itu bersama temannya yaitu Agung Prawira Kusuma, katanya Agung juga senang berbagi dengan orang lain maka dari itu ia sering mengajaknya.

Oh iya namaku REYHAN PANDU MAHARAJA, kata ayah nama itu pemberian ibunya sebelum meninggal,
tapi aku selalu bingung pada ayahku setiap aku tanya ibu meninggal kapan dan apa penyebabnya ayahnya selalu menjawab hanya dengan senyuman, sebenernya dia penasaran kenapa sedari kecil dirinya tidak pernah sedikitpun melihat ibunya langsung, paling aku liat hanya di bingkai foto saja, ibu sangat cantik dan aku jadi tambah rindu kalau sudah melihat fotonya.

Aku bercita- cita ingin menjadi
seorang DOKTER karena dengan begitu aku bisa membantu orang banyak yang sedang sakit melalui pengobatan yang aku berikan dan kalo bisa pengobatannya GRATIS agar membantu orang yang tidak berkecukupan dengan finansialnya.

Bahkan aku sampai bermimpi ingin mempunyai Rumah Sakit sendiri... hhiiii Aamiin.

"Ohh iya Yah Reyhan mau ngomong". Katanya sambil mengunyah nasi gorengnya dengan wajah gugup
karena dia bingung harus ngomong gimana.

"Sejak kapan kamu kalo mau ngomong minta izin dlu nak" Kata ayahnya masih dengan suara lemut khas
seorang ayah.

"Hhheee.... " Reyhan dengan cengirannya
"Sebentar lagi disekolah Reyhan mau Ujian Kelulusan Yahh" Lanjutnya

"Wahh bagus dong sebentar lagi kamu lulus" Jawab ayahnya.

"Iyaa Yah terus kita juga disuruh belajar lebih rajin lagi agar bisa lulus dengan hasil memuaskan........Trus____" Kata Reyhan tidak melanjutkan

"Terus ??? apa Rey? sok bicara aja sama ayah apa ada biaya yang harus dibayar?" Kata ayahnya masih dengan perhatiannya.

"Enggak kok Yah enggak ada lagi, cuman kita semua suruh diskusi sama orangtua masalah mau dilanjutkan kemananya
katanya biar nanti tidak bingung lagi memilih" jawab Reyhan masih dengan muka gugup, karena dia takut takut jika nantinya tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah oleh ayahnya.

"Eummm ituu,,, kamu tenang aja nak ayah akan berusaha cari uang lebih biar kamu bisa lanjutin sekolah, kalo bisa sampe lulus kuliah, kan katanya kamu mau jadi DOKTER iya kan?" Ucap ayahnya dengan
senyumannya.

"Haaahhhhh serius yahhhh???" Tanya Reyhan dengan teriak.
Dan langsung diangguki oleh ayahnya
dengan senyuman yang selalu melekat dibibir ayahnya. Dan reyhanpun langsung memeluk ayahnya sambil menangis karena bahagia.

'Ayah akan lakukan apapun agar kamu bahagia dan menggapai impian kamu nak' Ucap ayahnya dalam hati sambil tersenyum memeluk anak kesayangannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
.

.

.

.

.

Quotes

"Seorang Ayah merupakan jembatan kesuksesan bagi anak anaknya, dia rela melakukan segala hal agar tentunya bisa membahagiakan seorang anak dan mewujudkan impian impiannya, so cintailah seorang ayah dengan segenap jiwa, berilah dia kebahagiaan selalu karena sedikitpun kita tidak akan pernah bisa untuk membalas pengorbanannya".

~~~~
My Account :
Account WP : sayasiapa_01

Ig @deham_abr
@thesengklek123

YT Channel
- DHM Official

Monggo di Follow and SUBSCRIBE😉

DON'T FORGET TO KLIK STAR and COMMENT😊

Sepucuk Surat dari AYAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang