CHAPTER 7 ~ TANPA SEORANG IBU

9 2 0
                                    

"R-E-Y-H-A-N" Kata orang tersebut dengan terbata2 karena kaget melihat Reyhan.

"Rachel ? Kamu ngapain ada di bus ini? Kenapa gak diantar sama Papa kamu?". Tanya Reyhan karena penasaran Rachel bepergian hanya seorang diri dan lebih parahnya lagi menggunakan angkutan antar kota dan itu sudah dapat dipastikan perjalanannya tidak dekat.

Mana mungkin anak remaja seumuran Rachel bepergian seorang diri dan tanpa papahnya, seingat Reyhan papahnya Rachel orang kaya dan tidak mungkin papahnya membiarkan anaknya bepergian menggunakan angkutan kota seperti ini.

Karena ketika sekolah dulu Rachel sepertinya selalu diantar oleh supir pribadinya, ya Reyhan pernah melihatnya itu.

"E-ng-ga aku hanya jalan2 saja dan lagi tidak mau diantar papa soalnya papa lagi sibuk" kata rachel masih dengan muka gugupnya.

Tapi Reyhan sepertinya tau kalo Rachel sedang berbohong kepadanya, maka dari itu ia hanya tersenyum saja menanggapinya.

"Yasudah kamu mau pergi kemana sendirian begini?" Tanya Reyhan kemudian.

Saat ditanya lagi seperti itu Rachel tampak gugup dan menunduk kemudian dia menitikan airmatanya."Akuu..... akuuuu gak tau mau kemana" katanya sambil menangis pilu.

"Permisi bu apa boleh ibu pindah tempat duduknya ke tempat saya dibelakang sana? Saya ada sedikit urusan sama temen saya ini". Kata reyhan dengan sopan kepada ibu - ibu yang sedari tadi duduk dengan Rachel sambil menunjuk tempat duduknya tadi untuk menggantikan posisi duduk ibu tersebut dengan Reyhan.

Karena ia tau Rachel sepertinya lagi ada masalah dan ia tidak mungkin membiarkan temannya menangis sendirian apalagi dia tidak tau arah tujuan dia mau kemana.

Akhirnya ibu tersebut mengangguk dan tersenyum sambil berlalu untuk mempersilahkan Reyhan duduk ditempatnya semula.

Setelah itu Reyhan duduk disamping Rachel menggantikan ibu yang tadi.

"Yaudh gini aja sekarang kamu ikut aku ya kerumah nenekku" kata Reyhan dengan perhatiannya.

"Eng-nga usah Rey aku bisa sendiri kok aku masih ada urusan sama seseorang". Kata Rachel berbohong lagi, karena Rachel tidak mau ada orang lain yang tau tentang masalahnya, makannya itu ia lebih baik berbohong saja.

Meskipun sebenarnya dia sendiri tidak tau mau pergi kemana sekarang, yang pasti ia tidak mau pulang kerumahnya.

"Enggak udah kamu ikut aku aja, lagian aku tau kamu juga pasti bingung mau pergi kemana kan?" Kata Reyhan tak mau kalah.

Rachelpun diam dan menunduk, setelah itu ia mengangguk membenarkan perkataan Reyhan sambil menangis, Reyhan benar dirinya tidak tau mau kemana yang terpenting tidak pulang kerumahnya.

"Yaudah sekarang kamu istirahat aja perjalanan masih lumayan jauh". Kata Reyhan pada temannya Rachel.

"Ehh iyaa Rey. Sebelumnya makasih ya kamu udah mau nolongin aku untuk menginap dirumah nenek kamu". Kata Rachel

"Udah gak papah kali, lagian papah kamu juga waktu itu udah mau bantu nolong aku pas kecelakaan itu". Ucap Reyhan dengan senyumannya.

Mendengar kata papa, Rachel seperti teringat sesuatu lagi dan dirinya kembali menitikan air mata untuk kesekian kalinya.

Iapun buru buru memalingkan wajahnya keluar jendela bus karena emang posisi Rachel duduk sekarang berada di dekat jendel bus tersebut, ia tidak mau terlihat menangis lagi oleh Reyhan temannya.

Tapi sepertinya usahanya itu tidak membuahkan hasil karena sekarang Reyhan sedang mengusap ngusap rambut kepalanya memberikan sedikit perhatian padanya agar dirinya lebih tenang, sepertinya Reyhan sudah tau ia menangis kembali makannya ia berlaku seperti itu.

Sepucuk Surat dari AYAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang