CHAPTER 11 ~ SEKOLAH BARU

2 2 0
                                    

Reyhan sedang memutar balikan amplop yang baru saja Ayahnya berikan.

Ia sangat gugup sampai2 ia belum juga membuka buka amplop tersebut.

"Rey buka doong amplopnya, masa dibulak balik aja". Ucap sang ayah sambil mengganti bajunya, karena baru saja ia pulang dari sekolahan.

"Aku deg degan yah.... takut gak keterima". Jawab Reyhan pada Ayahnya masih dengan mode gugupnya.

Yups amplop itu merupakan hasil keterima atau enggaknya Reyhan disalah satu sekolah SMA terbaik dikota ini.

Sebelumnya memang Ayahnya mendaftarkan Reyhan disekolah ini, karena Ayahnya fikir ini sekolah yang bagus dan ditunjang dengan fasilitas yang lengkap, sehingga proses belajar anaknya bisa didukung dengan fasilitas itu.

Kalo untuk biaya, tak bisa dipungkiri bahwa biayanya cukup mahal apalagi Ayah Reyhan hanya seorang pekerja disalah satu Toko Roti dengan gaji yang bisa dibilang pas pasan.

Tapi demi anaknya ia rela melakukan apapun, asal anaknya bisa belajar dengan baik, apalagi ia tau bahwa anaknya sangat pintar dan cerdas, ia yakin Reyhan akan jadi orang Sukses.

"Yeeeeeeeeeee..... aku keterima Yahhhh". Teriak Reyhan yang membuat sang ayah kaget sampai2 kancing baju yang sedang ia pake sampai copot.

"Reyhan reyahan... bikin kaget Ayah saja kamu ini, tuhh sampe2 kacing baju ayah copot nihh".

"Hhhhaaaa..... ya maaf Yahh, lagian aku seneng banget Keterima di SMA itu".

Lalu ayahnya memeluk Reyhan tanda ia juga senang mendengar kalo Reyhan keterima disekolah tersebut.

Setelah itu Reyhan melepaskan pelukan sang ayah, dan ia teringat sesuatu.

Reyhan menunduk
"Tapi Yahh, kan sekolah disitu bayarnya mahal".

Sang ayah hanya tersenyum singkat lalu berkata

"Tidak papah nak, tohh ayah jugakan yang pilihkan sekolah disitu, dan kenapa ayah ingin kamu mendaftar sekolah SMA disana karena ayah tau disana sekolahnya bagus, dan fasilitasnya juga lengkap, apalagi kesempatan kamu untuk bisa masuk jurusan Dokter nanti di Kuliah bakal lebih gampang, soalnya sekolah itu juga suka menyalurkan siswa2 yang berprestasi untuk kuliah di Univ terbaik". Jawab sang ayah bijak.

"Hmmm.... tapi nanti gimana, gaji ayahkan gak banyak". Ucap Reyhan lagi dengan lesu

"Udahh jangan difikirin, itukan bagian ayah yang fikirin, kamu hanya perlu fokus belajar yang rajin, dan kejar apa yang ingin kamu kejar oke". Jawab lagi sang ayah sambil tersenyum untuk meyakinkan anaknya bahwa everything will be okay.

Setelah itu Reyhan memeluk sang ayah lagi dengan sayang.

"Makasih ya Yah, Reyhan sayang banget sama ayah". Ucap reyhan dalam pelukan sang ayah.

Sang ayah hanya merespon dengan senyuman dan mempererat pelukannya.

~~~~~~~~~

Pagi ini Reyhan sedang siapsiap untuk berangkat kesekolah barunya. Dan ini merupakan hari pertama ia masuk sekolah setelah mengikuti kegiatan Masa Orientasi Sekolah atau Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah yang diadakan selama 1 minggu berturut turut.

Ia sudah sedikit banyak mengenal sekolah barunya ini, dan ia sangat senang sekali bisa bersekolah disini, meskipun mayoritas atau bahkan hampir semua anak sekolah sini merupakan anak dari orang kaya atau orang berada, tapi tidak apa, ia tak menghiraukan hal itu.

Kalo untuk minder sudah pasti ia sangat minder, tapi yasudahlah tohh kita hidup juga tidak boleh iri sama orang lain karena kita diciptakan sesuai dengan porsi masing2, dan kita hidup bukan untuk saling memperlihatkan apa yang kita punya, tapi kita harus memperjuangkan apa yang ingin kita capai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepucuk Surat dari AYAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang