CHAPTER 4 ~ NASEHAT AYAH

10 2 0
                                    

~Reyhan~

Akhirnya malam ini aku sampai kerumah dengan selamat dan diantar oleh om Denis dan Rachel, karena setelah makan malam tadi dirumah om Denis aku dipaksa om Denis agar aku diantar olehnya karena
sudah larut malam katanya, tidak baik anak anak keluar malem malem.

Lagian Reyhan juga tidak tau jalan mana ini dan harus naik angkot mana ketika pulang.

Akhirnya aku menyetujui permintaan om Denis untuk diantar kerumahku, tapi Rachel merengek pada papahnya mau ikut mengantar aku dan Om Denis kerumahku katanya sekalian jalan jalan.

~~~~~

Kami sampai didepan rumahku meskipun rumahku kecil tapi halaman rumahku lumayan luas sehingga bisa dipakai untuk parkir mobil, sehingga om Denis tidak kesulitan ketika ia akan memarkirkan
mobilnya.

Aku mengetuk pintu rumah, sepertinya ayah udah pulang dari kerjaannya karena ini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, oh iya aku pulang selarut ini karena gara gara tadi aku jangan
disuruh cepat - cepat pulang oleh om Denis dan aku tidak enak untuk menolaknya karena tadi ia sudah membantu mengobati lukaku, udah ngasih aku makan lagi.

Terus Rachel meminta aku untuk
mengajarkannya materi ujian untuk esok hari, dan ya aku mengajarkannya sekalian akupun sambil ikut belajar untuk ujian besok, karena walaupun kami beda sekolah tapi materi yang akan diujiankan pasti sama karena ini UJIAN NASIONAL otomatis semua soal - soal yang akan diujiankan sedikit banyak yang sama materinya mungkin hanya soalnya saja yang beda atau justru sama, hanya saja soalnya diacak.

Setelah beberapa menit ayahku muncul didepan pintu dengan muka yang sangat khawatir.

"Ya Allah nak, kenapa kamu baru pulang, kamu kemana aja? Kamu gak ppah kan? Ini kenapa ada bekas luka? Apa kamu jatoh?". Tanya ayahnya tanpa berhenti dengan raut wajah yang sangat khawatir, karena emang aku selalu pulang tepat waktu dan jika akan pulang telat pun aku akan selalu bilang pada
ayah.

"Gak ppah Yah aku tadi hanya jatoh saja, jadi aku langsung diobatin sama om ini dirumahnya jadi aku pulangnya telat" kata Reyhan sambil menunjuk om Denis.

"Ohh iya maaf pak tadi anak bapak tidak sengaja keserempet mobil, jadi saya membawanya pulang untuk diobatin, terus karena lukanya belum terlalu kering jadi saya biarkan Reyhan untuk beristirahat sejenak dirumah". Ucap om Denis

"Ohh gitu, makasih banyak ya pak sudah mengobati anak saya, maaf juga telah merepotkan bapak sudah mengantar anak saya" kata ayah dengan sopan.

"Tidak papah pak saya juga gak kebratan kok" kata om Denis dengan ramah.

"Yaudah mari pak masuk dulu, maaf kalo rumahnya kurang nyaman" kata ayah sambil menyuruh om Denis masuk

"Tidak.. tidak usah pak saya harus segera pulang lagian ini sudah larut malam waktunya kalian beristirahat".

"Ohh yaudh sekali lagi saya ucapkan terimakasih ya pak" kata ayah dengan sopan, dan langsung diangguki oleh om Denis.

"Dadah Rey aku pulang ya" kata Rachel dengan senyuman manisnya.

"Iyaa terimakasih ya sudah mau mengantar aku terimakasih juga ya om" kataku dan hanya diangguki oleh
om Denis dengan senyumannya.

"iyaa terimakasih juga sudah mau mengajarkanku materi buat besok, sampai jumpa dilain waktu" kata Rachel dan langsung menaiki mobilnya.

Setelah mobil sudah tidak terlihat lagi ayah mengajakku untuk langsung masuk kerumah sambil memapah aku karena walaupun sudah diobatin kakinya masih agak kaku ketika berjalan.

Setelah sampai diruang keluarga ayah mendudukanku dengan hati - hati karena dia tau kakiku masih sakit dan masih banyak bekas luka dan memar di bagian tubuhku.

Sepucuk Surat dari AYAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang