Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada typo... Gue mager cek ulang 🐒
_________________________________________________
Dibalik bilik kamar mandi, Jaehyun sedang mengancingkan kancing seragam sekolah Haechan.
Haechan terlihat sangat kacau, surai yang acak acakan, wajah yang lesuh, serta tiga kancing dari atas terbuka menampakkan tubuh mulusnya yang sudah tidak mulus lagi.
Tidak mulus lagi ?
Iya, si Jung itu membuat kissmarkdidada kiri Haechan.
"H-hyung bagaimana jika ada yang melihat?"
Jaehyun bersenyum kanan, "ya tinggal bilang saja hyung yang melakukannya sayang. Hyung buat tanda supaya kau tidak lupa kalau kau itu sudah dimiliki."
"T-tapi hyung-"
Jaehyun membungkam mulut Haechan dengan ibu jarinya, ia juga mengusapkan ibu jarinya di bibir mungil itu.
"Sshh, sudahlah kita kembali kekelas ya"
Haechan mengangguk patuh, ia berjalan dibelakang Jaehyun sembari meremas remas ujung seragamnya.
Haechan menundukan kepalanya sepanjang koridor, ia sangat gugup sekarang. Pasalnya, beberapa siswa/i ada yang melihatnya kala ia keluar dari salah satu bilik toilet bersama dengan Jaehyun.
"Kau habis bangun candi?" Tanya Jisung ketika Haechan kembali duduk disebelahnya.
"Aish, kau ini apa sih."
"Iya, tadi kau bilang kau ke toilet. Kenapa lama sekali?"
"Ya terserah aku lah, toh sekarang jam kosong kan." Balas Haechan santai.
Selang waktu kemudian, masuklah Yuri kedalam ruang kelas 12.2.
"Permisi...Ini jam nya Pak Sooman ya ?" Ujar Yuri.
"Iya bu, ada apa ?" Sahut Ryuki selaku ketua kelas.
"Saya mau menggantikan beliau yang sedang berhalangan hadir..."
Siswa/i pun langsung memasang wajah kesal dN suntuk yang dicampur aduk.
Yang seharusnya mereka memiliki jam kosong untuk empat jam kedepan, dan itu semua hanya khayalan belaka.
"Tugas yang beliau berikan kemarin, mohon dipersiapkan diatas meja ya."
Yuri berjalan mengelilingi setiap meja siswa/i untuk mengecek tugas yang diberian Pak Sooman.
...
Di jam istirahat, Haechan dan Jisung sedang duduk ditaman belakang sekolah. Haechan hanya memandangi suasana keramaian, sementara Jisung sibuk dengan ponselnya.
"Aku sudah mengenalmu kurarng lebih 13 tahun, dan aku merasa ada sesuatu yang jau tutupkan dariku." Ujar Jisung.
Haechan terpecah dari lamunannya, ia menole kearah Jisung. Haechan mengangkat alisnya, "apa maksudmu?".
