DELAPAN

12.6K 900 107
                                    

Ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada typo...
Gue mager cek ulang 🐒

_________________________________________________

Yap, disinilah Haechan sekarang. Terbaring lemas diranjang rumah sakit. Ditemani Jaehyun yang setia duduk tepat disebalahnya.

"Hyung belum menjawab omonganku tadi~" Ucap Haechan dengan lemas.

Jaehyun mengusap usap surai coklat Haechan, "sshh, jangan bicara yang tidak tidak sayang. Jangan fikirkan apapun, utamakan dulu kesembuhanmu okay?"

Haechan menghela nafas dan membuang pandangannya dari Jaehyun, ia lebih memilih untuk memandangi jendela yang menyuguhkan pemandangan indahnya awan disiang hari.

'tuk' 'tuk'

"Permisi, aku ingin membawakan obat untuk pasien." Ujar seorang perawat sembali berjalan menghampiri Jaehyun.

"Iya silahkan." Balas Jaehyun.

"Ini antibiotiknya diminum dimalam hari untuk meredakan nyeri dibeberapa titik, ini ada obat cream untuk luka luar seperti memar. Untuk antibiotik dikonsumsi sebelum makan." Jelas si perawat sembari menyodorkan sebungkus obat Haechan.

"Terimakasih." Ucap Jaehyun sembari menerima bungkusan tersebut.

"Baik, pasien sudah boleh pulang." Tutur si perawat. "Kalau begitu, saya permisi. Jika sekiranya ada yang bisa saya bantu silahkan tekan tombol merah disebelah kasur saja." Ucapnya sebelum keluar kamar Haechan.

Jaehyun melirik kearah Haechan yang masih sibuk memandangi teriknya suasana luar.

"Mau pulang sekarang atau bagaimana sayang?" Tanya si Jung sembari mengusap pelan surai Haechan.

"Pulang sekarang." Balas si mungil tanpa melirikkan sedikit matanya.

"Kalau nenek bertanya, kau akan jawab apa?" Tanya Jaehyun lagi.

"Bukan urusan hyung." Lagi lagi simungil membalas dengan nada yang kurang disuka Jaehyun.

Si Jung itu pun mulai menarik pelan dagu Haechan untuk melihatnya, "kau kenapa hm? Kenapa tiba tiba merajuk tidak jelas?"

"Karena hyung belum menjawab omonganku tadi." Jelasnya to the point.

"Sampai kapanpun tidak akan kujawab sayang, karena mustahil bagiku untuk melepasmu. Bagaimana aku bisa hidup jika petunjuk hidupku saja pergi meningalkanku? Kau tega membiarkan ku hidup tanpa arah dan tujuan?" Tutur Jaehyun.

"Kalau hyung benar benar menyayangiku, hyung harusnya setuju dengan permintaanku. Kalau terus terusan seperti ini. Aku akan terus mendapat perlakuan seperti ini dari kekasih hyung yang SESUNGGUHNYA itu." Kata Haechan dengan nada penekanan dikata 'sesungguhnya'.

Jaehyun menggendong Haechan dibelakang layaknya tas ransel, "ssshh, tidak usah dibahas. Urusan Ten biar hyung yang atasi. Tugasmu cukup berada disamping hyung sampai hyung dipanggil tuhan saja. Dan semua akan baik baik saja."

WJML - (Jaehyuck) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang