Tujuh

11.8K 919 79
                                    

Ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada typo...
Gue mager cek ulang 🐒
_________________________________________________

Haechan mengedipkan matanya beberapa kali, ia baru saja siuman dari pingsannya yang menyita waktu kurang lebih sepuluh menit.

Pandangannya langsung mendapati Ten dan Hendery.

"T-ten hyung ?" Ucap Haechan.

Ten bersenyum sinis, ia sangat bahagia melihat kondisi Haechan yang terbilang luar biasa kacau ini.

"Iya, aku. Kenapa ? Kau terkejut." Balas Ten.

Raut wajah Haechan sudah sangat pucat, seluruh tubuhnya terasa lemas, nafas yang tidak beraturan.

Dan jangan lupakan sesegukan yang dihasilkan dari air matanya, ia menangis dalam diam dengan posisi diikat mati dikursi kayu.

"Hikss k-enapa k-kau melakukan i-ni Ten hyung ?"

Plak

Satu tamparan baru saja mendarat di pipi gembil Haechan.

"Hikss hiksss s-sakit hyung"

"Diam kau jalang!" Bentak Ten. "Tidak akan aku melakukan ini jika kau tidak menjadi orang ketiga dihubungan ku dengan Jaehyun." Tambahnya.

"Hikss T-tapi hyung, hikss J-jaehyun hyung yang memintaku untuk menjadi si-simpanannya."

"Diam kau bangsat!"

Haechan terdiam, dadanya sangatlah nyeri. Ia sangat takut sekarang. Ia bendi di posisi seoerti ini.

Menurutnya, ia tidak salah. Mengingat fakta bahwa memang Jaehyun lah yang lebih dulu membuka gerbang. Bukan Haechan yang masuk secara tiba tiba.

"Dengar ya, Jaehyun hanya milikku. Dan akan terus begitu, tidak ada yang boleh merebutnya. Jika sampai ada yang berani merebutnya, aku akan menyiapkan tanggal kematian untuk orang yang sudah merebutnya." Jelas Ten dengan lantang.

"Hikss hiksss J-jaehyun hyuunggg hikss t-tolong aku!!!." Haechan menjerit histeris.

Ten membelalakan matanya, berani sekali Haechan meminta pertolongan pada kekasihnya.

Plak

Tamparan kedua dari Ten, baru saja mendarat lagi di pipi Haechan.

"Kau punya nyali juga eoh!?"

...

"Sayang, kau lama sekali sih." Jaehyun bermonolog.

Entah kenapa ia memiliki perasaan yang tidak mengenakkan. Ia pun memutuskan untuk kembali kedalam gedung sekolah.

Bisa ia lihat, suasana sudahlah sepi. Hanya ada karyawan sekolah yang tersisa seperti security, dan petugas kebersihan sekolah.

Hatinya semakin tidak enak, Jaehyun mempercepat langkah kakinya.

"Aiishh, apa kau baik baik saja sayangku?"

...

"Hikss hikss"

"Percuma, mau kau menangis seperti apapun juga. Tidak akan ada yang datang membantumu pelacur!" Kata Ten sembari menatap sinis ke Haechan yang sudah kacau.

Haechan membalas lirikan tak kalah sinis, "tidak kah kau tahu, cinta itu tidak bisa dipaksakan. Percuma kau mempertahankan hubunganmu, jika sebelah pihak sudah tidak tertarik untuk melanjutkannya!" Jelas Haechan.

Ten membulatkan matanya, "eoh, anak kemarin sore tahu apa tentang cinta ? Jangan pernah sekali lagi kau berbicara seolah kau mengajariku!"

"Tolong pahami arti kata cinta dan obsesi" Timpal Haechan.

Plak

Lagi lagi Ten menampar Haechan.


Brak!!!

Jaehyun datang dengan tiba tiba, ia menggebrak pintu dengan kasarnya dan langsung menghampiri Haechannya.

Matanya terbelalak kala ia mendapati luka luka lebam diwajah Haechan, Jaehyun menarik kepala Haechan untuk ia dekap. Sesekali ia mengecupi puncak kepalanya.

Ia melirik Ten dan dua orang temannya, "aku tidak punya waktu untuk membalas kalian hari ini. Karena kesehatan Haechan sekarang menjadi prioritas utamaku, tunggu balasan ku besok."

Kedua teman Ten itu bergedik ngeri, ia menatap satu sama lain. Seolah berkode untuk memikirkan apa yang harus mereka lakukan besok.

"Dan kau, manusia sialan yang berani menggores luka di fisik kekasihku. Kusudahi hubungan ini, dan jangan menganggu kehidupanku lagi bajingan!." Jelas Jaehyun dan langsung berdiri menggendong Haechan ala brudal style untuk keluar dari ruangan itu.

Air mata mulai mengalir dari sudut mata Ten, ia tidak menyangka. Bisa dengan mudahnya Jaehyun menyelesaikan hubungan mereka yang sudah dua tahun mereka jalani.

...

Diperjalanan, Haechan hanya diam. Ia menatapi nasibnya, fisik yang lemah dan mental yang sedang trauma.

Jaehyun melirik ke Haechan, "tidurlah sayang, sesampai dirumah sakit nanti hyung akan membangunkanmu." Katanya sembari meletakkan tangan kirinya dipaha Haechan.

Perlahan, Haechan meraih tangan dominannya itu dan meletakkanya dipaha Jaehyun, ia mendongak untuk memandangi Jaehyun.

Jaehyun mengangkat alisnya, "ada apa sayang, hm? Mau makan?"






























"Hyung, kita akhiri saja ya ?..."

_________________________________________________

TBC ?

Pendeq y ? Sengaja.

Pendeq y ? Sengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WJML - (Jaehyuck) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang