Bisa kalian bayangkan tiba-tiba ada di situasi yang tidak pernah kalian bayangkan sekalipun?
Gue ga pernah membayangkannya. Tapi sekarang terjadi di diri gue.
"Jadi lo bisa apa, Kalura Arasy?" tanya Kak Johnny pada gue.
"Hah?" Gue memilin-milin jari gue gugup. Apa ya. "Aku bisa nyanyi, Kak. Kata temen aku pas SD, suara aku mirip Gita Gutawa. Kalo sekarang mungkin suara aku mirip Rosé BlackPink."
Kak Johnny, Kak Mark dan Kak Doyoung tertawa mendengar jawaban gue.
"Coba lu-"
"Tapi sekarang aku gugup jadi gabisa nyanyi, Kak Mark!" seru gue memotong omongan Kak Mark.
"Loh, terus kalau manggung dan kamu gugup, kita manggung tanpa penyanyi?" sahut Kak Doyoung nguji gue, yang membuat gue makin gugup.
Ini! Kak! Doyoung! Lagi ngomong dan merengut ke arah gue! Lucu banget!
"Tapi sebelumnya, kenapa bisa Kakak-Kakak ini jadi tiba-tiba interview aku gini?"
Mereka otomatis melihat gue bingung.
"Yang daftar kan kamu, kok malah nanya lagi?" kata Kak Doyoung.
"Aku gapernah daf- Boleh aku liat kertas pendaftarannya, Kak?"
Kak Johnny yang sedang memegang kertas yang gue duga kertas pendaftaran itu pun menyerahkan kertas itu pada gue.
Itu benar-benar kertas pendaftaran atas nama Kalura Arasy, nama gue. Tetapi dengan tulisan Dejun yang sangat gue hafal!
"Aku gatau kalau aku didaftarin ke sini, Kak. Kayaknya ini temen aku iseng daftarin aku."
Mereka terlihat kecewa.
"Tapi lu sebenernya bisa ikut apa engga?"
"Bisa. Tapi aku ga bisa mengang instrumen apa-apa, Kak. Mungkin sedikit bisa drum karena pernah belajar bentar," jelas gue.
Kak Doyoung mengangguk ganteng. "Kalau lu emang bisa nyanyi, ga cocok ngedrum. Lagian Bang Johnny udah megang drum."
"Nyanyi. Coba lo sekarang nyanyi," usul Kak Mark.
"Kak, ini tiba-tiba banget. Besok-"
"Kalau besok, berarti lu emang gabisa. Hari ini atau engga," sahut Kak Johnny.
Gue makin gencar memilin jari gue. "Kalau minum dulu, boleh?"
"Boleh."
Bak pangeran, Kak Doyoung memberikan gue aqua gelas yang sudah dia tusukkan sedotan.
Semoga kalian terbiasa dengan deskripsi gue yang berlebihan kalau menyangkut Kak Doyoung. Karena gue mau dan tidak boleh ada yang protes.
"Tenang aja, ini sekalian kita ngeliat lo dari sisi paling buruknya," ujar Kak Johnny.
"Haduh," gumam gue. Perkataan Kak Johnny sama sekali ga buat gue tenang, malah makin gugup.
"Relax, Lu," sahut Kak Mark.
"Kalau udah siap, langsung nyanyi aja," tambah Kak Doyoung.
Oke siap pangeran.
Setelah gue merasa siap, gue berduri tegak menghadap mereka. Lalu menyanyikan lagu Fool's Gold milik One Direction.
Gue hanya berharap jiwa Rosé gue terdengar oleh telinga mereka.
