Beda ruangan beda suasana di luar adem anyem di dalam juga adem anyem hanya saja lebih menegangkan
Hyunjin pun menceritakan semuanya dari awal ia mengantarakan Jeongin pulang kejadian di mall sampai ia luka-luka begini
"Hyung aku rasa aku jatuh cinta pada target ku sendiri" Kedua mata Minho membola
Hyunjin membuka perbannya karena ini tidak sakit sama sekali it's look like fine-fine aja
"Kau yakin dengan perkataan mu?" Hyunjin menggeleng
"Baiklah, lalu kenapa boss datang dan membuat keributan?"
"Dia bilang aku terlalu lelet untuk membunuh Jeje, aku tidak bisa hyung sungguh tidak bisa ada rasa di hati ku mengatakan untuk tidak melakukannya"
Minho menunduk ia juga merasakan apa yang Hyunjin rasakan
Bimbang
Itu yang Hyunjin rasakan
"Kau tau ini tidak baik kau tau kan resikonya" Hyunjin mengangguk
"Apa yang harus aku lakukan hyung"
"Kita bicarakan ini pada Chan dan Changbin nanti" Memandangi Hyunjin lekat ia tau wajah resah itu
"Huft sekarang kepala ku berputar putar" Minho pusing bukan main
"Butuh panadol?"
"Kau pikir ini di mana beri lah aku obat yang lebih elit sedikit jangan panadol" Keduanya tertawa menengahkan pikiran yang sedang menghantui mereka saat ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
11.00 pm
Semua sudah pulang karena Seungmin yang suruh hanya tersisa Minho dan Hyunjin ia menolak pulang karena mau menjaga Hyunjin sekaligus memikirkan hal yang baru saja di bicarakan
"Kayaknya hati mu mulai goyah perlahan demi perlahan" Memandangi wajah Hyunjin yang tertidur efek obat
Sepi itu yang Minho rasakan sampai dering telefon mengangetkannya
"Nomor gak di kenal astaga" Ragu itu yang di rasakan mau di angkat juga takut ini di rumah sakit nanti setan yang nelfon gimana
Mau gak mau ya di angkat
"Hallo"
No sound
"Hallo" Sedikit meninggikan suaranya
"Heh ngomong setan" Bulu kuduknya merinding sekarang
"Aku baca-bacain nih mau surat apa Al baqarah mau?"
"Minho"
Jantung nya serasa mau copot sskarang ini suara bossnya
