Miss me?
∘ ───♡༉─── ∘
06:30 am
Terlalu pagi untuk membangunkan rubah manis yang pada dasarnya bagun sekitar jam 05:00 am
Yang Jeongin
Pemuda manis yang kerap di panggil Jeje berumur 17 tahun masih cukup muda untuk dunia luar yang kejam ini
"Jeje kamu sudah bangun" Suara lembut nan halus masuk ke dalam pendengarannya
Kim Seungmin
Kerap di sapa Umin selama ini Jeongin berlindung bersama pria manis ini mereka satu sekolah mengingat pertemuan mereka cukup canggung tapi suasana hangat selalu melingkupinya mereka berteman baik dengan 2 sahabat nya yang lain
Sampai kejadian tragis menimpah keluarga Jeongin membuat Seungmin membawa nya kerumah nya dan yaa sampai saat ini ia bersama Seungmin
"Mau berangkat jam berapa Jeje?" Mereka satu sekolah hanya saja beda kelas
"Ung.. Umin kalo kita berangkat sekarang boleeh?" Mata rubahnya menatap Seungmin dengan polos
"Astaga Jeje jangan buat tatapan kaya gitu lagi, Jeje bisa buat diabetes orang orang tau gak-!" Lepas dengan tatapan polosnya di gantikan dengan pout di bibir mungilnya
"Iya iya maaf ayo kita berangkat nanti kita telat" Seungmin mengangguk
Hidup dengan Seungmin sudah membuat Jeongin merasa beruntung masih ada orang yang mau menampungnya setelah apa yang sudah menimpah nya baik, manis, lucu, walaupun judes tapi Jeongin sayang
Tidak mau mengingat apapun tentang masa lalunya, masa lalu biarlah masa lalu begitu kira-kira lagu yang sering ia dengan di bus
"Jeje aku ke kelas duluan yaa" Jeongin mengangguk sebagai jawaban, di balik senyuman manisnya ada luka berat yang ia terima, pada kenyataan kedua orang tuanya pergi meninggalkannya
"Apa yang kau pikirkan huh?" Suara berat terdengar ia menoleh dan mendapati Felix di sampingnya
Felix panggil saja lixie dia lahir di negeri kangguru jadi wajar saja jika namanya tidak seperti nama orang Korea pada umumnya. Ia teman sekelas Jeongin mereka bersahabat, Seungmin, Felix, Jeongin dan satu lagi Jisung yaitu manusia berpipi tembam dan bergigi seperti tupai, dia teman sekelas Seungmin
"Memikir kan keluarga mu lagi ya?" Sambungnya
Jeongin hanya mengangguk, dan berlalu masuk ke kelasnya dan berjalan ke mejanya
"Jeje ku yang manis seperti buah lemon kan Lixie udah bilang jangan sedih sedih nanti mata kamu gak akan jadi mata rubah lagi loh-!" Jeongin memikirkan kata kata sahabatnya itu
"Eung Lixie emang lemon itu manis ya? Setau Jeje lemon itu asem kaya muka Lixie, eh iya terusnya kalo Jeje sedih matanya jadi kaya apa?" Felix duduk di samping Jeongin karna mereka teman sebangku
"ASTAGA JEJE KENAPA KAMU KELEWAT POLOS MELIPIR KE OGEB SIH?" Sungut Felix sambil mencubit kedua pipi Jeje
"LIXIEEE-!!! PIPI JEJE SAKIT TAU-!! mending lixie jawab pertanyaan Jeje yang tadi yang kata mata jeje ituu" Balas Jeje sambil mengembungkan pipinya
"Hahaha iya iyaa maaf, nanti mata Jeje itu jadi mataaa tokek? Ish mau? Lixie sih nggak" Jawab Felix karena dia hanya mengingat tokek lah yang memiliki mata Belo dan menyeramkan.
"Ish Lixie ada-ada ajaaa, wuuu lixie ngawur" Mereka tertawa saling melempar canda tawa sampai...
Kring... Kring... Kring...
07:10 am
Jam awal pelajaran berbunyi
Selama pelajaran mereka mendengarkan materi dengan baik di selingin canda dan tawa lagi-lagi Felix tersenyum melihat ke arah Jeongin yang tersenyum manis sudah lama ia tidak melihat senyuman itu, mengingat hancurny Jeongin saat itu
Kring... Kring... Kring...
09:00 am
Bel istirahat berbunyi semuanya sedang asik ngobrol dan ada yang ke kantin
"Jeje mau ke-"
"HALLOW GAES JEJE FOX MISS U" Suara yang cukup melengking memasuki indra pendengaran Felix dan seisi kelas siapa lagi kalo bukan Han Jisung si tupai.
Han Jisung ini lho yang Jeongin bilang sahabatnya yang pipinya kelewat tembem pipinya sering jadi sasaran Jeongin untuk di remes, di cubit, Jisung juga ga masalah kok
Di persahabatan mereka Jeongin itu yang paling di sayang dan Seungmin yang paling jutek tapi rasa sayangnya di atas rata-rata.
"Yaudah ayo kita ke kantin cacing cacing diperut icung udah karaokean" Jisung menarik tangan Jeongin dan Jeongin menarik tangan Felix, niat awal Felix mau menarik Seungmin tapi gagal karna Seungmin menolak, ia lebih baik jalan sendiri di belakang dari pada jalan seperti rel kereta api yang dimana itu dilakukan oleh siswa taman kanak-kanak.
Sampai di meja kantin mereka di suguhkan dengan pemandangan taman sekolah yang di bilang cukup luas.
Tanpa mereka sadari 2 pemuda tidak di kenal mengawasi gerak gerik mereka ber 4
Another side
"Kau melihatnya?"
"Tentu saja pak"
Pemuda berpakaian serba hitam menjawab
"Dekati dia dan bunuh dia"
"Baik pak"
Telefon di tutup sepihak
"Kau akan melakukannya?" Tanya pemuda yang berkulit putih di atas rata-rata
"Akan aku lakukan kau tidak apa yang dia lakukan pada keluarga kita?" Sedikit nada membentak dari pemuda bermata tajam
"Ya aku tau"
∘ ───♡༉─── ∘
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
˗ˏ✎ Killer»Hyunjeong ✔
Fiksi Penggemar"Sekarang kamu tau aku ini siapa?" Pemuda yang lebih tinggi menggam tangan yang lebih mungil BxB Bahasa baku •Hyunjeong •Changlix •Minsung •Chanmin