Kim Jisoo adalah seorang pengacara sukses. Namanya telah tersohor seantero Korea. Sudah banyak kasus yang ditanganinya. Sikapnya yang dingin dan cuek tersebutlah yang menjadikan dia mudah memenangkan seluruh kasus kliennya. Tapi, dibalik sifat cuek dan dinginnya, Jisoo sebenarnya adalah seorang gadis yang selalu kangen dengan mantan kekasihnya yang kini telah menikah dengan orang lain.
Dia tersenyum saat mengingat kembali kenangannya dengan Kim Jennie, mantan kekasihnya. Hatinya sakit, tapi dia harus merelakan semuanya. Ini juga demi kebahagiaan orang yang sangat dicintainya itu. Hari ini, adalah tepat 2 bulan dimana keduanya sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka karena Jennie telah menikah dengan pria pilihan kedua orang tuanya.
Jisoo menghentikan langkahnya pada sebuah kafe yang dulu sering didatanginya bersama Jennie. Jisoo memandang sejenak pada meja dekat kaca kafe yang selalu menjadi tempat favoritnya dan Jennie saat datang ke kafe ini. Jisoo kembali tersenyum dan memutuskan untuk masuk ke dalam kafe tersebut.
"Eo seo o seyo!" Jisoo tersenyum manis pada pelayan yang menyambutnya.
Seperti biasa, Jisoo pun mengambil tempat di dekat jendela. Setelah duduk, Jisoo pun memesan Mocha Latte favoritnya dan juga Jennie.
Ddrrrttt!! Ddrrrttt!!
Jisoo meraih ponselnya dari saku celana kerjanya. Dia tersenyum saat melihat nama Jennie yang terpampang di layar ponselnya. Meskipun keduanya telah berakhir, tapi Jennie masih sering menelpon Jisoo dan menanyakan kabarnya. Seperti saat ini, Jennie tengah menelpon Jisoo. Namun, Jisoo hanya membiarkan saja panggilan itu. Untuk sekarang, dia tidak ingin menjawab telpon dari Jennie meskipun dia ingin.
"Mianhae, Jennie-ah." Gumam Jisoo seraya meletakkan ponselnya di meja.
***
Sementara itu...
Jennie mendengus saat Jisoo menolak panggilan telponnya. Dia membanting pelan ponselnya ke nakas samping tempat tidurnya. Semenjak menikah dengan Kai, Jennie selalu berdiam diri di rumah. Dia dilarang bekerja oleh Kai. Dan, dia merasa sangat bosan berada di rumah. Jennie berdiri dan beranjak dari ranjang menuju beranda kamarnya.
Dia menyenderkan kedua siku tangannya di pagar beranda. Jennie tersenyum tipis saat hembusan angin menerpa lembut wajahnya. Teringat memori indah bersama Jisoo sebelum dia menikah dengan Kai. Jennie dan Jisoo sangat bahagia dengan hubungan mereka. Meskipun diselingi oleh perselisihan kecil yang terkadang diakhiri oleh Jisoo yang meminta maaf pada Jennie.
"Bogoshippo-yo, Jisoo-ah." Gumam Jennie.
***
Sementara itu....
Jisoo baru saja menyelesaikan waktu santainya di kafe. Setelah membayar tagihannya, Jisoo pun melangkah keluar dari kafe tersebut dan berjalan ke arah mobilnya. Baru saja dia hendak membuka pintu mobil, tangannya ditahan oleh seseorang. Jisoo tahu itu siapa. Dengan lembut, Jisoo menjauhkan tangan orang tersebut seraya berbalik dan tersenyum padanya.
"Apa kabar, Chaeyoungie?" Tanya Jisoo pada orang yang dipanggil Chaeyoungie olehnya.
"Sudah satu minggu kau tidak menghubungiku." Chaeyoung menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Kau tidak kangen padaku?"
Jisoo menghela nafasnya tanpa melunturkan senyumannya. Dia pun menarik Chaeyoung ke dalam pelukannya seraya berkata, "Tentu aku kangen padamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/226864678-288-k521902.jpg)