Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Risma dan Vindy saat ini sedang menyantap makanan mereka berdua. Dua mangkuk mie ayam dan dua gelas lemon tea adalah menu favorit dua sahabat itu saat mengisi perut di kantin. Mie ayam mang Udin memang yang terbaik.
Keduanya makan sambil bercerita banyak hal. Mulai dari drama korea yang tak habis-habisnya mereka bicarakan, sampai pasangan yang baru baru ini viral dikabarkan putus dikarenakan orang ketiga. Namanya juga cewek, suka bergosip.
"eh, ngomong-ngomong nanti makan dimana?" tanya Risma yang saat ini sudah menyelesaikan makannya.
"warung seblak yang ada di depan kompleks gue aja, gimana?"
"kan udah sering makan disana. tapi boleh sih, gue juga lagi pengen makan seblak disana"
"okay kalo gitu, lo udah bilang Gio kan? ntar gue lagi jadi sasaran kemarahan dia karena gagal pulang bareng lo"
Risma terkekeh, "udah kok, tapi cuma dibales emoticon jempol doang"
"duh, ribet nih urusannya. tuh anak satu suka banget ngambek"
"udah, biarin aja. ntar juga baik sendiri"
"tapi, Ris. lo nggak risih apa sama kelakuannya Gio?"
"kenapa emang?"
"ya, itu anak kan suka banget ngaku ngaku lo pacarnya dia. semua orang di sekolah kita juga taunya lo pacar Gio"
Risma menggeleng, "gue nggak terganggu sama sekali, kok"
"lo kalo kaya gitu malah kelihatan kasih harapan tau sama Gio"
"emang kelihatannya gitu ya, Vin?"
"iyalah"
"ya, gimana. gue udah terbiasa gini ke Gio, kaya nyaman aja gitu dengan kita yang sekarang"
"tapi lo nggak ada perasaan apa-apa kan sama dia?"
Risma mengangguk yakin.
"ck. padahal mah Gio suka lo udah dari SMP, kok bisa lo nggak suka dia sama sekali, aneh."
Risma mengangkat bahu. Sebenarnya, dia pun tidak tau mengapa sulit membuka hati untuk Gio. Cowok itu sudah bersamanya sejak SMP. Mengantar jemputnya sekolah, mengajaknya jalan-jalan kalau sedang bosan, membelikannya hoodie berbagai warna, bahkan Risma sudah pernah ikut berlibur dengan keluarga besar Gio, Gio juga tipikal cowok yang penyabar, kalau Risma marah dia akan berusaha membujuknya dengan cara apapun. Walaupun terkadang, Gio juga suka marah marah tidak jelas. Seperti tadi, saat Risma mengabari tidak jadi pulang bersamanya.
"eh, yuk ke kelas. bentar lagi bel bunyi" ajak Vindy.
"yuk"
Mereka berdua pun beranjak dari meja yang mereka tempati untuk kembali ke kelas. Meninggalkan kantin yang masih dipadati siswa siswi.
***
Pukul 14:30.
Sekolah sudah dibubarkan. Ada yang menuju ke parkiran untuk mengambil kendaraan mereka, ada yang sudah duduk manis di halte menunggu jemputan, ada pula yang masih betah berada di sekolah sekedar membaca di perpustakaan atau mengikuti ekstrakurikuler.
Risma saat ini sedang menunggu Vindy yang sedang mengantri karena motornya tak kunjung dapat keluar. Cuaca masih lumayan panas sehingga Risma sesekali mengibaskan tangannya ke arah wajahnya yang saat ini sudah memerah terkena paparan sinar matahari.
"hai, Ris. belum pulang?" suara seorang cewek yang familiar ditelinga Risma membuat dia segera menoleh.
Cewek itu, namanya Nara. Teman satu klub dance nya, yang juga menjabat sebagai ketua. Cewek cantik yang cukup terkenal disekolahnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
G A P A I
Подростковая литератураsepenggal kisah tentang aku yang tak bisa menggapaimu. cr: pinterest