Chapter 11

21 3 0
                                    

"Ste-Stevan?!" panggil Veron dengan terbata-bata.

"Oh, halo Veron dan hai cantik" melambai ke mereka berdua dengan eyse smile nya.

"Ngapain lo disini?!"

"Menurut lo?"

Stevan lalu berjalan menghampiri mereka berdua. Ia langsung berhadapan dengan Patricia yang masih terkejut dengan kedatangannya. Stevan lalu menggerakan tangannya.

"Udah lama ya kita ga bertemu. Kamu masih ingat aku kan?"

Patricia beepikir sebentar dan saat ia mendapat jawabannya, ia langsung memeluk Stevan dengan erat dan melepaskannya dengan wajah malu-malu.

"Dari mana saja kamu bertahun-tahun ini? Aku merindukanmu"

"Maaf aku pergi tanpa memberi tahu mu. Aku juga merindukanmu kok" sesekali tertawa dan diakhiri dengan senyum.

"Ekhm ekhm ekhm, lo bisa jelaskan tentang ini? Sejak kapan lo dekat ama Cia?" dengan wajah datarnya.

"Mereka berdua dekat saat kecil. Waktu itu, saat ibu Patricia meninggal..." Kali ini ayahnya yang mulai menjelaskan.

Flasback on

Hujan tetap turun saat itu. Terpajang foto ibunya tengah tersenyum dengan berbagai rangkaian bunga disana.

Seorang gadis kecil tengah menangis di dekapan ayahnya. Suasana disana penuh haru dan duka. Banyak orang yang memberi hormat terakhir untuk ibunya.

Gadis kecil itu langsung berlari keluar dari gedung itu dengan hati yang kacau. Gadis itu memandang rintikan hujan sambil membasahi salah satu tangannya.

Teringat masa-masa bersama ibunya saat itu. Mereka selalu senang ketika hujan tiba. Tetapi sekarang, gadis itu tidak merasa senang. Justru ia tambah menangis ketika sekilas melihat wajah ibunya diantara awan-awan hitam itu.

Saat ia mencoba untuk mengenai hujan, guntur dan kilat pun langsung bergemuruh dengan kencangnya. Gadis kecil itu terkejut dan memundurkan dirinya karena takut.

Ia lalu menyandar dan duduk sambil memeluk lututnya. Ia rindu dengan pelukan hangat dari ibunya. Tubuhnya kini mulai menggigil.

Tiba-tiba, seseorang langsung memeluknya dan mengelus rambutnya sambil berkata "tidak apa, jangan takut, aku akan menemanimu".

Saat dia melepaskan pelukan itu, ternyata seorang lelaki kecil yang kini tersenyum dengan hangat. Ia langsung melepaskan tuxedo kecilnya dan memakaikannya ke gadis kecil itu.

"Ayo ke dalam, nanti kamu sakit. Jangan merepotkan ayahmu. Ayo!" berdiri dan memberikan tangannya.

Gadis kecil itu masih terdiam sambil menatap pria kecil itu.

"Jangan nangis terus. Jika kamu nangis, ibumu juga akan menangis melihatmu seperti ini. Ayo kita ke dalam!" gadis kecil itu lalu menggelengkan kepalanya tanda tak mau. lelaki kecil itu mulai melihat sekitarnya dan pergi mengambil benda itu. Ia langsung kembali sambil menyembunyikan sesuatu di punggungnya.

"Hmm, bagaimana jika aku memberi ini?" lelaki itu langsung menunjukkan setangkai bunga lily putih dan memberikannya ke gadis kecil itu.

"Kamu tahu nggak arti dari bunga ini?" gadis itu langsung menggelengkan kepalanya dengan bingung.

"Hmm, arti bunga ini adalah persahabatan. Jadi, aku boleh nggak menjadi sahabat kamu. Aku akan selalu bermain denganmu. Bolehkah?"

Gadis kecil itu lalu mengambil bunga lily putih itu dan langsung menganggukan kepalanya dengan tersenyum.

Sweet Memories (Na Jaemin🐰💕)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang