Chapter 4

30 5 0
                                    

Hari ini, Veron menariknya ke kantin untuk makan berdua. Sempat banyak yang iri dan benci melihat mereka berdua. Patricia mulai takut. Tapi...

"Jangan pedulikan orang-orang itu! Mereka hanya iri melihat aku menggandeng tangan cewek cantik, hehehe" dan ia mulai mempercepat langkah nya agar cepat sampai sedangkan gadis itu merasa tenang saat di puji oleh Veron tapi wajah nya langsung sangat merah seperti tomat.

Mereka akhirnya sampai di kantin. Untungnya ada meja kosong untuk duduk berdua.

"Gue mau mesen makanan tapi lo duduk rapi disini aja ya? Dan btw lo mau mesen apa? biar gw pesenin!"

Gadis itu terdiam karena buku dan penanya tinggal di kelas dan juga handphone nya karena Veron yang tiba-tiba saja menarik Patricia. Lalu ia mencoba mengatakannya dengan isyarat tangannya.

"Aku mau teoboki dan lemon tea, apa kamu mengerti?"

Pria itu langsung pergi tanpa merespon apapun. Lalu ia balik dengan membawa notebook dan pulpen entah dapat dari mana.

"Maaf, gue masih nggak ngerti sama bahasa isyarat. Kapan-kapan gue belajar bahasa itu, oke? Sekarang catat apa yang mau dipesan!"

Patricia lalu mencatat pesanannya dan memberikannya ke Veron. Veron langsung pergi ke memesan makanan.

Saat ia di tinggal sendiri, tiba-tiba saja ia langsung diganggu oleh tiga cewek yang selalu membullynya setiap saat.

Ya, Zisca, Reka, dan Jeny. Mereka bertiga selalu saja mengganggu Patricia. Tidak hanya Patricia saja, mereka juga mengganggu anak culun lainnya.

Zisca lalu duduk di depan meja Patricia sambil melipat tangan di dada nya dengan mereka berdua berdiri dibelakangnya dengan pose yang sama.

"Hey bisu, lo itu kelewatan ya megang-megang si Veron. Lo itu bisu! Nggak pantes dekatin Veron. Veron tu cocok nya ama gue, bukan elo ngerti kagak?!"(Zisca) nada nya mulai meninggi.

Patricia hanya terdiam dan ketakutan. Kedua tangannya dibawah bergetar. Ia mulai sangat takut kepada mereka.

"Jawab dong!!! Orang lagi nanya juga. Iiih dasar hama!!"(Reka)

"Oh iya Reka, dia kan nggak bisa bicara. Gimana mau jawabnya? Hahaha"(Jeny)

"Oh iya gue lupa. Tapi kan tubuhnya bisa gerak. Pake bahasa tubuh kek. Atau jangan-jangan dia lumpuh, hahaha"(Reka)

Patricia yang tak sanggup mmendengar caci-maki dari mereka akhirnya mulai menarik rambut mereka satu per satu dengan sangat kuat membuat mereka kesakitan.

"Ya, bisu!!!! Lepas nggak?! Hah?!"(Zisca) sambil menarik rambut Patricia yang tak kalah kuatnya. Patricia menggelengkan kepalanya dan menariknya lebih kuat lagi.

"Ya bisu!!! Beraninya kau melawan kami!!! Dasar hama plus kuman!!!"(Jeny) menendang perut Patricia sehingga ia langsung jatuh sambil memegang perutnya.

Semua orang dikantin mengerubungi mereka. Ada yang merekam dan ada juga yang bersorak.

Veron yang sedang membawa pesanannya bingung melihat kerumunan itu. Tapi tunggu, mereka semua mengerubungi mejanya dan Patricia.

"Cia!!!" menaruh makanannya dan berlari menuju mejanya itu.

"Semuanya!!! Serang si hama!!!"(Zisca)

Mereka melemparinya dengan telur dan menaburinya dengan telur. Patricia mulai menangis tak sanggup dengan ini. Dirinya tak berdaya dan sekeliling tubuhnya penuh luka-luka.

"Ieww, menjijikan, sama seperti namamu, 'ha-ma' benar bukan?!"(Jeny) dan semua orang bersorak "Yaa!!!" dengan serentak.

"CIA!!!"(Lucia) langsung menghampiri Patricia sambil membersikan tubuhnya.

Sweet Memories (Na Jaemin🐰💕)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang