🍁

73 5 0
                                    

"antar gue pulang" ucap yeji sambil menundukkan kepalanya.
  Membuat renjun membuka matanya, apa yang wanita itu katakan barusan? Dia tidak menamparnya?,, "Gue bilang antar gue pulang,gue mau pulang sekarang juga" ucap dia sambil memandang seorang pria bermarga Huang ini dengan mata yang berkaca-kaca. Laki laki ini mengerjapkan matanya heran, hei itu bukan yeji yang biasanya. Dia pikir wanita ini akan menamparnya dengan keras sekarang bahkan renjun sempat berpikir bahwa yeji akan menyiksanya habis habisan..
  Renjun diam mematung melihat langkah wanita itu yang sudah masuk ke dalam mobilnya, kenapa dia? Ada apa dengan gadis itu.
  Renjun mencoba berpikir keras,namun akhirnya dia menuruti yeji dan mengantarkan nya pulang dengan selamat.
.
Yeji sudah masuk ke rumahnya,, dan renjun sudah pulang.
  Sesampai di mansion mewahnya, renjun melenggang masuk dan menuju kamarnya, namun niatnya terhenti karena seorang wanita yang dia cinta namun tidak sebaliknya, renjun pun tersenyum kecut "masih disini? " Ucap dia .  Wanita ini adalah Yeri, dia mendekat ke arah renjun dan menatapnya khawatir "renjun lihat aku,," . Renjunpun menatap mata Yeri dengan intens dan dingin. Entah kenapa renjun merasa ingin segera pergi dari hadapan Yeri sekarang juga. "Kamu,bisa lihat aku sebagai teman kecilmu? Saudaramu,dan kakakmu yang.." renjun mendorong tubuh Yeri hingga punggung gadis ini terbentur di dinding. Kedua tangan renjun mengurung Yeri disana "diam! Cukup Yeri! Jika kamu gak ada perasaan yang sama sebaiknya jangan banyak bicara dan segera enyah!" ucap renjun kasar. Dia melihat yeri seperti ingin  menangis membuatnya menundukan kepalanya dan menghela nafas panjang, lalu menatap kedua obsidian mata Yeri,, "pulang sekarang! Aku mohon!" Ucap renjun dan melepaskan Yeri dari kurungannya, saat itu juga Yeri menangis, dia menatap renjun yang sudah masuk ke dalam kamarnya.. dia menuruti laki laki itu dan melenggang pulang. Yeri sudah membicarakan keberangkatan nya ke Amerika bersama papah renjun tentu saja dengan ibunya juga,, karena dia akan menyusul ibunya yang ada di Amerika dan akan memulai hidup baru disana.
.
Dikamar renjun memukul kepalanya sangat keras, apa dia harus melupakan Yeri dari sekarang?! Dia berpikir bahwa rasanya akan percuma jika terus dalam keadaan seperti ini. Dia belum tau ini cinta atau apapun itu.. yang jelas dia terlalu kalut sekarang.
  Dia memejamkan matanya sambil memikirkan perasaan nya saat ini.
  Seketika bayangan yeji lah yang datang,, ya dia membayangkan saat saat bersama yeji bahkan saat menciumnya.. itu terjadi begitu saja, membuat dia membuka matanya perlahan,,
  Renjun mengambil sebuah ponsel di atas nakas dan menelpon seseorang
  "Kirim nomor yeji sekarang" ucap dia..
Selang beberapa menit sebuah pesan datang yang diyakini itu sebuah pesan dari seseorang yang memberitahu nomor yeji.
.

Yeji merebahkan tubuhnya di kasur,, syukurlah pikirannya sedikit hilang saat Sera dan Hera datang tiba-tiba kerumahnya, saat yeji baru saja pulang . Mereka sudah ada didalam rumah bahkan didalam kamar yeji,, jangan tanyakan haechan kemana, karena mereka bilang haechan sedang sibuk main game di komputer barunya..
  Mereka juga tau kalo yeji pulang darimana,, karena mereka sahabat yeji sekarang,jadi apa salahnya jika yeji ingin bercerita semua keluh kesahnya bersama mereka.
  Dan notif pesan berbunyi membuat obrolan mereka terhenti, dan itu berasal dari handphone milik yeji.. wanita inipun mengernyit juga menyipitkan matanya melihat siapa yang mengirim pesan
  Uknow number
Save nomer gue.
  Renjun

"Yeji,kita pulang ya" ucap Hana , membuat yeji segera menoleh , juga Sera mengusap rambut yeji dengan sayangnya "Lo harus kuat! Untung kita kesini,jadi Lo bisa luapin rasa sedih Lo ke kita" ucap Sera dan diangguki Hana.. yejipun tersenyum manis sambil mengangguk,, "makasihh" ucap yeji.. Sera dan Hana pun pergi pulang.. membuat yeji merasa kesepian lagi. Masalah pesan renjun tadi yeji tidak membalasnya namun dia sudah menyimpan nomornya.
  Karena merasa ngantuk yejipun mulai menguap dan berbaring mencari posisi paling nyaman untuk tidur.
.
.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu,, ujian akhir semester akan dimulai hari ini.. semua murid disini begitu gugup.
  Karena ruangan mereka akan terpisah dan kebetulan renjun juga Yeri tidak berada dalam satu ruangan begitupula Sera juga Hana. Namun dengan haechan masih seruangan untuk mengikuti ujian sekarang.
  Yeji melihat pengumuman di mading, dia melihat kertas kertas menempel yang berisi pemberitahuan tentang ruangan dimana mereka akan memulai ujiannya..
  Entah kenapa yang pertama dia lihat adalah ruangan renjun setelah itu baru melihat ruangannya.. yeji menghela nafasnya "gak seruangan" ucap dia dalam hati. Kemudian dia menerutuki diri sendiri karena tersadar kenapa dia peduli dengan laki laki itu.
  Seseorang menarik tanganya membuat yeji menoleh, entah kenapa dia kaget banget padahal biasanya tidak seperti itu , yang menarik tangannya adalah Huang renjun.. "kenapa Lo gak bales pesan gue? Lo udah simpen kan nomornya?" Ucap dia .. yeji diam dan menatap wajah dia juga cara bicara dia .. "Lo tau darimana nomor gue?" Tanya yeji . "Haechan. Udahlah gak penting, gue tanya udah disimpan kan?" Ucap dia lagi.yeji  gak marah kok haechan kasih tau nomor telepon nya ke renjun.. namun saat ini dia tidak ingin terlihat gugup dan juga hanya basa basi menanyakan itu sungguh. Yeji pun mengangguk sebagai jawaban. Dan renjunpun langsung pergi ke ruangan nya. Membuat yeji mematung. Gadis ini sudah kesal, dia sangat benci dengan keadaan jantungnya sekarang.. berdetak kencang lagi apa mungkin yeji mulai suka renjun?
.
 
Ujian sudah selesai, hari ini semua siswa siswi pulang lebih awal,,
  Yeji dan sahabatnya berjalan bersama menuju gerbang sekolah untuk pulang,,
  Sera,Hana,dan haechan asik mengobrol sedangkan yeji sejak tadi seperti sedang mencari seseorang.. siapa lagi kalau bukan Huang renjun..
  Dia tidak melihatnya lagi sekarang, entah kenapa dia penasaran bukankah seharusnya masa bodoh saja..
  "Yejiii! " Ucap haechan teriak, membuat yeji terkesiap Karena kaget ,dia natap haechan marah dan ingin mengamuk "gak usah teriak bego!" Ucap yeji marah. Membuat haechan cengengesan gak jelas "abisnya Lo bengong Mulu, gimana jadi ga hangout nya" ucap dia,, yejipun mengangguk
.
Setelah menghabiskan waktu bersama sahabatnya yeji sangat kelelahan,, haechan yang terus minta main kesana kemari juga Sera dan Hana yang mau mau saja menurutinya.. sehingga membuat yeji mengikuti kemana mereka akan main lagi..
  Mereka main hingga lupa waktu.. bahkan sampai sore. Padahal besok mereka masih melangsungkan ujian sekolah.
.
Yeji sudah turun dari bus, ya dia dan sahabatnya menaiki bus untuk pulang bersama, gadis ini berjalan sendirian eh ngomong-ngomong yeji sudah berjalan di komplek yang sudah dekat dengan  rumahnya. menendang kaleng kosong yang ada didepannya hingga kearah sebuah mobil, yejipun segera melihat mobil itu yang diyakini terparkir didepan gerbang rumahnya yeji mendongkak menatap mobil itu, dan tunggu ada seseorang dipinggir mobilnya sepertinya yeji mengenal orang itu dan,,
  "Ren-renjun?"
TBC ....
  Vote vote vote and vote 😢
Maaf kalo agak GJ ya 💓

  Sorry guys pendek ya ceritanya 😘🤭
 

  Sorry guys pendek ya ceritanya 😘🤭 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
huang renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang