Sang Naga

1.1K 147 5
                                    

Author POV

Kirin terbangun di tempat yang sama sekali ia tidak ketahui ...

Karna ia pikir, ia sudah mati.

"Dan jika ini surga, mengapa semua ruangan berwarna putih?." Batin Kirin bingung, sambil melihat keseliling.

Sampai kedua matanya melihat sesosok mahluk besar seperti Naga, dengan banyak kepala diseluruh badannya. "Benar benar mengerikan." Pikirnya pada saat itu.

"Siapa kau!!?" Tanya Kirin sedikit takut.

"Grrr ... akhirnya kita bisa bertemu gaki!." Bukannya menjawab. Naga itu malah menyeringai kearah Kirin, dan membuatnya kembali merinding takut.

"A-apa maksudmu?." Tanya Kirin tidak mengerti.

Ia melihat kearah kepala-kepala Naga itu satu persatu. "Dan sepertinya, yang tengah adalah pemimpinnya." Batin Kirin sedikit sotoy, ketika melihat perbedaan besar kepala naga itu. Yang terlihat berbeda dari yang lainnya.

"Grrr ... seorang 'pahlawan' masa depan, kini sedang bersama 'patner' milik 'pelindungnya', dan akan memiliki 'warisan kekuatan' dewinya. Bukankah itu keren??." Tanyanya pada Kirin.

Membuat Kirin mengeryitkan dahi bingung, tidak mengerti. "A-aku tidak tau apa maksudmu."

"Huh ... kau akan tahu nanti." Ujar Naga itu, dengan nada acuh tak acuh. "Dan sebaiknya aku segera melatih potensi anak ini, sebelum warisan itu aktif dan mereka datang." Batin Naga itu, menatap penampilan Kirin dari atas sampai bawah.

"Ètto apa aku mati?." Tanya Kirin kearah sang Naga, dengan tampang polos.

Membuat sang Naga tertawa keras dan menggeleng kearah Kirin. "Tentu saja tidak, jika kau mati ... berarti kau bukan orang yang spesial itu." Jawab Naga itu, dengan sangat ambigu.

Membuat Kirin kembali mengeryit ...

"Aku benar benar tidak tau apa yang dikatakannya." Batin Kirin Sweatdrop kearah sang Naga.

"Kalau begitu, kenapa aku bisa disini??." Tanyanya menatap bingung kearah sang Naga.

"Kau ada disini karna kau dipanggil! Bodoh!" Jawab sang Naga dengan nada sinisnya. Membuat imajiner perempatan siku siku muncul di dahi Kirin.

"Aku tidak bodoh! Aku hanya bertanya dasar monster tua!!" Pekik Kirin kesal, sambil menatap tajam kearah sang Naga.

"Jangan panggil aku seperti itu! Aku memiliki nama, Akuma No Hiryu! Panggil aku dari salah satu sebutan itu!." Ucap sang Naga tampa menolehkan pandangannya kearah Kirin.

Kirin mengernyit kala mendengar itu. "Aku pikir, monster seperti mu tidak memiliki nama." Ucap Kirin dengan watadosnya, sambil menatap kearah sang Naga.

"Ucapan mu terlalu menyakitkan! Aku tidak menyukai panggilan monster itu." Ucap Sang Naga. Mendelik kearah Kirin.

"Seharusnya, mahluk yang di panggil Monster itu adalah bangsa mu." Ujar Sang Naga kearah Kirin. "Mahluk yang 'selalu' menghancurkan satu sama lain, demi apa yang diinginkannya." Sambungnya kembali, dengan nada datar.

Membuat Kirin yang mendengarnya, terdiam tidak bisa berkata apa apa.

"Perkataannya memang tidak salah, tapi ..."

Pikiran Kirin ngebleng seketika. Ia ingin mencoba membela bangsanya, tapi perkataan Naga itu memang benar adanya.

"Tapi tidak semua bangsaku, memiliki sifat yang kau katakan Hiryu." Ucap Kirin kearah sang Naga. "Akan ku buktikan, Kalau tidak semua manusia seperti itu. Itulah janjiku." Sambung Kirin, menatap dalam kearah sang Naga.

Membuat Naga yang di panggil Hiryu itu. Memandang Kirin dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Grrr ... Akan ku pegang janjimu itu." Ujarnya datar kearah Kirin.

Sementara Kirin yang melihat ekspresi Hiryu yang biasa biasa saja, hanya bisa terdiam. Toh dirinya, hanya tinggal membuktikan kalau janjinya bisa ditepati. Itu pikirnya.

"Tapi aku harap, kau termasuk kedalamnya." Sambung Hiryu, kearah Kirin. Berharap jika partnernya tidak memiliki keegoisan yang tinggi. "Karna itu akan merepotkan." Pikirnya pada saat itu.

Terlihat, jika Kirin hanya mengacungkan jempol nya kearah Hiryu. "Tergantung situasi." Ujarnya terkekeh gaje. Membuat Hiryu menatap datar kearah Kirin, kala mendengar jawaban darinya.

"Dia tidak bisa dipercaya." Batinnya sweatdrop.

"Sampingkan hal itu dulu, aku ingin pulang." Ucap Kirin cepat, kearah sang Hiryu. "Aku tidak betah disini." Sambungnya kembali, sambil menoleh kesekeliling, dan memandang Hiryu dengan penuh harap.

Karna mengerti dengan apa yang ada dipikiran Partnernya ... Hiryu langsung menjelaskannya secara rinci.

"Grrr ... Karna ini adalah alam bawah sadarmu, kau hanya tinggal menutup mata dan fokus pada fikiran." Jelasnya singkat. "Dan hubungi aku dengan cara bertelepati." Sambungnya kembali.

Kirin manggut manggut. "Kalau begitu ... Jaa-na Hiryu." Ucap Kirin berbalik meninggalkan Hiryu, dan memfokuskan fikirannya untuk bisa keluar dari tempat ini.

Sementara Hiryu ...

Ia hanya menyunggingkan seringaiannya dibalik punggung Kirin.

┈───────────────┈ ೄྀ࿐

┈───────────────┈ ೄྀ࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adventure Of Kirin《HIATUS sementara》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang