Bingkisan

949 122 0
                                    

Author POV

Karna kejadian yang memalukan tadi. Kirin langsung memutuskan untuk segera pulang dari academy. Dengan perasaan yang campur aduk.

Ia tidak pernah berfikir, jika kejadian memalukan itu akan terjadi dikehidupan nya. Apa lagi dengan komentar komentar temannya yang membuat Kirin jengkel seketika.

"Kirin lihatlah, hidung dan dahimu memerah ... "

"Uhk pasti terasa sakit ... "

"Dan lihat! Wajahmu memerah seperti tomat ... "

"Apakah sesakit itu??"

"Hahah bla bla dan bla ... "

Lantas saja ia pergi dari kelasnya, dan langsung pulang kekediaman nya. Lagi pula, Iruka-sensei sudah selesai dengan ujian nya. Pikirnya pada saat itu.

"Tadaima!"

Kirin memasuki ke kediaman Nakamura, dan melepaskan sepatunya di rak sepatu yang ada di dekat fusuma.

Tidak ada jawaban dari salam nya itu, dan sepertinya Kaasan Kirin yaitu Shiina. Tengah berbelanja ke pasar untuk menyetok bahan makanan yang ada di rumahnya.

Karna sekarang, di kediamannya tidak ada siapa siapa. Hanya ada keheningan disana.

Jika kalian bertanya, dimana Tousan Kirin sekarang ...

Tentu saja ia tengah menjalani misi dari Sandaime-Hokage. Atau lebih tepatnya ia pergi ke perbatasan, untuk memata matai sesuatu. Dan Kirin tidak tau hal itu

"Huhhh ... " Kirin menghela nafas panjang, dan menghembuskannya pelan.

Ia tidak tau, dengan yang akan dilakakukan nya saat ini.

Tapi tak lama setelah itu ...

^SREKKK

Pintu Fusuma terbuka, menampilkan Shiina dengan kantung belanjaan-nya. Ia terlihat sangat kelelahan saat ini.

"Ouhh Kirin-chan! Tadaima!" Ucap Shiina semangat. Ia tersenyum kearah Kirin, dan melangkah mendekati Kirin.

"Okaeri Kaasan ... " Ujar Kirin, sambil mendekati Kaasan-nya. Dan membantu mengangkat belanjaannya kedapur.

"Apa kau lulus?" Tanya Shiina kepada anaknya, sambil memasukan bahan bahan makanan kedalam lemari es.

Dan Kirin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yokatta! Kalau begitu, Kaasan akan membuat makanan yang banyak hari ini." Ujarnya kearah Kirin, yang diangguki kembali olehnya.

Dan itu membuat Shiina cemberut. "Kalau Kaasan sedang berbicara dan bertanya, setidaknya kau harus menjawabnya dengan benar. Bukan malah menganggukan kepala, Kirin." Ucapnya menasehati kearah Kirin. Dan itu kembali diangguki oleh Kirin.

Membuat Shiina menghembuskan nafasnya lelah, dan beranjak kearah ruang meja makan. Tak lupa dengan sesuatu ditangannya.

"Maa maa ... apa ada hal yang mengganggu pikiran mu, Kirin?." Tanyanya, sekali lagi kearah Kirin.

Ia memandang wajah anaknya yang tengah cemberut, dan matanya langsung membulat seketika. "Hey! Apa yang kau lakukan pada wajahmu Kirin? Wajahmu memerah sekali! Apa ada yang menjitakmu?." Tanya Shiina beruntun, sambil memegang wajah Kirin dengan kedua tangannya.

Ia hanya kaget ketika melihat dahi dan hidung Kirin yang sedikit memerah. Dan itu membuat wajah Kirin semakin memerah.

Ia 'Kirin' kembali memerah menahan malu, ketika mengingat kejadian memalukan tadi.

"Hm Nandemonai Kaasan ... hanya terjatuh." Jelas Kirin kearah Kasaan-nya. Sambil melepaskan tangan Shiina dari wajahnya.

Dan hal itu langsung diangguki oleh Shiina ...

"Saa ... Kalau begitu, tolong bagikan bingkisan ini kepada teman temanmu." Ucap Shiina kearah Kirin. Sambil menunjuk kearah meja makan, yang terlihat sebuah keresek. Dengan sebuah makanan terbungkus didalam nya.

Dan Kirin tidak tau apa yang ada di dalam nya ... Ia hanya mengangguk mengerti.

┈───────────────┈ ೄྀ࿐

^SKIP ...

^Tok ... Tok ...

Tok ...

Kirin mengetuk pintu apartemen Naruto, untuk memberikan makanan dari Kaasan-nya. Dan ternyata Naruto tidak ada didalam.

"Aneh ... " Itulah yang ada di dalam pikiran Kirin, pada saat itu.

Karna tidak ada jawaban dari sang pemilik ... Kirin memutuskan untuk membawa kembali makanannya dan pergi ke kediaman tempat teman lainnya berada.

Akan tetapi ... didalam perjalanan, Kirin menemukan 3 orang teman yang tengah berjalan kearahnya, yaitu Shika, Chouji, dan Ino.

Mereka terlihat senyum kearah Kirin, kecuali Shikamaru yang bertampang malas itu.

"Yo Min'na!" Sapa Kirin kearah mereka, dan diangguki oleh mereka bertiga.

"Apa yang kau lakukan di pasar Kirin?" Tanya Ino kearah Kirin.

Membuat Kirin yang mendengar itu, langsung menunjukan kantung kreseknya kearah mereka. "Aku ingin pergi kekediaman kalian, dan memberikan ini." Ujar Kirin kearah mereka, sambil memberikan satu per satu bingkisan yang ada didalam kreseknya itu.

Terlihat jika mereka berbinar dengan apa yang diberikan oleh Kirin. "Ini pasti buatan bibi Shiina!" Ucap Chouji, sambil mencium aroma yang ada dibalik bingkisan itu.

Ia terlihat percaya diri, dengan kemampuan mencium aroma makanan.

Membuat Kirin terkekeh melihatnya ...

"Hm entahlah ... aku blum melihatnya." Ujar Kirin kearah Chouji. Tapi dihiraukan olehnya, karna ia tengah fokus membuka bingkisan itu.

"Ngomong ngomong, bagaimana keadan hidung mu Kirin?" Tanya Ino kearah Kirin.

Ia terlihat menggoda Kirin, dengan seringaian yang ia munculkan di bibir manisnya. Dan itu membuat Kirin jengkel seketika.

"Urusai Ino! I-itu sangat memalukan." Pekik Kirin, menahan malu. Dan dibalas tawa oleh mereka.

"Haha jarang jarang seorang Nakamura Kirin terjatuh dengan gaya yang seperti itu." Ujar Ino tertawa kearah Kirin. Membuat mereka yang mendengarnya, langsung tertawa mengejek kearah Kirin.

Dan Kirin pasrah akan hal itu. "Yare yare terserah kalian saja." Ucap Kirin, memutar bola matanya bosan. Dan pergi meninggalkan mereka bertiga, tak lupa dengan lambaian tangan.

┈───────────────┈ ೄྀ࿐

┈───────────────┈ ೄྀ࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adventure Of Kirin《HIATUS sementara》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang