"Na Jaemin, bisa kita bicara sebentar?" Jeno bertanya pada pemilk nama yang sedang merenung di lantai atas sekolah. Sejak tadi Jeno mencari-cari keberadaan Jaemin sampai sekarang baru bertemu di sini, di atap.
"Bilang aja." Sebenarnya Jaemin sedikit terkejut atas kedatangan Jeno yang tiba-tiba. Tapi ia mencoba untuk biasa-biasa saja.
Jeno bersebelahan menyandar di pagar pembatas, ia menatap langit-langit cerah berwarna biru disana sampai matanya mulai menyipit karena silaunya cahaya matahari. "Gue tau lo punya perasaan sama Clover." pungkas Jeno dengan langsung.
Jaemin sedikit tersentak kaget dan langsung salah tingkah sendiri. Bagaimana bisa Jeno tahu tentang perasaannya pada Clover? "Ng-nggak kok.." jawab Jaemin terbata-bata.
Jeno tersenyum pada Jaemin sampai kelopak matanya membentuk bulan sabit. Ia menepuk bahu Jaemin beberapa kali. "Gue udah tau, siapa sih yang nggak suka sama Clover?" kekeh Jeno.
Helaan napas Jaemin masih terdengar di kencangnya angin dan suara-suara murid dibawah sana yang sedang beristirahat. "Jadi ini yang mau di omongin?" tanya Jaemin.
"Bukan." Jeno langsung cepat menjawabnya, sorot matanya berubah menjadi serius. "Gue mau titip Clover sama lo." lanjutnya.
"Apa maksudnya?!" Jaemin langsung mengambil jarak pada Jeno, ia terkejut dan bingung dengan pembicaraan ini.
"Gue serius, lo itu orang yang baik dan tulus, setau gue. Jadi gue minta lo jagain Clover, lo suka kan sama dia?" terang Jeno.
"Kenapa? Maksudnya, kenapa lo ngomong gitu?" tanya Jaemin yang masih kebingungan.
"Lo tau nggak? Hidup gue udah gak lama lagi. Gue punya penyakit kelainan jantung dari lahir, sampai sekarang gue belum dapet pendonor jantung. Dan-usia gue udah remaja, disitu pula usia gua nggak lama lagi. Seandainya Clover tau, gue itu cinta banget sama dia. Tapi, kayaknya gue gak bisa jujur sama dia. Semuanya terlambat, hidup gue udah nggak lama lagi." Dada Jeno mulai berat, rasanya ia ingin sekali menangis sekarang. "Jadi gue mau, lo gantiin posisi gue buat Clover Lee." sambung Jeno. Benar saja, hampir air matanya jatuh namun sudah ia hapus lebih dulu.
Jaemin merenung, ia masih berusaha menyerap penjelasan Jeno barusan. "Tapi, gue nggak bisa janji." balas Jaemin tertunduk.
Jeno sontak langsung menatap Jaemin, mereka sudah berhadapan sekarang. "Why not?! Gue udah percaya sama lo, Na Jaemin."
Bugh!
Jeno langsung menghempaskan tinjuan di sudut bibir Jaemin. Sampai lelaki yang Jeno tinju jatuh tersungkur ke lantai. Ini yang Jeno tak suka, saat dimana ia mempercayai seseorang, namun yang dipercayainya tidak bisa diharapkan. Jeno langsung menduduki tubuh Jaemin, ia menarik kerah baju Jaemin kasar. "Selama ini gue udah percaya banget sama lo ya! Gue cuma minta tolong itu doang, apa yang susah dari itu? Justru lo juga beruntung!" Jeno berteriak emosi di depan wajah Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
❲✓❳Clover Heart
FanfictionMALES REVISI KAK! [COMPLETED] ❲𝐿𝑒𝑒 𝐽𝑒𝑛𝑜 𝑓𝑡. 𝑁𝑎 𝐽𝑎𝑒𝑚𝑖𝑛❳ 『bahasa semi formal!friendship;au』 Percayakah kamu daun Semanggi yang berjumlah empat bisa membawa keberuntungan dan mengabulkan permohonan? Tak terkecuali untuk memperpanjang d...