15. Singapore?

129 17 0
                                    

Flashback, Lee Jeno POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback, Lee Jeno POV.

Clover pergi entah kemana, dia keluar ruangan ku. Meninggalkan aku sendirian didalam ruangan, tanpa diberi makan dan minum. Salah ku sendiri sih, menolak tawaran Clover mengajakku makan. Tapi ya tetap saja, aku masih merajuk dengannya.

Ku tatap lamat-lamat punggung gadis berbaju putih itu. Tak lama ku dengar Clover berbincang sesuatu di luar ruangan. Masih dapat ku dengar karena posisi Clover di depan pintu dan pintunya pun belum tertutup sempurna karena tubuh Clover sendiri. "Kak Mark? Ngapain?" Clover bertanya entah dengan siapa tapi yang jelas dia memanggil orang dia dengan sebutan 'Kak'.

Aku ingat, Clover memiliki seorang Kakak laki-laki. Ku pikir kakaknya masih di Kanada, namanya adalah Mark Lee. Dan mungkin Kakaknya Clover sudah kembali kesini? Juga pastinya, Kakaknya sudah sembuh dari penyakitnya.

"Ikut Kakak!" Suara laki-laki itu terdengar keras, membentak. Aku lantas pemasaran dengan apa yang akan di lakukan Kakaknya itu.

Aku bangun dari ranjang, tenaga ku sudah cukup untuk berjalan sendiri sekarang. Aku penasaran dengan mereka sungguh, entah karena apa. Perlahan tapi pasti aku berjalan, mengikuti kakak beradik itu.

Diperjalanan aku ikut sedikit berlari, Mark menarik tangan Clover dengan tergesa-gesa, kasar.

"Kak, kenapa? Mau kemana?" Masih bisa ku dengar suara Clover yang menggema di lorong ini. Ku lihat raut wajahnya sedikit takut–ah bukan sedikit, dia memang takut. "Apa mau dia?" Pikir ku sendiri masih mengikuti mereka.

Beberapa saat usai, Mark tiba-tiba dengan kasar menghempaskan tangan Clover yang tadi ia cengkram. "Apa ini, apa dia kira dia itu Kakak?!" protes ku. Aku mengintip melihat mereka seraya bersembunyi di balik tembok. Ku pikir ini aman, agar aku tak ketahuan tentunya.

"Kakak enggak suka ya kamu deketan sama anak penyakitan itu!" Suara laki-laki itu menggema. Sorot mata para orang-orang yang ada di rumah sakit beralih menatap sepasang adik kakak disana. Ya aku tahu siapa yang menjadi bahan pembicaraan itu.

Aku, Lee Jeno. Siapa lagi?

Ingin rasanya aku berteriak membalas seperti ini, "Aku juga enggak suka ya, liat Mark Lee balik ke Seoul." ejekku.

"Apa sih yang kamu suka dari dia?!! Dari dulu sampe sekarang kamu selalu sama dia!!" Walaupun jarak ku lumayan jauh, sekitar beberapa meter. Tapi aku masih bisa mendengar suara perkelahian mereka.

Aku tak kuat lagi melihat Clover di perlakukan seperti ini. Dengan sigap aku melangkah untuk menghampiri mereka. Tapi niat ku terkurung saat Dokter Lee datang menengahi para anaknya. "Cukup! Cukup! Ini Rumah sakit! Ini tempat umum!" teriak Dokter Lee, Mamanya Clover. "Mark! Kenapa sama kamu?!!" lanjutnya lagi.

Aku berdiri di belakang mereka, dengan jarak yang tak terlalu jauh dibandingkan dengan yang tadi. Kemudian mata ku menatap kepergian Clover, gadis itu menangis. Aku jelas berlari, mengikuti gadis ku dan tak mempedulikan pertikaian antara ibu dan anak didepan ku.

❲✓❳Clover HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang