02. My Brother Went to Canada

271 27 4
                                    

Siders jerawatan
.
.
.

Heyyo!

R you ready to read?

.
.
.
.

"Pagi yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi yang bagus..." tegas ku bersemangat.

Pagi ini seperti biasa Mama mengajakku datang kerumah sakit. Walaupun awalnya dia melarang untuk datang kerumah sakit karena kemungkinan penyakit tertular padaku nantinya. Tapi untuk saat ini, mama yang justru mengajakku datang. Ah entahlah, mungkin karena mama adalah dokter spesialis untuk anak lelaki itu. Atau apa?

Yah, aku sebagai anak baik hanya bisa menurutinya.

Aku duduk sendiri di rumput taman belakang rumah sakit ini. Tidak banyak orang yang ada disini, walaupun tempatnya indah. Menurutku, aku yang pertama kali menemukan sebuah benda ajaib disini. Rasanya sangat senang jika menemukan hal yang menurut ku menarik dan tidak pernah kutemui sebelumnya.

"Clover dan Clover" ujarku sembari menunjuk kesebuah tanaman daun hijau, itu Clover. Nama yang sama dengan namaku.

Daun Clover itu semuanya berjumlah 3. Inilah yang kukatakan sebuah keajaiban, daun itu namanya sama denganku. Bentuk yang menyerupai love di satu daunnya. Daun itu bewarna hijau tua dan muda, tumbuh dengan subur walaupun pohon besar tumbuh diatasnya.

"Clov!!"

Aku menoleh dan mendapati seorang anak lelaki yang lebih besar dariku. Dia sedang membawa jinjingan plastik di tangan kirinya. Senyum anak lelaki itu tidak memudar disela larian kecilnya. Senyumku juga ikut melebar saat dia datang dan duduk disamping ku.

"Kakak!" seru ku padanya.

Ya, dia Kakak ku. Usianya hanya berjarak 2 tahun 3 bulan denganku. Tapi untuk tingginya, rasanya seperti berjarak 4 tahun usianya. Dia sangat tinggi dengan kulit putihnya, menurut ku itu tambahan dari wajahnya yang tampan itu.

Aku mengerutkan kening bingung, "Kak Mark! Ngapain kesini? Bukannya lagi dirumah bibi yah?"

Lelaki bernama Mark Lee dengan surai hitam lurus itu tersenyum hangat pada adiknya, kemudian ia memberikan bungkusan plastik pada gadis kecilnya. Isinya adalah es krim yang ia beli tadi sebelum datang kesini. "Nih es krim, kemarin kakak kan janji sama kamu mau beliin es krim." Ia berujar dengan senyuman manis khas nya.

Aku menerima pemberian Kakak ku. Aku membuka bungkusannya, dan sangat terkejut karena ada banyak sekali es krim didalamnya. Sebelumnya aku memintanya hanya satu dan untuk dibagi dua, bukannya sepuluh. "Banyak banget sih?" tanya ku tak percaya.

"Kan buat adik kakak..." ucap Mark dengan terkekeh-kekeh.

Aku tersenyum senang bukan main lagi. Terlebih karena mempunyai Kakak sepertinya. "Makasih, kak Mark Lee." papar ku sebelum melahap es krim.

❲✓❳Clover HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang