Hari mulai gelap. Semua teman-teman Zahra nampak gelisah. Mondar-mandir kesana-kemari. Cemas. Para pembina camping pun terus mencari keberadaan gadis itu.
Zia menggigit jari telunjuknya, mondar-mandir kesana kemari. Si gadis bermata biru laut itu cemas bukan main. Sahabatnya mulai kecil hilang ditengah-tengah hutan lebat seperti ini. Ia takut sahabatnya kenapa-napa.
Olyn berjalan ke arah Zia, gadis jangkung itu menepuk pelan bahu Zia dan mengelusnya berusaha menenangkan temannya ini.
"Udah gausah khawatir. Pasti ketemu kok, Zahra kan anaknya kuat, strong. Terus ada Kevin sama temen-temen yang lagi nyariin," kata Olyn membuat Zia menoleh, "Sekarang lo duduk disini tenangin pikiran lo."
Si gadis bermata biru laut itu mengangguk pasrah. Zia tak banyak omong. Ia mengkhawatirkan Zahra.
🌿🌿🌿
"ZAHRA........ "
"ZAHRA..... DIMANA LO?!!!"
"ZAHRA!!!!!"
Teriakan-teriakan dari teman-teman Zahra pun menggema di seluruh penjuru hutan. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan cewek ceria itu.
Sudah 2 jam Kevin mencarinya, ia menatap sekeliling hutan dengan nafas ngos-ngosan.
"ZAHRA LO DIMANA?!!"
Teriakan Kevin cukup menggelar. "Hiks...hiks....hiks...." Kevin terdiam sejenak, ia menyadari ada seseorang yang sedang menangis.
Kevin pun berlari kearah sumber suara tersebut. Dipohon besar itu ada seseorang yang sedang duduk dengan menenggelamkan kepalanya di lutut.
Dengan menangis sesenggukan. Kevin yang melihat itu nampak ragu, wajahnya tidak kelihatan. Rambutnya panjang hitam.
Ia berjalan perlahan sambil menyentuh pundak seseorang itu. "Hei..."
Perlahan seseorang itu mengangkat kepalanya. Terlihat jelas ia sedang menangis, dengan mata sembabnya. Ya itu Zahra.
Zahra yang melihat Kevin langsung memeluknya sangat erat. Sambil menangis keras.
Kevin yang mendapat serangan dadakan ini cukup terkejut dan agak mundur kebelakang.
"Hikss...hikss.... untung lo nyelametin gue....." Zahra semakin mengeratkan pelukannya, "Gue..... gu-gue takut."
Kevin belum membalas pelukan Zahra, tapi secara manusiawi ia membalas pelukannya, "Sssts jangan nangis. Ada gue." kata Kevin sembari mengelus punggung cewek itu.
Tak terdengar lagi isakan tangis Zahra, nafasnya pun mulai beraturan. Dengan perlahan Kevin melepaskan pelukannya, dan ternyata Zahra tertidur.
Kevin merasakan ada yang aneh ditubuh gadis itu. Ia menempelkan tangannya dikening gadis itu.
"Demam." kata Kevin setelah menjauhkan tangannya dari kening Zahra.
Dengan segera ia membopong tubuh Zahra dengan hati-hati. Dan berjalan kembali ke tempat camping berada.
"Duh lama banget sih tuh Kevin sama temen-temennya. Gue udah khawatir ini sama Zahra, aduhh gimana dong... "omel kecil Zia.
"Udah lo tenang aja, pasti ketemu kok." terang Olyn sambil tersenyum.
Olyn pun sama khawatirnya dengan Zia. Tapi ia berusaha menutupinya. Dan mencoba menenangkan gadis disampingnya ini.
"Tolong woi!" seru seseorang.
Olyn dan Zia menoleh ke sumber suara. Dan melebarkan matanya. Zia menghapus sisa air matanya dan berlari menghampiri meraka.
"Loh..... ini Zahra kenapa? kok bisa gini? lo apain dia haa?! jawab lo!?"
"Tidur demam," balas Kevin menetralkan mimik wajahnya yang tadi agak terkejut.
Ck seneng banget bisa digendong, awas aja lo nanti! gumam seseorang.
"Udah buruan taruh aja ditenda." kata Olyn baru saja datang.
Pak Anto berlari kecil menghampiri Zahra dan Kevin. "Syukurlah udah ketemu juga. Tapi ini kenapa? kok bisa gini?"
Kevin membasahi bibir bawahnya, "Tidur dia demam."
"Yasudah kamu taruh aja ditendanya, biar kamu," menunjuk Olyn, "ambil kompresan sama obat-obatan di tenda pmr ya." kata Pak Anto. Olyn mengangguk pelan berlari ke tenda pmr.
Kevin menidurkan Zahra ditendanya. Disampingnya ada Zia yang nampak khawatir. Zia berdehem kecil. "Lo keluar aja biar gue yang jagain, btw makasih."
Kevin menoleh mengangkat satu alisnya dan mengangguk pelan. Kemudian ia keluar dari tenda itu.
Kevin duduk di depan tendanya. Ia melamun memikirkan kejadian tadi. Tiba-tiba ada yang menepuk pelan bahunya.
"Eh sorry bos. Gue kesini liat lo sendirian jadinya gue berinisiatif untuk bikinin lo kopi," ucap Rakha menampilkan segelas kopi hangat.
Gagah yang disampingnya tertawa keras, bisa-bisanya teman yang satu ini mempunyai inisiatif seperti itu. Padahal itu ide dari Gagah. Gak kreatif banget sih jadi orang.
"Hahahah, itukan inisiatif gue Rak, ngapain sih ngaku-ngaku. cuihh!" kata Gagah memainkan kedua alisnya.
Rakha mendengus kesal. Padahal dia ingin tampil beda. Ingin dipandang pintar karena memiliki ide cemerlang itu. Dan dengan teganya Si Gagah perkasa itu merusak keinginannya.
"Udah lah gosah ketawa, garing tau gak," Rakha menyodorkan segelas kopi kepada Kevin, "Diminum ya bos, kan si bos tadi habis nyari bu bos nya." kata Rakha menggoda.
"Gimana gimana habis ngapain aja??" tanya Gagah penasaran.
Kevin meminum kopinya sedikit, "Gak ngapa-ngapain juga."
"Cih kek cewek lo bos, kalo bahasa inggrisnya itu hemm apa ya.... nah Shy-shy cat! Malu-malu Kucing."
Gagah menertawai ucapan Rakha barusan. Dan Kevin menatap Rakha tajam yang membuat Rakha kicep setengah mati.
"Gue mau tidur. Ini kopinya lo balikin. Gue ngantuk." kata Kevin menyodorkan segelas kopi kepada Rakha. Ia tidak mau berlama-lama disini. Bisa-bisa nanti dia digoda sama sahabat-sahabatnya ini.
"Lo aja yang balikin gue mau nyusul Kevin. Tiati lo disana ada cewek cantik punggungnya bolong." kata Gagah menakuti Rakha.
Rakha bergidik ngeri, bulu kuduknya berdiri semua. "Ah lo jangan nakut-nakutin gitu dong!!!!!!"
Gagah menghendikan bahunya menyusul Kevin yang sudah berada didalam tenda.
Tinggal Rakha seorang yang ada didepan, ia merasa merinding. Dengan buru-buru ia menaruh segelas kopi tadi sembarang tempat, dan langsung masuk kedalam tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS CANTIK
Adventure"Lo jadi pacar gue. Sekarang!" tegas seorang pemuda. "Eh?ap-" ucapan Zahra terpotong. "Ga terima Penolakan!" kata pemuda itu sambil berjalan menuju mobilnya. Zahra. Cewek gak tau malu yang selalu ceria apa adanya, namun dibalik keceriaannya, ters...