Chapter 2| Pindah Rumah

235 38 26
                                    


Dia mungkin tak kamu kenal namun bukan berarti dia juga tak selalu menyelipkan namamu dalam setiap doanya

****


MESKIPUN itu luka kecil namun terasa sampai ke mata kaki Agatha. Coach Bima yang baru pulang dari urusannya pun merasa bersalah dan menghampiri nya. ia membuka kaos kaki polkadot milik Agatha namun ada yang aneh yaitu reaksi coach Bima, ia nampak terkejut melihat tanda merah di mata kaki Agatha

"itu Agatha kayaknya kesakitan deh kesana yuk" ajak Sherin namun saat mereka akan melangkah ponsel milik elena berbunyi dan elena terpaksa untuk tidak menghampiri agatha

sementara semua anak timnas masih mengarahkan pandangan kepada Agatha dan coach Bima. kali ini coach bima beda dengan biasanya ia terlihat begitu serius dan terkejut

"nama kamu siapa?"

"Agatha Amelia" jawab Agatha dengan masih memegang mata kakinya yang terkilir

"kamu asli Semarang bukan?" tanya nya kembali

Agatha mengangguk pelan karena menurut nya sekarang yang perlu dibahas adalah kakinya bukan malah berkenalan seperti ini memang dia harus menahan malu ketika terjatuh saat akan menghampiri Marselino padahal Marsel sendiri tak peduli dirinya terkilir

Entah bagaimana alasannya coach Bima segera memeluk tubuh Agatha membuat semua orang disitu heran sekaligus terkejut tidak biasa biasanya coach Bima memeluk orang sembarangan apalagi orang yang baru kenal

"maaf, ini ada apa ya?" tanya Agatha yang masih bingung kali ini rasa sakit nya sudah sedikit reda karena rasa penasaran itu

"sekarang saya pijitin dulu kaki mu biar nanti semua akan saya ceritakan" ucap coach Bima langsung melanjutkan aktivitas memijat kaki Agatha

"tha, Lo nggakpapa kan? kita kerumah sakit aja yuk" sahut Zaza yang baru saja menghampiri nya

Agatha hanya diam ia masih merintih kesakitan karena pijatan demi pijatan itu membuatnya semakin sakit kali ini ia setengah tidak percaya mimpi apa ia semalam hingga bisa dipijat oleh sang coach timnas u 16

"sudah lumayan?" tanya coach Bima setelah menghentikan aktivitas memijat nya

"lumayan, makasih banyak ya om coach"

"panggil saya papah"

Jelas saja perkataan coach Bima barusan membuat semua anak timnas terkaget khususnya Agatha sendiri apa maksud dari perkataan nya barusan ia masih belum bisa mengerti

"maksudnya?"

"sebenarnya dulu saya mempunyai seorang anak perempuan waktu ia bayi saya dan istri saya melihat tanda kelahiran warna merah itu di mata kakinya hingga pada suatu hari kami pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Semarang waktu itu saya terlalu sibuk memilih barang sehingga kami tidak tau bahwa bayi yang berada di ranjang bayi itu hilang dibawa oleh penculik perempuan" jelas coach bima panjang lebar

"jadi, apakah bayi itu adalah saya?" tanya Agatha penasaran

coach Bima mengangguk pelan tentu saja pernyataan itu membuat semua orang kembali terkejut dan dengan tanpa kata Agatha memeluk coach Bima erat seperti layaknya seorang ayah yang lama tidak jumpa anaknya

"kamu tinggal dimana?"

"di kontrakan, oh iya ini temen temen aku yang ini Sherin yang ini Zaza dan satu lagi El.... eh kemana elena?" ucap Agatha menyadari tidak ada elena disitu

"El lagi angkat telepon katanya ada urusan jadi pergi duluan"

"maaf coach kita sudah boleh kembali ke hotel?" tanya Marcell selaku pemimpin

YOU BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang