Chapter 8| Opening Asean games

161 18 192
                                    

terkadang hanya ingin duduk merenung, menyerap semua yang terjadi lalu berkata, terimakasih semesta
***

ELENA membuka mata, nampak langit langit rumah sakit dan juga lampu yang tergantung diatas sana. mendengar panggilan dari seseorang wajah elena berpaling ke sumber suara. Lelaki itu tersenyum lega padanya

"el, udah sadar?" Tanya Marcell memegang tangan kanan elena

Elena menepis tangan Marcell, awalnya ia tersenyum ketika Marcell memegang tangannya namun senyum itu berubah menjadi raut kekesalan

"kenapa sih el? baru siuman aja udah ngambek nggak jelas" seru Marcell sedikit kesal

Namun elena hanya diam, dalam hatinya menggerutu karena kejadian tadi siang bisa bisanya Marcell berlagak seperti orang tanpa dosa. jujur elena muak dengan Marcell

Elena melirik Marcell sebentar, Marcell nampak berpikir terlihat ketika Marcell merotasi matanya. Elena mendengus nafas kasar supaya Marcell sedikit peka akan kejadian tadi siang. Namun sayang, Marcell segera beranjak dari kursi dan membuka pintu tanda akan keluar. setelah pintu putih itu tertutup elena mengambil posisi duduk

"dasar jantan, nggak ada rasa pekanya gitu udah tau el ngambek karena nggak didengerin omongannya el tadi siang bukannya minta maaf malah pergi gitu aja." gerutu elena sembari menggigit ujung selimut

benda pipih di meja brangkar itu bergetar, titik fokus elena langsung teralihkan ketika terdapat nama valeron mengambang disana. Tangan elena langsung meraih hp miliknya, elena segera menarik tombol hijau keatas

"halo ada apa ron?"

"hai, ini elena kan? lo udah sadar el?"

"udah kok ron, ini agak mendingan"

"Alhamdulillah kalau gitu, cepet pulih ya el supaya besok malem bisa potret kita pas opening"

senyum mengembang diwajah elena, ini berasa seperti terbang jauh ke angkasa. Namun ia juga harus ingat, Valeron sudah mempunyai Riri. Lama lama elena sedikit jengkel dengan Riri bisa bisanya dia membuat kedua lelaki jatuh cinta padanya

"halo, el?" Tanya Valeron karena elena hanya diam melamun

"eh iya, el pasti cepet sembuh kok ron, kan el kuat hehe"

"btw el, disitu ada jepe nggak?"

"tadi ada Ron, tapi sekarang keluar tanpa pamit lagi sebel gue" gerutu elena

"yaudah deh,nanti kalau dia balik suruh pulang ke hotel ini buat Persiapan besok malem"

"oke nanti bakal el sampaikan ke jepe"

"udah dulu ya el, ini athalah udah ngedumel sendiri. Miss you"

Tak sampai elena menjawab valeron telah mematikan panggilan. Ingin sekali elena membalas Miss you too tapi ia sadar itu semua hanya pencitraan supaya Valeron tidak terlihat begitu dekat dengan Riri.

Sudah pukul delapan malam, namun Marcell belum juga sampai. Elena kembali menggerutu ia begitu kesepian disini ditambah teman temannya sibuk mempersiapkan diri untuk besok sehingga tidak bisa menjenguknya lama lama. Entah mengapa elena menjadi tidak sabar menunggu Marcell kembali

YOU BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang