Ingatan

185 20 0
                                    


Kriing!!!

Bell pulang pun berdering, seketika, para siswa langsung mengemasi barang mereka untuk pulang.

"Baiklah anak-anak, sampai disini saja pembelajaran kita pada hari ini, dan jangan lupa besok kalian semua kumpulkan tugasnya kepada Eunbi, Eunha, atau apalah itu namanya. Semoga hari kalian menyenangkan" ucap Baekhyun seongsaengnim sebelum melangkah pergi keluar dari kelas.

"Apalah itu namanya~" ejek Jaehyun sambil menggerakkan sedikit badan.

"Yak, jangan ngejek!" Bentak Eunha yang tengah memasukkan kotak pensilnya ke dalam tas.

Sedangkan Woojin hanya menatap malas. "Kalian ini, ingat umur wooy, udah mau lulus tetap aja tingkahnya kayak mau daftar TK."

"Udahlah! Saya hanya mau mengumumkan pengumuman penting" tiba-tiba Winwin teriak dan berdiri di atas mejanya.

"Nggak jantan, nggak manja, tetap aja kayak anak TK" ketus Bangchan menahan emosi.

"Bangchan... sabar" bisik Jungkook temen sebangkunya. "Dah Winwin! Apa yang mau diumumin nih!!!"

"Ok, aku cuma mau kasih tau bahwa kita sekarang...

UDAH PULANG, PAY PAY!!!" Tanpa izin, Winwin langsung lari dan keluar dari kelas.

"WOY BOCAH, SAYA JAMBAK ANDA DI DI LAPANGAN BASKET NANTI, WOOY!!!" Sudah pasti yang teriak ini si ketua, alias Jaehyun yang sekarang tengah mengejar Winwin.

Jungkook tidak peduli lagi, sekarang ia berniat buat ke lokernya untuk meletakkan kamus bahasa asing nan begitu tebal, buat apa ia bawah ke rumah, toh ia juga nggak berminat buat belajar.

Tengah asyik jalan menuju loker, ia tentu saja melewati UKS sekolah, membuat ia keingat akan sesuatu.

"Akh sial, dompet!" Begitulah umpatan Jungkook yang tanpa izin langsung lari dan membuka pintu.

Entah ngapa pintunya nggak terkunci, padahal UKS selalu terkunci akhir-akhir ini akibat penjaga UKS sekolah tengah izin ada acara keluarga di desa.

Dengan terburu-buru Jungkook masuk, melempar tas serta kamusnya ke sofa, dan lari pelan menuju ranjang UKS.

Syukur saja, benda hitam berkilat itu masih di posisinya, di atas ranjang yang begitu berantakan.

"Ahh... apa rencana mereka tadi berhasil atau enggak ya?" Gumam Jungkook memilih buat duduk sejenak di ranjang nan berantakan itu.

Flashback on;

"Kim Jungkook, tolong kamu antarkan tas Choi Beomgyu ya, ini tasnya" Jungkook baru saja ingin ke kantin hanya sekedar beli jus, niatnya langsung berhenti sementara ketika guru tinggi tersebut memberikannya tas warna abu-abu.

"Hem mian Kris seongsaengnim, kemanakah tas Beomgyu ini saya antarkan?" Tanya Jungkook setelah menerima tas tersebut. "Ke ruangan UKS, sudah ya saya ke kantor dulu, ada rapat soalnya, terima kasih Jungkook."

Guru bahasa mandarin itu pun langsung meninggalkan Jungkook yang masih setia memegang tas tadi, tanpa banyak pikir, Jungkook seketika jalan ke UKS sekolah berniat hanya untuk mengantarkan tas, sesuai perintah dari guru.

Kreek...

"Permisi... saya kesini cuma mau mengantarkan tas Choi Beomgyu, apa ada orang?" Teriak Jungkook menongolkan kepalanya ke dalam ruangan. Pria tersebut hanya bingung menatap salah satu ranjang yang tertutup tirai.

Akibat disana seperti ada tanda-tanda orang, Jungkook pun masuk kedalam, lalu ikut masuk ke ranjang yang tertutup tirai putih khas rumah sakit.

"Eeh...?!" Seru ketiga murit yang ada di sana, Jungkook yang hanya membawakan tas saja langsung ikutan terkejut.

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang