Pheromones

902 106 39
                                    

Disclaimer:

AkaKuro dan segala karakter kurobas yang lain adalah milik Tadatoshi Fujimaki sensei.

- Fated Mate -

"Kau telat, Shintaro." Kedua tangan Akashi melipat di depan dada. Tubuhnya bersandar pada dinding bangunan. Wajahnya menatap dingin Midorima yang masih mengatur nafasnya.

"Gomen, Akashi. Aku harus mengurus beberapa hal terlebih dahulu."

"Menjemput omega mu?" sinis Akashi. Ruby-gold miliknya melirik sekilas laki-laki bersurai hitam dengan proposi tubuh lebih mungil dibandingkan dengan Midorima. Sebelah tangannya mengangkat menyapa Akashi yang masih menampilkan ekspresi dinginnya.

"Dingin sekali, Akashi." ucap Takao ketika laki-laki bersurai merah di hadapannya tak mengindahkan sapaannya. "Maa, maaf membuat mood-mu memburuk karena Shin-chan terlambat."

"Terserah." Ucap Akashi sambil berlalu memasuki bangunan di belakang mereka, mendahului Midorima dan Takao.

Sebenarnya mood Akashi yang memburuk hari ini bukan sepenuhnya dikarenakan keterlambatan Midorima yang berjanji akan menemaninya menghadiri pelelangan. Tapi, sejak kemarin, Akashi tidak menemukan omega mungilnya di tempat kerja paruh waktunya. Entah apa yang Kuroko Tetsuya tengah lakukan sampai laki-laki tersebut rela tidak datang kerja. Tidak mungkin karena sakit. Akashi sudah menyuruh Chihiro untuk mengecek seluruh rumah sakit, jikalau ketidakhadiran Tetsuya dua hari kebelakang memang dikarenakan sedang sakit.

Dan bukan pula dikarenakan Tetsuya tengah mengalami heat period-nya. Hal ini sudah dibuktikan Chihiro. Pemilik café atau toko bunga dimana Tetsuya bekerja mengatakan bahwa Tetsuya menghilang tanpa kabar. Biasanya, walaupun sedang mengalami heat period Tetsuya akan menyempatkan diri untuk memberi kabar bahwa ia tidak bisa datang bekerja. Laki-laki berwajah datar yang sayangnya terlihat menggemaskan tersebut hilang begitu saja tanpa bisa dilacak oleh Akashi.

Suara dalam ruangan VVIP tersebut ricuh dengan orang-orang kalangan tertentu mengangkat papan nomor sambil menyebutkan nominal uang yang tentunya tidaklah sedikit hanya untuk mendapatkan sesuatu menggiurkan yang dijajakan penyelenggara lelang. Baik barang langka atau pun jual-beli orang, segalanya akan disajikan oleh sang penyelenggara dan partisipan akan dengan senang hati menghabisi uang mereka untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Akashi dan Midorima beberapa kali mengikuti acara pelelangan untuk kaum-kaum tertentu seperti ini. Jika ada barang yang menarik perhatian, mereka akan membelinya. Pun meskipun tidak ada, biasanya mereka hanya akan ikut meramaikan saja. Sebenarnya, ajakan untuk menghadiri acara semacam ini dimulai dari ide Midorima. Mengingat laki-laki tersebut terkadang suka mengoleksi barang-barang antik, tapi siapa yang menyangka bahwa di tempat seperti ini pula Midorima menemukan omega-nya.

Takao Kazunari adalah salah satu orang yang diperjual-belikan dalam pelelangan ini, dan setelahnya kalian mengerti alur cerita yang terjadi. Tentu saja, Midorima memenangkan pelelangan tersebut. Ratusan miliar yen terbuang sia-sia hanya untuk seorang omega. Akashi benar-benar tidak habis pikir dengan yang dilakukan teman masa kecilnya pada saat itu.

"Apa ada lagi yang menawar? Tidak ada? Kalau begitu 500 juta yen untuk tanaman bonsai." Ucap pemandu lelang final. Suara ketukan palu terdengar menandakan transaksi selesai.

"Barang dagangan kami selanjutnya adalah hal yang paling menggiurkan, yang terbaik dari segala yang sudah kami tawarkan hari ini." suara pemandu lelang kembali terdengar. Sorak sorai antusias dan penyesalan terdengar. Antusias bagi yang belum mengeluarkan uang sepeserpun karena kemungkinan mereka akan menang dalam bidding sangat besar, sedangkan helaan penyesalan bagi mereka yang sudah mengeluarkan cukup banyak uang untuk barang yang ternyata tidak lebih baik dari yang satu ini.

Fated MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang