Kesalahan Yerim

1K 169 18
                                    

Ketidakberadaan Taehyung bersama Hanbin juga Jackson ternyata bukan tanpa di sengaja. Mereka keluar memanfaatkan jam kosong hanya untuk mendatangi tempat Hanjae dan teman-temannya biasa berkumpul.

Kemarahan Taehyung benar-benar tak terbendung ketika mendapati sosok Hanjae tengah duduk di atas motor besarnya dan tertawa bersama dengan teman-temannya. Taehyung mendekat, ia langsung saja menarik kerah Hanjae.

"Gue peringatkan ke lo, jauhi adek gue atau lo akan nyesel." ancamnya.

Hanjae tersenyum tipis di tengah keterkejutannya yang di datangi oleh Taehyung secara mendadak,
"Kalau gue nggak mau lo mau apa hah?!" tantang Hanjae sengit.

"Brengsek!" marah Taehyung hendak melayangkan tinju ke wajah Hanjae tapi Hanbin dengan gerakan cepat menahan gerakan Taehyung.

"Hey, Taehyung! Lo udah janji sama Jungkook nggak akan main tangan. Inget perjanjian kita, Brother." bisik Hanbin melirik Jackson seolah mengisyaratkan mereka untuk segera pergi.

"Pengecut lo!" teriak Hanjae mengejek Taehyung yang perlahan di bawa mundur menjauh darinya.

"Awas lo!" tunjuk Taehyung yang kemudian di tarik paksa oleh Jackson dan Hanbin menuju motor mereka untuk kembali.

----

Bel pulang sekolah berbunyi keras memenuhi segala penjuru ruang hingga ke halaman belakang sekolah di mama Yerim dan Jungkook berada.

"Udah bell pulang. Nggak mau balik lo?!"

Sial! Dia diusir nih ceritanya.

Yerim mengerucut lucu seraya mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengubungi salah satu abangnya terkecuali Kim Taehyung tentunya karena sampai saat ini kedua orang itu masih perang dingin.

"Abang jemput Yerim dong." ucap Yerim begitu tersambung dengan abang keduanya, Namjoon. Hanya abangnya itu yang bisa di harapkan karena Seokjin tengah tugas ke luar kota bersama ayah mereka.

"Yah, terus Yerim gimana? Ya udah deh Yerim naik taksi aja," cemberutnya terdiam mendengar balasan dari seberang sana, "Kelamaan abang, yang ada keburu jadi monument sekolah Yerim mah."

Jungkook memalingkan muka, tersenyum kecil mendengar ocehan Yerim disampingnya.

"Nggak ah. Yerim pulang sendiri aja dari pada harus bareng Kak Tae, titik." tutup Yerim mengakhiri pembicaraan telepon lalu berdiri hendak pergi namun Jungkook menahan tangannya membuat Yerim menoleh.

"Datang seenaknya terus pergi gitu aja? Lo orang apa bukan?"

Yerim mendengus, "Gue pergi, Kak." pamit Yerim menarik tangannya tapi Jungkook sama sekali tak mau melepaskannya.

"Gue anter lo pulang?"

"Eh nggak perlu, ntar di bilang ngerepotin lagi." balas Yerim.

Di luar dugaan, bukan membujuk Yerim agar mau di antar pulang olehnya. Jungkook justru melepaskan pegangan tangannya lalu berkata, "Ya sudah kalau itu mau lo."

Yerim melongo sekali lagi dengan tampang bodoh. Serius! Lelaki di depannya ini benar-benar menguji kesabaran.

"Ya ampun, Kak kok lo nyebelin sih."

Jungkook mengernyit, "Kan tadi nolak."

"Darah tinggi lama-lama gue ngadepin orang model gini." cibir Yerim sebal.

"Ngomong apa lo tadi?" tanya Jungkook. Yerim yang tadinya memasang wajah sebal menoleh dengan senyum palsunya dia membalas,

"Nggak kok." balas Yerim berjalan pergi. Kali ini tidak di tahan oleh Jungkook berhasil membuat Yerim menghela nafas dan membuangnya, begitu terus di lakukannya selama perjalanan menuju kelasnya untuk mengambil tas sekolahnya.

Jamais Vu (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang