Awal Pertemuan

570 14 1
                                    

Hai, namaku Tara. aku adalah seorang gadis sederhana. Saat ini aku tercacat sebagai salah satu mahasiswi di kota Malang. Aku ingin membagikan kisah asmaraku bersama seorang Polisi muda dari kota Batu.


Namanya Putra, dia seorang polisi berpangkat Bripda saat ini dia dinas di Polda Jatim. Aku mengenalnya dari salah satu teman kuliahku, yaa temanku ini adalah adik kelasnya. Awal aku berkenalan singkat adalah via video call saat itu, hanya sekedar saling tau nama saja. Sampai akhirnya suatu hari dia follow Instagram ku dan ku follback kala itu dan disitulah kami mulai bertukar kabar, sampai akhirnya kami bertukar nomor telfon.


Kami semakin dekat karna memang setiap harinya kami bertukar kabar via WhatsApp, dia sering membagikan foto kegiatannya dan begitu juga denganku. Sampai akhirnya pada tanggal 26 November 2019 dia bilang padaku
Putra : besok aku ke malang ya

Tara : ngapain? nge pam?

Putra : iya, pam RI 2 di dekat kampusmu

Jujur saja, mendengar dia mengatakan bahwa dia akan ke Malang hatiku sangat senang sekali. Ya meskipun dia ke Malang bukan untuk bertemu denganku hehehe.

Keesokan harinya dia mengirim shareloc padaku. Mendengar bunyi notif pesan darinya, segera ku ambil handphoneku dan ku buka pesannya, ternyata dia sudah tiba di Malang tepat nya tidak jauh dari kampusku. Tapi sayangnya hari itu aku sedang ada jam kuliah jadi aku hanya bisa menyemangatinya.

Setelah jam kuliah berakhir aku bergegas untuk pulang, tiba-tiba hpku berdering tanda ada telfon masuk. ketika ku lihat layar hpku , astaga ternyata Putra yang menelfon, tanpa pikir panjang segera ku angkat telfon darinya.

Putra : halo

Tara : hai, sedang apa?

Putra : lagi pam, kamu sudah pulang?

Tara : sudah, kenapa?

Putra : bisa kesini? aku kangen pengen ketemu

Jujur saja hatiku seketika berdetak sangat kencang. Entah mengapa seperti ada gejolak rasa yang begitu aneh tak seperti biasanya, aku tersipu malu mendengar ucapannya. Lalu ku jawab

Tara : nanti kalo saya ada kawan, saya temui kamu disana

Putra : saya tunggu, saya harap ada teman yang mau mengantarmu kemari, menemuiku
Lalu berakhir lah telfonku. Dan benar saja ternyata ada teman yang mengajakku untuk pergi ke salah satu mall untuk membeli buku, dan ku iyakan ajakannya itu. Tapi ditengah jalan aku mengatakan pada temanku bahwa aku ingin menemui seseorang dan temanku mengiyakan untuk mengantarku.

Ketika sampai dilokasi dimana dia PAM, kulihat mobil-mobil polisi terparkir berjejeran. Kulihat juga banyak sekali lettingnya berjaga disana dan aku sangat malu berada disana. Tak lama ku kabari dirinya bahwa aku sudah sampai dilokasi yang dia kirimkan kepadaku. Sambil menunggu dia datang menemuiku, jujur saja hatiku berdetak kencang, tanganku basah karna gerogi, dan aku seperti salah tingkah. Tak lama ku dengar suara khas sepatu lars berjalan mendekatiku dan ternyata dia. Polisi muda yang saat ini dekat denganku. Aku malu ketika pertama kali aku berjabat tangan dengannya, mengobrol dengannya bahkan kami sempat berfoto bersama. Bagaimana tidak, ketika kami berdua mengobrol tak henti-hentinya temanku mengabadikan momen kami berdua begitupun dengan lettingnya yang membuatku semakin salah tingkah dibuatnya.

20 menit adalah waktu yang singkat, tapi bagiku 20 menit aku bertemu dengannya adalah hal paling membahagiakan. Terimakasih, hanya itu yang bisa ku ucapkan untuknya. Karna aku harus mengantar temanku untuk membeli sesuatu di mall maka aku harus berpamitan padanya. Sungguh, aku tak ingin pertemuan ini cepat berlalu. Rasanya aku ingin berlama-lama dengannya, bercerita tentang apa saja yang telah ku lalui dan mungkin sebaliknya. Tapi dia mencoba untuk menghiburku dengan mengatakan " kapan-kapan aku pasti ke malang, kita pasti bertemu lagi. sabar ya " , kalimat sederhana yang mampu membuatku luluh dan percaya padanya. kemudian aku bergegas pergi meninggalkan nya dengan senyuman ku ucap " Semangat PAMnya, hati-hati kalo balik ke Surabaya ", kataku. Lalu aku beranjak pergi.

POLISI ITU PACARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang