Mungkin untuk kebanyakan gadis, memiliki kekasih seorang abdi negara akan terlihat sangat keren dan membanggakan. Namun, apakah dari kebanggaanmu itu terselip rasa tulus mencintai? Aku bertanya demikian karna masih banyak sekali diluar sana ada kalimat tak enak untuk didengar seperti " pasti mau nerima karna cowoknya berseragam ". Baiklah akan ku jelaskan mengapa aku menjatuhkan hati pada seorang laki-laki gagah sepertinya.
Sebelum aku bertemu dengannya, aku sempat memiliki hubungan dengan seorang mahasiswa. Kisah cintaku berjalan seperti pasangan pada umumnya, tapi kami LDR Banjarmasin-Malang. 3 tahun kami bersama nyatanya tak menjamin sebuah hubungan berjalan seperti yang diharapkan, banyak yang memang tak bisa lagi dipertahankan, hingga akhirnya kami berdua sepakat untuk mengakhiri kisah ini. Tepat seminggu setelah berakhirnya hubungan kami, aku mengetahui bahwa ia kini sudah bahagia dengan perempuan lain. Hatiku hancur sekali kala itu, ternyata bukan aku lagi perempuan yang akan dibahagiakan olehnya.
Satu bulan berlalu begitu cepat, hingga akhirnya aku bertemu dengannya. Seorang laki-laki yang lembut tutur katanya, membuat hati perempuan manapun akan luluh ketika mendengar suaranya itu. Sebenarnya aku tak menyangka akan menjatuhkan seluruh ku padanya, karna memang saat itu kami hanya sekedar saling mendengarkan cerita masing-masing. Hingga pada akhirnya ia mengatakan bahwaPutra : tetep bareng sama aku ya
Satu kata yang membuat pikiranku kalang kabut kala itu. Aku tidak berani menjawab apapun, aku hanya bilang
Tara : bilang ke mama aja deh hihi
Ku kira dia tak akan berani minta izin pada mamaku, tapi diluar dugaan tanpa sepengetahuanku dia meminta izin dengan menelfon mamaku. Bismillah, satu kata yang ku ucap untuk mengawali hubungan ini dengannya.
Ketika menjadi pendampingnya, rasa sabarku banyak terkuras. Banyak air mata yang menetes, banyak sekali uneg-uneg yang tak tersampaikan. Karna bersamanya, aku harus mengerti kesibukannya.
Kadang ia menghilang tanpa kabar juga membuatku berfikir yang tidak-tidak. Namun aku tetap berusaha menjadi pulangnya yang paling nyaman, meski sering kali ia tak membuatku nyaman.
Dear u, polisiku. Ada satu cuplikan lirik untukmu, " dan bila sa yang nanti jadi ko pu pendamping, tra kasi janji tapi sa kan ada di samping. Percayalah dan tetap setia Tuhan su atur untuk bahagia ".
Aku memilihmu karna aku percaya bahwa memilihmu akan menjadi kenangan karna aku pernah memutuskan pilihan terbaik untuk hidupku. Memilihmu akan selalu membahagiakan, meski juga beresiko menggenangkan air mata. Dan hadirmu, ku ingin satu yang pasti. Jalinan ini ku harap tak akan berakhir
KAMU SEDANG MEMBACA
POLISI ITU PACARKU
RomansaSeorang gadis 19 tahun yang bertemu seorang abdi negara dan menjalin kasih bersama seorang Polisi berpangkat Bripda ~Tiara Susanti