Halo Polisiku (1)

118 12 0
                                    

Keesokan harinya, seperti biasa Putra mengirim pesan singkat mengucapkan selamat pagi untuk mengawali percakapan hari ini.

Putra : selamat pagi tuan putri

Tara : pagii

Putra : bangun, kuliah kan hari ini?

Tara : ini sudah bangun, iya kuliah padet banget jadwalnya

Putra : yauda semangat kuliahnya, cepet pergi mandi sana

Tara : ntar dulu, masi males bergerak

Putra : pokoknya nanti aku telfon kamu udah mandi

Tara : iyaa ihh ni mau mandi

Dia memang seperti itu, jiwa disiplinnya tak hanya diterapkan padanya tapi juga padaku.
Setelah aku selesai mandi kulihat ponselku ada 2 panggilan tak terjawab dari sang pujaan hati hihi, belum juga aku menelfon balik ternyata dia sudah menelfon lagi

Putra : halo

Tara : hai

Putra : lama banget si mandinyaa

Tara : masa si? Engga kok

Putra : ngapain aja di kamar mandi? Tidur?

Tara : hahaha yaa engga laa ndan

Putra : kamu mandi aja 30 menit, belom make upnya

Tara : aih di hitung pulak rupanya hahaha, yauda sabar yaa

Putra : gamau tau, ntar kalo aku ada libur kamu gaboleh make up

Tara : ihhh kok gituu

Putra : pokoknya gitu, yauda aku apel dulu. Semangat kuliahnya tuan putri

Tara : terimakasih

Dan berakhirlah percakapan kami via WhatsApp. Tak lupa ia mengirimi foto kegiatannya seperti biasa. Aku tidak tau apa hanya dia atau semua polisi memang suka mengirim foto pada orang terdekatnya. Hingga membuat galeriku penuh terisi fotonya yang konyol dan kadang-kadang sangat tampan membuatku lebih bersemangat melewati hariku yang penat ini hihihi.

Hari ini jadwal kuliahku cukup padat, mulai pukul 7 pagi sampai pukul 3 sore. Setelah kuliah berakhir, aku bergegas untuk pulang. Sesampainya di kamar kosku, segera ku gantung tas kuliahku dan aku langsung menerapkan horizontal body battery saving mode. itu istilah gaul dari rebahan hahaha.

Ku pejamkan sejenak mataku dan berfikir apakah hubunganku akan tetap baik-baik saja bersama seorang polisi?. Apakah seterusnya akan tetap manis seperti ini?. Atau akan berubah seiring berjalannya waktu?.

Pikiran negatif yang sering kali muncul itu membuatku tak tenang dibuatnya. Kadang ingin rasanya aku menyampaikan uneg-uneg ku ini, tapi aku tak ingin Putra tau bahwa aku sering kali memiliki pikiran yang semacam itu. Dan ku putuskan untuk menangisi pikiranku sendiri, sampai aku tertidur.

Ku dengar hpku berdering, tanpa ku liat layar ponselku ku angkat telfon itu.
Tara : halo

Putra : haloo tuan Putri

Tara : ehhh

Putra : ngapain?

Tara : merem

Putra : bangun, ini pasti belum mandi kan?

Tara : hehe

Putra : ayo bangun dulu, cepet mandi. Mau makan apa?

Tara : duhhh mandi aja belom dah ditanya makan

Putra : yauda buruan mandi laa, aku belikan makan yaa

Tara : gausa, ntar aku keluar sekalian beli kopi

POLISI ITU PACARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang