10

800 116 69
                                    

Siang ini Renjun menjemput Carla. Mereka sama sama mendapat kelas siang, jadi mereka memutuskan untuk berangkat bersama.
"Kau tidak ingin bertemu dengan ibuku dulu?" Tanya Carla.

"Bertemu dengan calon mertuaku ya? Tidak buruk juga." Renjun langsung masuk ke dalam rumah, sambil merangkul bahu Carla yang terlihat malu malu.

"K-kau membuatku malu." Carla menunduk.

Renjun menghampiri ibu Carla yang sedang membereskan dapur,

"Ibu, Renjun ingin berpamitan denganmu." Ucap Carla.

Ibu Carla menghampiri meraka berdua dengan senyuman hangat.

"Carla bilang kau mengganti warna rambutmu, tapi kenapa sekarang hitam?" Tanya ibu Carla.

"Aku mengganti warna rambutku lagi, lagi pula, warna kemarin sudah pudar." Jelas Renjun.

"Ah begitu, yasudah berangkat lah."

Ibu Renjun mencubit pelan pipi Renjun kemudian mengusap rambut Renjun pelan.

"Aku mau di perlakukan seperti ini oleh ibu kandungku." Batin Renjun.

"Kalau begitu kita pergi dulu ibu." Pamit Carla setelah mengecup pipi ibunya.

Kemudian mereka masuk mobil dan pergi menuju kampus.

"Jam kuliahmu selesai kapan?" Tanya Renjun.

"Jam dua nanti."

"Aku akan menjemputmu, tunggu aku di kelas ya?" Carla mengangguk senang.

Sesampainya mereka di kampus, mereka langsung menjadi sorotan. Bagaimana tidak?

Carla merangkul lengan Renjun, dan Renjun yang sudah tidak menggunakan kaca mata lagi.

"Apakah dia Huang Renjun? Kenapa dia semakin tampan saat tidak mengunakan kaca mata?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah dia Huang Renjun? Kenapa dia semakin tampan saat tidak mengunakan kaca mata?!"

"Cara dia berpakaian juga berubah, dulu dia suka mengunakan kemeja saja."

"Dasar pria China! Selalu saja membuatku ingin selingkuh dari pacarku."

Renjun menghentikan langkahnya di depan gedung fakultasnya,

"Tidak mau ku antar?" Tanya Renjun.

"Tidak perlu, lagi pula sudah dekat juga."

"Baiklah, sampai jumpa nanti." Renjun mengacak rambut Carla lalu berlari, membuat Carla merengut kesal.

"Untung saja aku mencintaimu."

Carla langsung berjalan menuju kelasnya. Dan saat dia hampir masuk kelas, matanya memicing tajam, menatap gadis yang berada di depan kelasnya.

Nara.

"Carla, kita perlu bicara." Ucapnya.

"Ingin bicara apa?" Tanya Carla.

𝐒𝐚𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang