22

929 68 38
                                    


"Habis darimana kau pagi hari baru pulang?"

Renjun terpelonjak kaget mendengar pertanyaan Jaemin yang terdengar datar.

"Keluar." Balas Renjun.

Jaemin menahan marahnya, "aku tau. Keluar darimana?" Jaemin mendekat dan mencium bau alkohol,
"Kau pergi minum?!"

"Ayolah na, umurku sudah legal untuk mengkonsumsi minuman seperti itu. Lagi pula aku minum tak sampai mabuk."

"Tak sampai mabuk katamu?! Baumu sangat menyengat! Pasti kau mabuk!" Bentak Jaemin.

"Ah begitu ya? Berarti aku mabuk kemarin."

Jaemin menggernyit, "kau masih mabuk?"

Renjun menggeleng sambil terkekeh. Dia melewati Jaemin begitu saja tapi,

Bruk!

Renjun langsung pingsan di hadapan Jaemin.

"Renjun!" Teriak Jaemin.

Tak lama Chanyeol datang dengan raut terkejutnya, "ada apa dengan Renjun? Kenapa bisa seperti ini?"

"Dia baru pulang dalam keadaan mabuk." Balas Jaemin.

"Bawa dia ke kamar." Jaemin dengan susah paya mengangkat Renjun hingga dia sampai di kamar.

"Apa kita perlu memanggil dokter?" Tanya Jaemin.

"Tidak perlu."

Chanyeol meraba dahi Renjun, "hari ini sidangnya tidak bisa diundur." Ucap Chanyeol.

"Tapi keadaan Renjun memprihatinkan." Balas Jaemin.

"Gadis itu. Pasti karena gadis itu Renjun jadi seperti ini. Gadis itu membawa perubahan besar kepada anakku."

"Benar. Renjun tidak pernah mencintai seseorang sedalam ini. Renjun terlalu dalam mencintai Carla hingga saat Carla meninggalkannya, Renjun menjadi seperti ini. Sangat memprihatikan."

"Jalang itu benar benar. Aku akan menghabisinya setelah ini."

"Dan membuat Renjun membenci papanya sendiri?" Chanyeol menatap bingung Jaemin.

"Meskipun Renjun berkali kali disakiti orang, Renjun tidak pernah dendam kepada orang itu. Seperti misalnya kalau paman membunuh Carla, mungkin dia akan membenci paman karna Renjun masih mencintai Carla."

"Renjun yang malang." Chanyeol mengelus rambut Renjun.

"Aku akan membelikannya aspirin, sekalian membelikan susu anak anakku." Chanyeol mengangguk, memberikan uang kepada Jaemin.

Jaemin berjalan kaki karena jarak supermarket dan apotik yang tidak terlalu jauh. Dan di tengah perjalanan dia bertemu dengan Lucas yang tersenyum kepadanya. Jaemin berusaha tidak peduli dengan Lucas,

"Na Jaemin." Jaemin masih tak menggubris, dia tetap berjalan cepat agar segera sampai di supermarket.

"Kau tuli?" Dan pada akhirnya Jaemin menghentikan langkahnya.

"Apa mau mu?"

Lucas terkekeh lalu mendekat, "tidak ada, hanya ingin mengatakan kalau–"

Lucas memegangi kedua sisi bahu Jaemin, membisikan sesuatu yang membuat bulu kuduk Jaemin meremang.

"–meskipun setelah ini aku akan di penjara. Dendam ku masih sama. Malah akan bertambah."

"Apa maksudmu?"

"Dengarkan baik baik. Setelah aku keluar dari penjara. Dendam ku masih sama. Dan akan seterusnya seperti itu."

"Mark Jung, Jeno Jung, Kim Kyra, Lee Hyura, Na Jaemin, Na Ryu, dan yang paling utama adalah Huang Renjun dan Huang Chanyeol."

𝐒𝐚𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang