11

712 112 94
                                    

"Sebaiknya tidak usah." Ucap Renjun.

Mereka berada di parkiran taman. Carla benar benar ingin bertemu dengan kakak Nara, dan juga, hari sudah sore.

"Renjun, dia sudah kelewatan. Bagaimana bisa dia menuduhku yang tidak tidak seperti itu."

Renjun tau kalau Carla keras kepala. Dan dia tidak bisa memaksa Carla.

"Baiklah ayo." Renjun menggenggam tangan Carla.

Mereka mencari keberadaan kakak Nara. Dan bodohnya,

Mereka tidak tau siapa kakak Nara.

"Tunggu saja disini." Carla membawa Renjun untuk duduk di bangku.

Mereka saling diam, sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Lebih baik kita pulang." Bujuk Renjun.

"Kita sudah terlanjur disini."

"Justru karna terlanjur aku ingin kita pulang."

"Renjun."

"Aku tidak mau kau kenapa napa."

"Aku tidak akan kenapa napa Renjun, kan ada kau disini, jadi kau bisa melindungi ku."

"Aku menyayangimu."

"Aku juga menyayangimu."

Tak lama tepukan keras mendarat di bahu Renjun.

Renjun menggernyit bingung, dia tidak kenal siapa yang menepuknya itu.

"Kim Doyoung, kakak Carla."

"Huang Renjun, dan ini Clarlotee Lee, kekasihku."

"Kau Carla?" Tanya Doyoung di balas anggukan pelan dari Carla.

"Kau yang membuat adikku menangis bukan?"

"Aku yang membuatnya menangis." Sambar Renjun cepat.

"Aku tidak percaya."

"Tapi itu kenyataannya."

"Biarkan aku bicara dengan gadis ini." Ucap Doyoung menatap tajam Carla.

"Bicaralah."

"Kau gadis sialan yang sudah membuat adikku menangis."

"Lalu?"

Tangan Doyoung terangkat untuk menampar Carla, namun di tahan oleh Renjun.

"Kau tidak tau bagaimana cerita aslinya. Kau hanya menilai dari satu sisi " ucap Renjun.

"Kau mencoba melindunginya?" Doyoung menarik lengannya kasar.

Plak!

Doyoung dengan keras menampar pipi Carla.

"Apa yang kau lakukan brengsek?!" Teriak Renjun tidak terima.

"Hanya memberikannya hukuman kecil." Doyoung mengangkat satu alisnya.

Bugh!
Bugh!

Tangannya kembali terangkat, memukul keras rahang Renjun.

"–kau juga mendapat akibatnya."

"R-renjun-"

Bahu Carla di tahan saat ingin menolong Renjun,

Plak!

"Dan itu untuk mu karna merebutnya dari adikku!"

"Kakak!"

Doyoung menatap adiknya yang berlari ke arahnya.

"Kau apakan Renjun?!"

𝐒𝐚𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang