Jangan lupa tekan tombol bintang.
🌟***
Setibanya di rumah, Lia langsung masuk kamar tanpa melepas sepatu. Dasar bocah.
"Adek kamu kenapa itu? " Mama.
Lea menghentakkan bahu tidak acuh, lalu mengikuti Lia yang masih terlihat di tangga. Menyusul Lia yang sudah masuk kamar terlebih dahulu. Kamar mereka saling berhadapan di lantai dua.
Hari mulai malam. Terlihat keluarga yang sedang nonton drakor. Kecuali sang kepala rumah tangga. Siapa lagi kalau bukan Ayah dari Lia dan lea.
"Mama! Bikin anak laki-laki lagi hayook! " rengek sang ayah kepada istrinya. Sedangkan dua anak perempuannya menatap ayahnya malas. "Apaan si Yah, ganggu mama nonton drakor aja. " ujarnya sambil mendorong papa menjauh dari pundaknya. "Ma! Mama itu harusnya ngertiin papa! Papa bukan penyuka drakor, dan papa satu-satunya tertampan disini, papa merasa bosan ,dan tidak ada saingan! " sengitnya sambil meremas bantal disampingnya.
Lea terkekeh melihat tingkah ayahnya ,bak bocah minta permen. Mungkin sifat Lia nurun dari Ayahnya.
Sedangkan Lia sibuk dengan drakornya. Sssttth "Ma! Perut Li sakit, " katanya mengalihkan perhatian semua orang. "Kamu udah makan? "tanya mama.
"Udah, "
"Yaudah, mama ambilin obat dulu ya, " ucap mama beranjak dari duduk nya.
Lia mematikan tontonannya beralih pada televisi, ia mencari chanel yang pas untuknya. "Ini obatnya, diminum ," ucap mama mengelus rambut hitam milik Lia.
"Ma, Ini obat manusia ? " tanya Lia saat ingin membuka bungsus obat.
"Iya dong Li, mana iya obat hewan, " ucap mamanya dengan senyum lembut.
"Li gak mau minum deh, " ucap lia menaruh bungkus obat yang tadi ia pegang, beralih pada gelas, lalu meneguk air hingga tersisa setengahnya.
"Kenapa? " tanya papa melihat heran anaknya.
"Takut mati, " jawab Lia serius.
"Kan itu obat sayang, gabakalan mati kok, " Mama.
"Iya sayang, cepat di minum ya, biar cepet sembuh, " papa.
"Tau nih, ribet banget si lo, " ucap Lea yang sedari tadi hanya merhatikan Lia dan orang tuanya.
"Nih ya, Lia kasih tau, " ucap lia serius, sedangkan semuanya semuanya sudah fokus menatap Lia yang ingin menyampaikan pesannya. "Noh! Liat Tv, " tunjuk Lia pada sponsor yang sedang di tayangkan.
Semua melihat Tv, hanya sponsor obat nyamuk, pikir mereka heran, apanya yang aneh? Pikir mereka.
"Kenapa? " lea.
"Itu namanya apa? " Lia.
"Obat nyamuk, "jawab Lea, Papa dan Mama serentak.
"Kalian kok gak paham-paham sih! Sejak kapan kalian jadi bolot gini. " ucap lia cemberut.
Sedangkan ketiga manusia yang meliat Lia, menatap bingung sambil garuk garuk. Apanya yang harus di pahami juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
FanfictionKami kembar, dua manusia yang terlahir dari rahim yang sama. Dengan sifat yang berbeda. Kata Ayah, dulu mama ngidam mandi dengan kecebong. Ya, mungkin saja itu alasan kenapa kami memiliki sifat yang aneh. (Nikmati Hidup Kalian tanpa beban . Kep...