Love Bites
"Love is impossible without bite marks."
-Nelson Rodrigues-
Sudah sejam lamanya Cessa mengurung diri di dalam kamar. Airmatanya telah mengering, namun di dalam hati masih terasa sakit. Berbulan-bulan bergelut dengan keadaan perasaan semacam ini semakin menambah perih batinnya. Seperti luka yang masih menganga, belum juga mengering.
Ia pikir ia akan baik-baik saja setelah menghadiri dinner malam itu. Ia menyangka lukanya akan sembuh seiring berjalannya waktu. Ternyata ia salah.
Ia keliru.
Karena nyatanya kini, ia menyadari hanya waktu yang bergulir, waktu yang berubah.
Perasaannya masih saja tetap sama.
Ia membenci. Ia pun yang terluka.
Apakah ada yang lebih menyakitkan daripada keadaan semacam ini?
Sepanjang perjalanan pulang, Gya terus menenangkannya. Gya tidak tahu apa-apa tentang penyebab kesedihannya karena Cessa tidak ingin memberitahukannya kepada siapapun, termasuk Gya. Menanggung perasaan sendiri jauh lebih baik. Melibatkan orang lain dalam kegundahan hatinya hanya akan menambahkan masalah baru.
Karena hal ini melibatkan atasan mereka bersama. Jika ia membongkarnya, mungkin bukan hanya karirnya yang hancur namun juga karir Arion. Sesakit-sakitnya perasaannya kini, masih ada tersisa keinginan untuk menyisakan keadaan yang lebih baik. Ia mungkin hancur di dalam, tapi di luar, ia harus terlihat tegar. Ia harus memikirkan Arion, tidak hanya dirinya sendiri.
Kesalahan ini adalah kesalahan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah hidupnya.
***
Ayana memblokir nomor WA dan nomor teleponnya. Jauh dari ekspektasinya. Selain tidak membaca dan membalas, hal terparah dari semua ini adalah pemblokiran.
Minta maaf telah ia lakukan, namun balasan buruk yang ia terima.
Sungguh ia tidak pernah mengira Ayana akan semarah ini kepadanya.
Arion berusaha memikirkan cara lain, siapa tahu ada hasilnya.
Tapi memikirkan cara apa? Satu-satunya cara ia bisa berkomunikasi dengan Ayana hanya melalui WA. Ia tidak pernah mencoba dengan cara lain.
E-mail?
Arion membuang napas panjang.
E-mail kantor hanya dibuat untuk urusan kantor.
Lagipula, jaman sekarang, komunikasi paling efektif di luar dari tatap muka hanyalah melalui Whatsapp.
Atau melalui media sosial seperti Instagram atau Twitter? Ia bisa mengirimkan DM.
Kedengarannya ia mulai frustrasi, bukan?
Ia tidak salah. Memang hanya gadis itu yang bisa membuatnya frustrasi.
Apakah ia harus ke rumahnya?
Arion tidak punya pilihan lain.
Besok, ia akan menemui Ayana di rumahnya.
Resiko apapun akan ia terima.
***
"Sa, ada tamu nyariin kamu."
"Siapa, Ma?" tanya Cessa. Tubuhnya masih terbaring, seakan enggan berpisah dengan ranjang sempit yang hanya cukup ditiduri satu orang. Kamarnya yang berukuran kecil membuatnya tidak bisa mengganti ranjang nomor dua itu dengan queen size.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder (inspired by a song)
Literatura FemininaArion menyukai Ayana, dan berniat menjadikannya pacar, hanya karena ingin bersenang-senang dengannya. Reputasinya sebagai player membuat Ayana tidak ingin terlibat lebih jauh dengannya, meskipun Arion memiliki segala hal potensial yang bisa membuat...