19. Heartbreak

3.9K 562 98
                                    



Cessa tidak mengerti mengapa akhirnya ia setuju untuk bertemu mama Arion.

Mungkin karena ia sendiri penasaran bagaimana sosok beliau yang merupakan isteri CEO Padma Tunggal. Cessa hanya pernah melihat kehadirannya dalam acara-acara yang berkaitan dengan perusahaan, misalnya ulangtahun perusahaan, peresmian pabrik baru hingga acara bakti sosial.

Dalam bayangannya, sosok Trisa Gunandhya tidak akan jauh berbeda dari penampilan ibu-ibu sosialita lainnya yang kerap muncul di majalah Harper's Bazaar atau liputan lifestyle di TV dalam tayangan infotainment maupun kanal Youtube. Ia sampai rela menonton beberapa video di Youtube yang menunjukkan profil Trisa Gundandhya hingga kesehariannya. Dan memang tidak banyak yang bisa ditampilkan. Beliau tergolong sosialita yang tidak begitu suka terekspos media. Hal yang akan sama sekali berbeda jika anak atau menantunya merupakan selebritis tanah air yang nyaris setiap hari wara-wiri di TV. Mereka bahkan punya program khusus. Bagaimana ia bisa tahu? Mama salah satu penggemar pasangan selebritis berinisial RA dan NS tersebut. Mulai acara TV hingga vlog di Youtube, hampir semua telah ia ikuti. Jika ada kuis mengenai sejauh mana kamu mengenal selebritis favoritmu, mama mungkin bisa jadi salah satu kandidat pemenang. Ia tidak pernah mengurusi kebiasaan mama tersebut, meskipun menurutnya, ia cukup bosan jika celotehan mama seringkali hanya seputar pasangan selebritis tersebut.

"Mama udah nunggu."

Hah? Menunggunya?

Setelah memberinya sedikit shock therapy, Arion lalu menyapa dua orang sekuriti yang tengah berjaga di pos penjagaan.

Luas, hijau dan bersih adalah kesan pertama di mata Cessa saat mobil Arion melewati gerbang tinggi dan memasuki halaman rumah. Halaman rumah yang ditanami aneka tumbuhan hijau memberi kesan natural.

Cessa bertanya-tanya apakah Arion kecil pernah bermain di sekitar situ kemudian tercebur di dalamnya.

Sebuah kolam air mancur raksasa terletak di tengah-tengah taman semakin menambah kesegaran. Sebuah gazebo kayu berdiri di salah satu sudut taman. Tanaman merambat yang ditumbuhkan di sekitar gazebo membuatnya pun berpikir-pikir, apakah taman tersebut terbebas dari ular atau reptil lainnya.

Atau, apakah keluarga mereka masih punya waktu duduk bersama di gazebo itu?

Mengapa pertanyaan seperti itu melintas di benaknya?

Entahlah.

Ia hanya berasumsi setelah mendengar cerita singkat Arion jika keluarga mereka jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing.

"Ma? Mama?" panggil Arion ketika mereka berada di ruang keluarga.

Cessa menahan mulutnya tidak menganga lebar-lebar menyaksikan desain di dalam rumah tersebut. Bukan kemewahan yang dipenuhi warna keemasan dan hal megah ya. Rumah itu bergaya minimalis. Namun, penataan perabotan dan permainan warna di dalamnya sangat cantik. Ia penyuka warna monokrom. Meski, ia tidak bisa memungkiri, penambahan warna-warna terakota dan cokelat, hasilnya jauh lebih indah.

Ia paling suka dengan sofa yang disusun memanjang. Rasanya pasti empuk duduk di sana berjam-jam, entah sambil mengobrol, membaca buku atau menonton TV.

"Mama lagi di halaman belakang, sepertinya."

Dan benar saja. Saat mereka ke halaman belakang, sosok seorang perempuan yang Arion panggil dengan sebutan mama, sedang duduk di sebuah kursi panjang sambil membaca sesuatu. Sepertinya buku tebal.

Breaking Dawn?

Ng, apakah mama Arion penggemar Twilight series? Di atas coffee table tergeletak buku Twilight series. Twilight, New Moon, dan Eclipse edisi bahasa Inggris. Cessa mengenali dari gambar sampulnya yang didominasi warna hitam dan benda-benda berbeda di tiap seri. Apel, pita, bunga, dan pion catur.

Love Me Harder (inspired by a song)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang