18. I Think I'm in Love With You
RS Medistra, Setiabudi. Jakarta Selatan.
Sabtu malam.
Pukul 18.40 Grabcar yang ditumpangi oleh Cessa dan Gya tiba di depan halaman rumah sakit. Saat itu, hanya mereka berdua yang datang ke sana. Sedangkan rata-rata teman-teman kantor mereka akan membesuk pada hari Minggu.
Tiap rumah sakit memiliki ketentuan hari dan jam besuk, termasuk daftar peraturan di dalamnya. Di rumah sakit swasta tersebut, jadwal besuk malam hari dimulai dari pukul 18.00 sampai pukul 20.00. Sesuai aturan, jumlah pembesuk maksimal dua orang untuk sekali besuk. Dua orang berikutnya bisa masuk besuk setelah dua orang sebelumnya keluar.
Kamar perawatan Pak Dayat yang berupa kelas VIP berada di lantai empat. Mereka sempat bertanya di mana letak kamar tersebut kepada seorang perawat yang berbaik hati mengantar mereka sampai ke depan kamar.
Saat tiba di sana, ternyata sudah ada pembesuk yang datang.
Mereka urung melangkah masuk. Jadi, mereka menunggu di luar, duduk di bangku besi yang telah tersedia.
Setelah 20 menit menunggu, Gya berinisiatif mengecek ke dalam. Cessa memilih tetap duduk menantikan kabar dari Gya.
Tidak berapa lama...
"Kamu bareng siapa ke sini."
"Sama Cessa, Pak."
"Oh."
"Saya nggak tau ternyata Bapak ikut jenguk juga malam ini."
"Karena ada waktu, jadi saya datangnya malam ini."
Dari kejauhan, terdengar suara Gya tengah berbincang dengan Arion. Cessa masih duduk di kursi besi, enggan ikut bergabung dalam obrolan itu. Di sampingnya, ia meletakkan keranjang parsel buah-buahan beserta paperbag berisi dua kotak bolu pandan. Tadinya, Gya bermaksud ingin masuk. Namun, ternyata di dalam ruang perawatan Pak Dayat, ada Arion dan Pak Alby yang lebih dulu datang membesuk. Gya pun tidak berani masuk. Terhalang pada batasan jumlah pembesuk. Baru beberapa langkah meninggalkan ruang perawatan, Gya berbalik lagi ke depan ruang tersebut karena Arion memanggilnya. Sekadar menyapa. Berhubung Gya orangnya cukup ramah, mereka jadi mulai mengobrol. Sekadar basa-basi.
"Saya juga udah selesai kok. Kalian masuk saja."
"Oh, iya. Baik, Pak."
Tidak berapa lama, Pak Alby juga keluar dari ruang perawatan.
Berarti, kini giliran mereka.
Gya menghampiri bangku besi untuk mengambil keranjang buah. Sementara Cessa mengikuti langkah Gya sambil menenteng paperbag berisi kue bolu.
"Teman kalian yang lain mana?" tanya Arion.
"Ada dua orang yang katanya mau besuk. Sisanya, baru besok jenguknya." Gya menjawabkan untuk mereka.
"Kalau begitu, saya akan pulang sekarang. Pak Arion?"
"Bapak duluan saja. "
"Okay." Pak Alby pun berlalu menyusuri lorong menuju lift.
Cessa menundukkan kepala ketika melewati Arion. Tidak ada interaksi lain. Mereka hanya saling bertukar senyum sebelum Cessa mengikuti langkah Gya masuk ke ruang perawatan.
"Aya," panggil Arion.
Arion menyebutkan penggalan nama yang tidak pernah ia sebut sebelumnya.
Bapak panggil saya Aya saja kalau begitu, kalau nama Ayana kepanjangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder (inspired by a song)
Chick-LitArion menyukai Ayana, dan berniat menjadikannya pacar, hanya karena ingin bersenang-senang dengannya. Reputasinya sebagai player membuat Ayana tidak ingin terlibat lebih jauh dengannya, meskipun Arion memiliki segala hal potensial yang bisa membuat...