Enjoy with this chapter
Budayakan vote dulu sebelum membaca!!
Happy reading^^
_ATHALLA_
Seorang cewek dengan rambut yang tergerai sebahu dan juga bandana merah yang menghiasi kepalanya menatap dengan binar gerbang yang bertuliskan SMA Garuda itu.
Cewek itu melangkah masuk kedalam kawasan SMA dengan senyum yang tersungging diwajah cantiknya.
Setelah sekian lama menetap di negara seribu pagoda, akhirnya ia bisa menghirup udara dari tanah kelahirannya. Cewek itu berhenti melangkah tepat dilapangan sekolah. Netranya menatap siswa-siswi yang tengah berlalu lalang untuk mencapai tujuan mereka, yaitu kelas masing-masing.
Ia menatap dua pasang manusia yang tengah bercanda gurau dipinggir lapangan. Setelahnya cewek berbulu mata lentik itu mengambil kamera yang tergantung di lehernya dan memotret dua pasang sejoli itu.
Aurora Jeslyn atau yang kerap disapa Aurora itu tersenyum bangga saat melihat hasil jepretannya, bagus dan sempurna. Saat ingin berbalik, ia tak sengaja menabrak seseorang dan membuatnya terjatuh.
"Awshh" Mendengar ringisan orang yang ada didepannya, Aurora segera mengulurkan tangannya berniat untuk membantu. "Sory, sory. Lo nggak pa-pa kan?".
Cewek didepan Aurora itu mengangguk dan menerima uluran tangannya. "Iya gue nggak pa-pa kok" Ucapnya sambil tersenyum.
"Syukurlah, kalo gitu gue pamit ya?" Ujar Aurora dan berniat untuk pergi. Nanum belum sempat ia melangkah tangannya lebih dulu dicekal oleh orang yang tak sengaja ia tabrak tadi.
"Tunggu!" Aurora menaikkan alisnya bertanda ia sedang bertanya ada apa. "Lo Aurora kan?" Kalimat yang keluar dari bibir gadis berambut dikuncir kuda itu membuatnya bingung. Sejak kapan ia tau namanya?.
"Kok lo tau? Lo kenal gue?" Gadis didepan Aurora itu berdecak kesal. "Ini gue ra! Alena Brigitta. Temen lo waktu SMP".
Aurora menyerngitkan dahi. Mencoba mengingat siapa Alena Brigitta itu. Setelah beberapa saat mencoba untuk mengingat akhirnya ia tau siapa itu Alena.
Aurora memekik senang dan langsung menarik tubuh Alena kedalam pelukannya. "Ya ampun Al, ini beneran lo? Si Alena yang dulu suka nyontek gue pas ulangan?". Alena mengerucutkan bibirnya saat aib masalalunya tengah dibahas. "Itu kan dulu ra! Sekarang mah enggak".
Aurora tertawa, "Masak sih?". Dan dijawab anggukan oleh Alena. "Btw selama ini lo dimana ra? Setelah kepindahan lo, semua sosial media yang lo punya nggak aktif". Gerutu Alena kesal.
"Gue pindah ke Thailand Al. Negara seribu pagoda itu, lo tau kan?" Ucapnya membuat Alena melongo.
Saat Alena hendak berbicara bel sekolah berbunyi. Pertanda bahwa sebentar lagi kelas akan dimulai. Dengan berat hati Alena mengurungkan niatnya itu dan menggandeng tangan Aurora masuk kedalam gedung sekolah.
_ATHALLA_
"Lo yakin Al kita nggak bakalan dihukum?" Tanya Bisma kepada Athalla yang tak dihiraukan oleh cowok itu.
"Ya harus yakin lah bego! Orang ini sekolah punya keluarga Athalla, jadi sans dong". Ucap Adit menjawab pertanyaan Bisma.
Ketiga cowok yang menyandang sebagai Most wanted nya SMA Garuda itu berjalan memasuki gedung sekolah tanpa khawatir akan dihukum oleh guru. Padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan namun ketiga cowok itu tak memasang ekspresi panik sedikitpun. Toh, sekolah ini juga milik keluarga Athalla.
Saat hendak menaiki tangga, ketiga cowok itu berhenti melangkah saat mendengar seseorang yang tengah membicarakan mereka.
"Eh liat deh Athalla. Mentang-mentang ini sekolah punya keluarganya, kelakuannya jadi kayak preman pasar". Ucap salah seorang cewek kepada temannya.
Athalla membalikkan badan. Melangkah dengan santai menuju kedua cewek itu, tak lupa dengan sorot mata yang tajam menusuk. "Ini sekolah emang punya keluarga gue, terus masalah buat lo?" Tanya Athalla sarkas.
Kedua cewek itu diam. Tak berani menatap mata tajam Athalla. "Cih, beraninya ngomong di belakang, pas disamperin pada kicep nggak bisa ngomong" Ujar Athalla.
"Makanya neng, kalo berani jangan ngomongin di belakang. Mending langsung ngomong ke kita sekalian cuci mata liat cowok ganteng" Ucapan Adit mendapat anggukan kepala dari Bisma.
Tak memperdulikan kedua cewek itu, Athalla melangkahkan kakinya ke lantai tiga, tempat kelasnya berada.
12 IPS-3 adalah kelas yang dihuni Athalla dan kedua temannya. Tanpa mengucapkan salam Athalla melenggang masuk begitu saja. Tak peduli dengan guru yang tengah mengajar.
Bu Arum, selaku guru mata pelajaran sejarah yang menyandang sebagai wali kelas di kelas Athalla pun menoleh saat dirasa ada orang masuk kelas.
"Athalla! Nggak sopan ya kamu, main nyelonong masuk aja, padahal ada saya disini!" Ujar bu Arum dengan nada kesal.
Athalla diam. Bu Arum menghela napas. "Ini udah jam berapa Athalla? Kenapa baru masuk kelas?. Kalian berdua juga kenapa iku-ikutan?".
Bisma dan Adit cengengesan. " Kan kita berdua temennya Athalla bu, jadi harus ikut-ikutan dong. Namanya juga solidaritas tanpa batas bu" Ujar Bisma tanpa dosa.
"Solidaritas gundulmu!" Ucap bu Arum membuat seisi kelas tertawa.
Bisma membelalak matanya. "Ya Allah bu, saya nggak gundul lho! Masa ganteng-ganteng gini dibilang gundul".
"Ganteng apanya? Orang muka sama pantat aja nggak beda jauh".
Semua orang yang ada dikelas tertawa. Kecuali Athalla yang hanya diam tanpa ekspresi.
"Udah-udah! Sekarang kalian berdua berdiri di depan kelas sambil jewer telinga masing-masing!" Ujar bu Arum.
"Tapi bu——" Ucapan Adit terpotong saat bu Arum memplototinya dengan tajam.
"Kamu juga Athalla!!".
Athalla melirik bu Arum sekilas. "Nggak mau bu!".
Bu Arum memijat pelipisnya pelan. Pusing punya murid seperti Athalla yang selalu membuat masalah tanpa mau bertanggung jawab.
Athalla berjalan menuju bangkunya. Dahinya mengkerut saat ada seorang cewek yang tak dikenal duduk disalah satu bangkunya.
"Siapa lo?"
TBC
Jeng jeng jeng
Penasaran nggak cewek itu siapa?
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Salam dari istri sah Jaemin wkwk
Ekaarifiani
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALLA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Namanya Athalla Rajendra. Sang penakluk jalanan yang mempunyai sifat arogan dan terkesan tak peduli terhadap orang lain. Cowok jangkung tak berperasaan yang bergelung dalam dunia malam yang bebas. Balap motor adalah s...