Vote sebelum baca sebagai tanda apresiasi. Thanks.
_ATHALLA_
Aurora melirik arloji yang melingkar manis disalah satu pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Itu berarti sekolah sudah usai sepuluh menit yang lalu.
Namun sampai sekarang ia masih berada di area sekolah, tepatnya di depan gerbang utama SMA Garuda.
"Papa mana sih?" Gerutu Aurora kesal. Ia merogoh sakunya untuk mengambil benda pipih persegi panjang itu. Ternyata ada sebuah pesan dari Danu, papa Aurora yang mengatakan bahwa ia tak bisa menjemput putri kesayangan karena harus menghadiri meeting penting.
Dengan perasaan dongkol setengah mati, Aurora dengan bibir mengerucut berjalan dengan malas menuju halte terdekat.
Aurora menoleh kebelakang saat mendengar suara deru motor yang kian mendekat. Senyumnya melebar tatkala melihat Athalla yang baru saja keluar dari gerbang sekolah.
Aurora berjalan menuju ketengah jalan. Beruntung saat itu jalanan dekat sekolah tengah sepi. Ia merentangkan tangannya berniat untuk menghadang Athalla.
Athalla yang kaget dengan spontan mengerem motor kesayangan secara mendadak. "Lo mau mati, ha?" Ucap Athalla kesal. Sedangkan Aurora hanya tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya.
Athalla menyerngitkat dahi saat Aurora berjalan melewatinya. Matanya melebar saat Aurora dengan tanpa izin naik keatas boncenganya.
"Siapa suruh lo naik? Turun nggak!" Ujar Athalla.
Aurora menggeleng. "Nggak mau!"
"Turun nggak!"
"Ih, nggak mau Athalla!" Ujar Aurora kekeuh dengan tangan yang melingkar manis di pinggang Athalla.
"Turun Aurora!"
"Nggak mau Athalla!"
Athalla menghela napas kasar. Tak ada gunanya ia berdebat dengan Aurora yang notebenya sangat keras kepala. Buang-buang waktu saja.
"Terserah" Ucap Athalla pasrah.
Aurora menyengir lebar. Berbeda dengan Athalla yang menunjukkan muka datar.
Aurora menempelkan kepalanya di punggung kokoh milik Athalla. Membuat aroma mint khas Athalla menyeruak di indera penciuman.
Athalla melajukan motornya membelah jalanan ibukota yang lenggang. Sedangkan Aurora diam memandang kendaraan yang sedang berlalu lalang dengan menyenderkan kepalanya di punggung Athalla. Membuat ia merasa nyaman.
"Kemana?" Tanya Athalla saat motor tengah berhenti di lampu merah.
Aurora menyerngitkan dahi. Bingung dengan ucapan Athalla yang terkesan pelit bicara.
"Maksudnya?"
Athalla berdecak kesal dibalik helm fullface-nya. "Abis ini kemana?"
"Jalan Majapahit nomor 2"
Athalla mengangguk. Setelahnya ia kembali melajukan motor kesayangan disaat lampu sudah menunjukkan warna hijau
"Athalla stop!" Ujar Aurora sambil menepuk-nepuk pundak Athalla.
Athalla mengerutkan kening. "Kenapa?"
"Kita udah sampe" Ujar Aurora. "Ini rumah gue" Ujar Aurora lagi sambil menunjuk rumah disebelah kiri mereka.
Athalla mengangguk tanpa berniat untuk menjawab.
"Makasih Athalla" Ucap Aurora setelah turun dari motor, dan disertai dengan senyum manis.
"Hm"
"Nggak mau mampir dulu?" Ujar Aurora sekedar basa-basi agar lebih lama didekat Athalla.
Athalla menggeleng. "Nggak, mau langsung pulang".
Aurora hanya ber oh ria. " Hati-hati dijalan Athalla!".
Athalla melirik Aurora sekilas sebelum memakai helmnya. Setelahnya ia melajukan motornya meninggalkan Aurora yang setia tersenyum di tempat.
Tbc
Pendek? Iya emang:v
Komen buat part ini!
Salam dari pacarnya Xiojun WayV wkwk
Ekaarifiani
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALLA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Namanya Athalla Rajendra. Sang penakluk jalanan yang mempunyai sifat arogan dan terkesan tak peduli terhadap orang lain. Cowok jangkung tak berperasaan yang bergelung dalam dunia malam yang bebas. Balap motor adalah s...