ATHALLA;010

245 17 0
                                    

Aku nggak nuntut kalian buat sayang sama aku kok, aku cuma pengen kalian tuh vote biar aku jadi semangat nulis ceritanya.

Jangan lupa share ke temen-temen kalian ya💕

_ATHALLA_

"Lempar Al!" Ujar Bisma kepada Athalla yang tengah melempar bola kedalam ring.

Setelah keluar dari UKS tadi Athalla langsung bergegas menuju lapangan karena sudah jadwalnya untuk latihan basket bersama teman-temannya.

Cowok bernomor punggung kosong satu itu berhasil mencetak gol untuk yang kedua kalinya.  Membuat score sementara menjadi dua kosong untuk tim Athalla.

Pak Jaka selaku guru olahraga dan juga pelatih tim basket SMA Garuda itu meniup peluit yang bertengger di lehernya. Pertanda bahwa sudah waktunya istirahat.

"Hari ini permainan kalian cukup bagus, kalo bisa ditingkatkan lagi! Dan kamu Athalla, pertahankan kemampuan kamu! Saya suka cara kerja kamu dalam permainan bola basket ini!" Ujar Pak Jaka membuat Athalla mengangguk mengerti.

"Dimas! Saya lihat kamu kuras fokus saat bermain tadi, kamu ada masalah?" Tanya Pak Jaka kepada Dimas, salah satu teman Ekskul basket Athalla. "Maaf Pak, saya lagi kurang enak badan jadi sedikit tidak fokus" Pak Jaka menghela napas mendengar penuturan Dimas.

"Yasudah, Lain kali jaga kesehatan!" Ucapan Pak Jaka mendapat anggukan kepala dari Dimas.

"Latihan cukup sampai disini, minggu depan kita lanjut lagi. Saya pamit!"

"Iya Pak!" Ucap serempak semua anggota yang mengikuti ekskul basket.

Setelah kepergian Pak Jaka, Athalla lebih memilih melanjutkan permainan dengan sisa anggota yang ada. Sedangkan sebagaian anggota lainnya lebih memilih pulang karena sudah terlalu lelah.

Bisma dan Athalla tengah fokus dengan bola berwarna oranye yang mempunyai garis-garis hitam di setiap sisinya. Sedangkan Aditya? Jangan ditanya dimana cowok itu berada.  Ia lebih memilih duduk manis di salah satu kursi yang berada di tribun paling atas sambil memakan cemilan kesukaannya, yaitu kuaci.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa cowok  bernama Aditya Anggara itu tak ikut bermain basket seperti Athalla dan juga Bisma. Jawabannya simpel sebenarnya, ia hanya terlalu malas berurusan dengan bola berwarna oranye itu. Ia lebih menyukai olahraga bulutangkis daripada basket.

Aditya menoleh saat dirasa ada bunyi notifikasi dari handphone salah satu sahabatnya. Dahinya menyerngit saat melihat nomor tidak dikenal tertera di layar handphone Athalla.

"ATHALLA, ADA YANG CHAT LO NIH!" ujarnya dengan sedikit berteriak agar Athalla dapat mendengarnya.

Athalla menghentikan aktivitas mendrible bolanya. Ia menatap Aditya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"SIAPA?"

Aditya menaikkan bahunya acuh. Athalla berdecak, dengan terpaksa ia melangkah menghampiri Aditya yang berada di tribun paling atas. Huh! Sungguh menyebalkan menurutnya.

Aditya melirik Athalla sekilas. Setelahnya ia menyodorkan benda pipih persegi panjang dengan logo apel digigit itu kepada pemiliknya. "Dia dari tadi nelfon lo!" Ujar Aditya.

Athalla menyergitkan dahinya saat melihat nomor tak dikenalinya tertera di layar ponselnya. Jemarinya menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan telepon dari nomor yang tak dikenalinya.

"Hallo"

"[Hallo]"

Athalla tertegun, ia seperti mengenali suara yang berasal dari panggilan yang sedang diangkatnya itu.

"[I miss you so much]"

Deg.

_ATHALLA_

Sedangkan diwaktu yang sama namun tempat yang berbeda, Aurora dan Alena tengah asik memasak bersama didapur milik keluarga Aurora.

Aurora dengan perban yang menghiasi dahi sebelah kirinya itu tengah semangat  menjahili Alena dengan menoel-noel pipi chubby sahabatnya dengan tepung.

"Ra ih, rese banget si!" Ujar Alena kesal, membuat Aurora terbahak karenanya. "Haha, lo lucu kalo gitu Lena".

Alena cemberut. " Lucu darimananya? Lagian kita jadi nggak sih buat pancake nya?" Aurora mengangguk. "Jadi dong, Lo ambil buah Stobery gih di kulkas!." Dengan patuh Alena berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil buah yang disebutkan oleh Aurora.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya pancake ala Aurora dan Alena pun telah jadi.

Mereka berdua memakan pancake yang telah mereka buat sambil menonton TV di ruang tamu.

"Lena, gue mau  cerita" Ujar Aurora sambil menatap Alena yang tengah asik menonton kartun dua bocah berkepala botak aliyas upin-ipin.

"Apa?"

"Kayaknya gue suka deh sama Athalla"

"HAH? coba ulang lagi!"

Aurora mendengus. "Gue suka sama Athalla"

"SUMPAH DEMI APA? KOK BISA?". Tanya Alena syok.

" Gue nggak tau, tiap liat dia tuh gue selalu deg-degan, terus nyaman kalo ada dideket dia" Ujar Aurora membuat Alena melongo tak percaya. "Tapi bukannya lo gk bisa moveon ya sama laki-laki masa kecil lo?" Ucap Alena tiba-tiba membuat Aurora dengan spontan menatapnya.

Aurora menghela napasnya kasar. "Iya sih, tapi Len gue ngerasa tuh Athalla sama lelaki masa kecil gue ada kesamaan diantara keduanya." Ucapan Aurora menbuat Alena mengerutkan kening. "Maksud lo?"

"Mereka berdua mirip Len!"

"Kalo memang Athalla adalah temen masa kecil lo tapi kenapa sikap dia nggak berubah waktu pertama kali ketemu sama lo?" Ujar Alena membuat Aurora terdiam. Menurutnya Alena ada benarnya juga.

"Tau ah, pusing gue".



To be continues

Ada yang kangen Author nya gk?

Kesan untuk part ini apa?

Tiga kata untuk mereka:

Athalla

Aurora

Author

Jangan bosan ya untuk baca cerita aku hehe.

Follow juga akun instagram @ekaarfni15 ya!

See you next time❤

Tertanda dari istri sahnya park chanyeol

Ekaarifiani

ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang