Part 36

15 4 12
                                    

Jangan lupakan bahwasanya alasan bukanlah jawaban yang seutuhnya
-

Sesuai dengan keinginan Fani jika ia sembuh ia ingin jalan-jalan menikmati udara segar setelah menghabiskan waktu di rumah sakit yang membuatnya bosan.

Pukul 03:00 sore Arka menjemput Fani untuk menuruti permintaan Fani yang ingin jalan-jalan dan Milo memintanya untuk menemani Fani.

Sekarang Arka dan Fani berada di mall stan buku yang berderet rak tersusun rapi berisikan macam-macam buku membuat siapapun yang tertarik untuk membelinya.

Sebenarnya Fani kurang terlalu suka di ajak di stan buku seperti ini, berhubung tadi Arka berbicara mengenai tentang komik, jadinya Arka mengajak Fani melihat komik.

Namun telah sampai tujuan Arka tidak berniat untuk membelinya ataupun memilih untuk di beli alhasil hanya berjalan mengitari dimana lorong - lorong kiri kanan yang terdapat susunan buku di rak.

Untuk Fani ia lebih sangat suka di mana ia di suguhkan dengan bermacam-macam aksesoris yang memiliki banyak warna apalagi di mana ia di lihatkan banyak macam berbagai gelang. Sebab Fani sangat menggemari hal itu tidak ada yang menarik selain hal itu menurutnya.

"Keren kan judulnya?" ujar Fani menunjukkan ke arah judul novel tersebut.

"Biasa aja, yang bagus itu, janji cinta di sekolah, haha" ujar Arka yang di akhiri gelak tawanya.

"Malas. Nggak usah lah ada di dunia nyata soalnya banyak bulshit nya" ujar Fani pada Arka.

"Hm"

"Jadi lo mau beli komiknya apa nggak?" tanya Fani mulai jengah dengan Arka yang tidak kunjung mendapatkan apa yang di carinya.

"Lo nggak mau beli novel?" tanya Arka pada Fani.

"Enggak" jawab Fani singkat.

Jika udah mendengar kata itu dari mulut Fani, ia tahu Fani sedang berada di badmoodnya.

"Lo marah?" tanya Arka.

"Nggak" jawab Fani cepat.

Arka heran kenapa setiap cewek itu selalu memberikan teka-teki untuk cowok, padahal apa salahnya ngomong saja kenapa harus cowok yang dimintai untuk peka.

"Fan!" panggil Arka.

"Apa Arka?" menahan kesalnya.

"Ngegas amat" ujar Arka.

"Kepala gue pusing Arka" ujar Fani pada Arka sambil memegang kepala yang tiba-tiba membuatnya merasakan sakit.

"Ya udah kita kita cari makan aja yuk" ajak Arka sembari membantu Fani berjalan agar tidak jatuh.

Mereka berada di Cafe bakso malang, mungkin tidak asing untuk pecinta Bakso dan Mie Ayam yang sangat terkenal itu juga begitu harganya yang lumayan dari bakso yang di jajakan di tempat biasanya.

"Fan" panggil Arka.

"Hm" hanya deheman Fani merespondnya.

Tidak lama kemudian ada pramusaji ke meja mereka memberikan air mineral pada Arka yang sebelumnya telah ia pesan.

"Diminum Fan" ujar Arka, memberikan botol minum tersebut ke Fani, dan Fani segera menerima botol minum yang di berikan oleh Arka untuk segera ia minum.

"Makasih Ar" ujar Fani setelah menurunkan botol minumnya yang telah ia tenggak tadinya.

"Sama-sama" ujar Arka.

Setelah Fani terlihat sedikit membaik dari sebelumnya ia memanggil pramusaji untuk memesan makanan.

"Fan lo mau apa?" tanya Arka ke Fani yang masih sedikit pucat.

Puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang