"Samu! Kembali kau! Apa maksudmu seenaknya melemparku dengan bola, hah?!"
"kau sendiri kenapa memakan bekal makan siangku?!"
"itu bekal kita berdua!"
"bilang saja kau sudah menghabiskannya di istirahat pertama!"
Sementara si kembar tengah melakukan aksi saling kejar kejaran kayak di film film india dengan Atsumu membawa lap pel kotor yang baru saja ia gunakan untuk membersihkan kaca, Osamu tak mau kalah dengan membawa kemoceng yang tadi ia gunakan untuk membersihkan gudang.
Suna membantu [name] memungut semua bola yang sempat dilempar oleh Atsumu untuk membalas dendam dan Ginjima masih setia dengan mengepel lantai gym.
"apa kita akan terus membiarkan mereka?" tanya Suna dengan menampakkan wajah datarnya ke arah si kembar yang sedang bermain tenis dengan lap kotor.
[name] hanya mengangkat kedua bahunya tak peduli dan kembali membersihkan TKP agar mereka selamat dari ceramahan Kita-san.
"oh ya. Ngomong ngomong... Kau belum menjadi manager resmi, ya?" [name] menatap ke arah Ginjima dan mengangguk kecil.
"kenapa tak langsung saja mendaftar menjadi manager tetap?"
"orang tuaku masih melarangku berada di luar rumah terlalu lama. Mereka juga tak memperbolehkanku mengikuti turnamen."
Si kembar hanya bisa menoleh dengan tatapan herannya. Atsumu yang memanfaatkan hal ini akhirnya melempar lap tadi tepat ke wajah Osamu dan berlari mendekati kerumunan.
"oh ya? Lalu kenapa kau mendaftar sebagai manager klub voli?"
"a-aku tak tahu. Hanya saja... Menurutku klub voli menyenangkan? Mengingat aku adalah anak broken home, aku tak bisa apa apa selain berdiam diri di kamar setiap hari. Aku juga tak banyak memiliki bakat selain menganalisis."
"souka... Klub jurnalistik cocok untukmu."
"mereka menolakku. Mungkin karena mereka tahu kalau aku kurang bersosialisasi?"
"tapi, ya... Kami juga tak bermaksud mengusirmu. Hanya saja kenapa kau tak meminta izin pada orang tuamu? Mungkin mereka akan mengerti kalau seorang manager juga harus ikut dalam pertandingan untuk menganalisis musuh atau timnya sendiri selama pertandingan."
"kalau begitu aku ikut!"
"untuk bersikap sok keren lagi, Tsumu?"
"hah?! Apa katamu?! Tentu saja untuk menolong [name]!"
"[name]?"
[name] mengernyitkan dahinya heran
"hm? Oh! Ya. Maaf memanggil nama kecilmu. Hanya terbawa suasana tadi."
"tak apa. Hanya senang saja. Tak ada yang pernah memanggilku dengan nama kecilku. Termasuk kelima pembantuku sendiri."
'dia anak sultan...'--all-[name]
"dan soal tadi... Terima kasih atas sarannya."
"ahaha! Tak masalah."
"dan apakah PDKT Tsumu dan [name] berhasil?" ucap Osamu yang memegang kemoceng sebagai microphone dan Suna yang masih menjadi penonton setia.
'jangan bergabung dengan si kembar atau kau akan berubah menjadi seperti si Swiper...'--Suna
"kalau begitu ayo pulang!" Atsumu mengepalkan tangannya ke atas dengan semangat 45 sebelum seseorang mencolek bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Forever [Inarizaki]
Random"tanpa kehadiran mereka, Inarizaki hanyalah kuil tak berpenghuni..." ************* "kita akan tetap beteman, bukan?" "ya, memangnya kenapa? Kau kira kita semua akan mati sekarang ini?" "aku ingin segera berspisah denganmu." "bagaimana dengan foto se...