Spring, 1st Year -- 2

794 140 12
                                    

[name] berjalan dengan kotak yang penuh dengan botol minuman dan tumpukan lainnya berisi jersey baru untuk anak kelas 1.


"ingin kubantu?"


Suara itu berasal dari belakangnya dimana kini Ginjima mengulurkan tangannya. Mengangguk kecil karena memang semua ini terlalu berat untuk [name] bawa, ia memberikan kotak berisi jersey dan beberapa handuk baru di dalamnya dan kembali pada pekerjannya.


"apa isi kotak ini?"

"jersey, jaket dan handuk baru."

"woahh! Secepat itukah? Kukira kami harus menunggu satu minggu atau satu bulan lagi."

"ya. Kotak ini dititipkan di pos satpam dan Kita-san memintaku untuk mengambilnya. Kau sendiri?"

"aku juga disuruh Kita-san untuk membantumu."

"ngomong ngomong... Bukannya si kembar ada di gym? Kenapa tak si kembar saja?"

"kau akan tahu apa yang terjadi selanjutnya."

"benar juga."

"tapi jika kotak ini berisi jersey dan jaket baru... Berarti kau belum memilikinya."

"ya. Begitulah. Ibuku belum mengizinkanku menjadi manager resmi."


"ehem! Berduaan aja nih?"


Dan suara kampret itu terdengar dari Atsumu yang tersenyum miring ala ala Swiper.

Perasaan Swiper gak pernah senyum miring dah. Yaudahlah, bayangin aja.


"Atsumu?"

"yo! Sepertinya tangan kecilmu butuh bantuan. Mau kubantu?"

"ah, tak apa. Ini sudah menjadi tugasku menjadi manager."

"ayolah, aku kesini juga ingin membantumu."


"bukannya kau diusir dari gym dengan kembarmu?"


Selamat Suna, aib Atsumu akan kusebarkan demj kebaikannya sendiri.


"mana ada!"

"Tsumu bertengkar lagi dengan saudara kembarnya hari ini. Jangan percaya rayuan buaya, [name]."

"ohh... Oke."

"kau juga jangan ikuti kata kata sesat Suna!"

"aku hanya memberitahunya fakta."

"Suna!"


Pintu gym terbuka dan disambut oleh tatapan semua member di dalamnya terutama para kelas 2 dan 3 yang sudah menunggu kehadiran para anak kelas 1 pembuat rusuh.


"kami kembali!" teriak Atsumu denga senyuman lebarnya namun sayangnya hawa Kita-san malah berbanding terbalik.


"kalian datang membawa [name] sebagai perisai?"

"tentu saja tidak. Kami sudah berdamai. Tenang saja, ya kan Samu?"

"ya. Maafkan kami sebelumnya." Osamu membungkuk 90 derajat kearah Kita-san.


"baiklah. Dan [name], terima kasih karena sudah membawanya."

"umh. Tak apa. Ini sudah menjadi tugasku. Ngomong ngomong... Apa aku boleh permisi sebentar? Aku akan mengambil beberapa kneepad sekarang."

"ya. Terima kasih bantuannya."


Dan akhirnya [name] pergi sedangkan si kembar hanya bisa bergidik ngeri dalam diam. Kalau bisa mungkin berteriak minta tolong dalam diam.


Friends Forever [Inarizaki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang