part 3 : karena alana

7 3 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya
😉😉😉

.
.
.
.
.

"Aku pulang!!" Seruan Alana menghentikan pergerakan Reza yang sedang membaca buku diruang tamu.

Mata teduhnya langsung memandangi jam dinding yang menggantung di tembok rumah sederhana yang mereka tempati. Jam persis menunjukkan pukul 10.00 pagi.

Alana masuk ke rumah dan duduk di kursi rotan yang menggisi ruang tamu dengan wajah lelah. Plastik hitam besar yang sejak tadi ia tenteng, ia letakkan begitu saja dia atas meja. Tapi tak sedikitpun menarik perhatian Reza, ia lebih tertarik pada buku yang ia baca daripada plastik hitam besar yang sudah bisa ia tebak apa isinya.

"Sudah berapa kali kakak bilang, kalau masuk ke rumah ucapin assalamu'alaikum"
Nasehat Reza dengan nada datar.

"Iya...iya...maaf"

"Ulangin" Tegas Reza tak terbantah. Tatapannya masih fokus pada deretan tulisan di buku.

Dengan langkah berat, Alana kembali melangkah keluar rumah "assalamu'alaikum!!" Seru Alana dan kemudian kembali masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Sahut Reza sambil menutup bukunya. "Jan segini udah pulang, kuliah kamu udah kelar?"

" Kakak sendiri kenapa ngilang dari kampus?"

"Jawab dulu pertanyaan kakak" Pinta Reza masih bersikap tenang.

"Gimana bisa aku tenang kuliah, kalau fans alay kakak nguber aku terus" Keluh Alana karena memang selama di kampus tadi ia tidak di berikan kesempatan masuk kelas. Kehadiran para penggemar Reza yang mengerumuninya menahan pergerakannya. Menyebalkan.

"Tuh luar, kakak taukan isinya apa? Coklat dan kado buat kakak. Aku udah berkali - kalu bilang kalau kita nggak ngerayain valentine, tapi mereka ngotot pengen ngasih kakak dengan alasan 'itu kado biasa'. Kalau nggak ingat itu amanah yang harus aku sampaikan, udah dari tadi aku buang ke tempat sampah.

"Gimana dengan coklat dari anak SMA yang tadi pagi nemuin kamu? Apa itu bukan amanah juga?" Tanya Reza berusaha mengingatkan Alana kejadian yang tak sengaja ia lihat di kantin pagi tadi.

"Kakak liat dia nyamperin aku?" Tanya Alana dengan nada terkejut yang hanya di tanggapi anggukan kecil dari Reza "hm....kalau itu, karena aku lagi pengen makan coklatnya" Ngaku Alana sambil cengengesan.

Reza hanya bisa geleng - geleng kepala mendengar pengakuan sang adik. Jika sudah urusan makan, nasehat dan penjelasan apapun tak akan ada gunanya.

"Kakak sendiri kenapa pulang? Mau belajar bolos ya?" Selidik Alana dengan mata memicing.

"Lagi nggak ada kelas" Jawab Reza dan kembali membaca bukunya.

"Kalau nggak ada, kenapa pagi tadi ke kampus?"

"Lagi ada urusan sedikit"

"Urusan apa? Soal beasiswa itu ya?" Tanya Alana cepat. Karena memang pertanyaan itu yang ingin ia utarakan sejak tadi.

Reza sedikit kaget ditanyain hal seperti itu. Tapi, bukan Reza namanya jika tidak bisa mengontrol situasi. Ia memilih untuk tetap tenang dan bersikap sewajarnya saja.

comienzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang