Oh!

202 9 0
                                    

Pukulan demi pukulan belum lah membuat para pria ini berhenti mungkin ini salah satu hoby kesukaan para pria dari zaman orok hingga zaman sekarang

" Udah CUKUP BANGSAT " Teriak ku yang tidak tahan lagi melihat pertikaian ini

Akhirnya mereka berhenti juga akibat teriakan Ify dan secara bergantian mereka memandang Ify

" Bisa ngk sih kalian tu gk gini " ujar ku marah ya sangat marah mendekat ke arah mereka berdua

" Dia duluan Ify " Ujar Ethan

" Qpanya yang duluan buktinya Lo yang main nyosor kyk dikejar setan " Teriak ku

" Kamu brani bentak aku " Ujar Ethan bingung

" sesekali Gue harus menentang " Ujar ku dingin

" Lex kita balik " Gue menarik tangan Alex memasuki Mobil yang nyetir Gue karena gk mungkin Alex nyetir dalam keadaan begini boyok

" Ify dengarin Aku dulu " Teriak Ethan mengedor ngedor jendela mobil Alex namun tidak kuhiraukan Mobil sudah melaju meninggalkan penkarangan sekolah Nusa Bangsa

Tidak ada percakapan hingga sampai di rumah Alex Gue hanya bergegas menuju dapur mengisi air dingin pada baskom dan tak lupa kota P3K untuk mengobati luka bonyok di wajah Alex

" Sini Gue obatin dulu " Ujar ku mulai membasuh luka lukanya

" Ify Maafin Gue ya " lirih Alex

" Knap musti Lo "

" Harusnya juga gue gk ladenin tu anak "

" Udah udah yang salah Gue disini"

" Harusnya Gue gak datang ke dunia kalian lah malah gini kan dapat lo lihat dan rasaain lo bahkan terluka" tambah ku sambil mengobati lukanya

" Gue gk peduli masalh tu Ify selama Lo aman dalam perlindungan Gue Puji Tuhan Gue bersyukur banget " Ujarnya tulus

Gue hanya bisa mengulas senyum manis pada Alex Gue tau sejauh ini dia udah baik banget sama Gue dan gak kenal lelah untuk menjaga bahkan sampai rela mati matian mencari pendonor buat Gue hanya satu yang bisa Gue ucapin yaitu terima kasih banyak dan beribu ribu ucapan syukur ku memiliki sahabat seperti dia

" Dah luka lo dh beres yuk lunch " ujar Gue menuju dapur membereskan semuanya

Skip

Di kediaman Zudith tidak ada perubahan ya perubahan mencari Ify membawa pulang dia meskipun mereka sudah mengetahui keberadaannya

" Pih Regan akan jemput Ify kembali kesini lagi " Ujar Regan tegas

" Terserah Kamu saja tapi urusan terberat mu adalah pada Mami mu "

" Mami lagi mami lagi apa Papi gk muak sama smua ini "

" Muak apanya bahkan Papi senang akhirnya Mami kamu menceritakan semua bahwa dulu Ify yang membunuh abang kamu "

" Gilak kalian smua " Ujar ku nelenggang pergi

" Coba aja kamu berani bawa dia kerumah ini jangan harap kamu bakal Papi anggap anak " Teriak Papi marah menatap tajam manik mata Regan

" Ohooo Bagus donk Aku bisa hidup dengan Ify hanya berdua sedangkan Papi hidup dengan wanita iblis dirumah inj bersama putrinya yang jalang itu " Ujar Ku tak kalah hebat marahnya

" Jaga mulut mu Regan! " Bentak Papi melempar berkas tepat pada wajah ku

Namun itu bukanlah hal yang memberatkan bagiku karena perlu sesekali kita menentang omongan orang tua jika itu pada tujuan menyesatkan anaknya ya terbukti jika terus terusan begini apa jadinya hubungan antar persaudaraan anak anak mereka

Im FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang