4. Kenzo Odette Genpati

15 1 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa dan siswi tentu sangat senang. Mereka buru-buru untuk keluar dari lingkungan sekolah. Tapi tidak bagi, Alita dan Dessy. Dessy yang memiliki kebiasaan pulang paling akhir. Sehingga Alita, kini masih berada di dalam kelas.

"Mending, nunggu sini aja Al. Kalo langsung pulang, pasti rame. Males banget harus ngantri buat turun tangga"

Kelas, Alita dan Dessy berada di lantai 2. Sehingga harus menaiki tangga.

Mengobrol dengan Dessy membuat Alita bahagia. Walaupun kebanyakan Dessy yang selalu mengeluarkan suara. Dessy selalu membahas Satria, cowo yang di suka sejak kelas 10. Waktu istirahat tadi, Alita sudah melihat Satria. Karna Dessy yang memberi tahu kan nya.

Satria memang tampan, seperti oppa-oppa yang di gemari Alita. Pantas, kalau Dessy sangat menyukai Satria.

"Lo harus tau Al, kalo satria itu sebenarnya........" bla-bla, bla-bla, Dessy selalu membahas soal Satria. Sungguh Alita bukan nya tak suka. Hanya tak berminat saja. Akan lebih baik, kalau mereka berdua membahas drama korea yang sedang seru-seru nya.

Tapi, Alita tetap menunjukkan wajah yang ramah. Menghargai, setiap kalimat yang di ucapkan teman baru nya itu. Cukup menjadi pendengar yang baik. Dessy terlalu Antusias untuk semua hal yang berkaitan dengan Satria.

"Dess, ayo pulang! Dah sepi nih parkiran"

Itu Nevan. Dessy bilang setiap pulang sekolah ia akan bareng bersama Nevan. Tapi kalau saat berangkat Dessy akan menggunakan angkutan umum. Karna Nevan, tidak bisa bangun pagi dan Dessy tentu tidak ingin terlambat. Jadi, hanya pulang sekolah saja, Dessy ikut bareng bersama Nevan. Hitung-hitung menghemat pengeluaran, begitu kata Dessy.

"Ah, ya udah deh Al. Gua duluan yaaa" Ujar dessy. Sedikit kecewa karna sedang menikmati obrolan nya bersama Alita. Tapu Nevan telah datang menjemputnya.

"Iya Dess"

"Nanti, gua telpon oke! Gua masih seneng ngomong sama lo, lo asik orang nya"

"Oh ya, Al lu pulang naik apa?" Tanya Nevan. Karna Nevan tahu, kalau motor Alita sedang berada di bengkel untuk di perbaiki.

"Naik Angkot, kalau gak pesen ojol" jawab Alita ramah dengan senyum dari bibir tipis nya yang selalu menawan.

Senyuman nya bikin adem... Nevan terpesona oleh aura Alita.

"Maaf ya Al, si Bego Nevan lagi ga bawa mobil"

"Enak aja lo ngatain gua bego"

"Emang kenyataan nya lu bego, oon, tolol, gesrek, pea"

"Terus aja Dess, terusss. Gua aduin oma biar mulut lu kena cabe"

"Najis, cowo-cowo main nya aduan"

Mereka mulai berantem lagi... Alita jengaj dengan pertengkaran Dessy dan Nevan. Alita bingung, kenapa Dessy dan Nevan suka sekali berantem karna hal-hal sepele padahal mereka berdua masih bersaudara.

"Hmm, Dess, Nev, gua duluan ya"

"Eh, Al tunggu dulu" Alita yang sudah hampir keluar kelas, kemudian berbalik lagi menghadap Nevan dan Dessy.

"Kenapa Nev?"

"Biar gua pesenin ojek online ya buat lu" tawaran Nevan, sungguh menggiurkan buat Alita. Sebenarnya Alita merasa tidak enak untuk menerimana nya. Alita takut untuk di cap sebagai cewe matre. Tapi, Nevan sangat memaksa Alita untuk menerima nya.

Setelah itu, mereka keluar bersama-sama. Kemudian terpisah karna Dessy dan Nevan menuju parkiran motor. Sedangkan Alita berjalan sendiri ke arah gerbang. Melewati parkiran mobil, ada beberapa mobil yang terpakir. Hanya tersisa 5 mobil, Alita yakin itu pasti mobil guru-guru. Karna jarang sekali siswa SMA memekai mobil untuk ke sekolah.

ALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang