Hari yang melelahkan untuk Alita. Tapi hari ini cukup menyenangkan juga. Sekolah dari pagi hingga sore cukup menguras tenaga. Namun Alita senang karena bisa mendapat teman baik. Dessy dan Nevan cukup untuk membuat Alita betah berada di Sekolah.
Saat sampai di rumah nya, Alita langsung masuk ke kamar nya. Kamar baru nya itu cukup mewah dan luas. Dengan nuansa modern minimalis, tatanan nya pun membuat siapa saja pasti takjub jika melihatnya. Namun tetap saja Alita masih merasa belum cukup nyaman tinggal di sini. Mungkin karena Alita belum terbiasa.
Alita membuka kenop pintu kamar itu...
"KYAA!!!" Yap betul sekali, itu jeritan yang keluar dari mulut Alita Kinanthi.
Siapa yang tidak kaget jika melihat seorang pria asing di kamar anak gadis? Takut, malu, heran, dan bingung itulah yg di rasakan Alita. Terlebih lagi di rumah ini hanya ada dia dan pria asing itu. Bunda nya kan sedang bekerja, dan pulang nya malam nanti. Alita takut, namun pria asing itu hanya menatap nya tenang.
"Alita Kinanthi, betul kan?"
"Da-da-dari mana kamu tahu saya?"
"Itu gak penting. Sekarang juga lo beresin barang-barang lo dari kamar ini"
"Kenapa?"
"Karna gue suka..."
Alita menelan saliva nya, takut dan gugup yang ia rasakan saat ini.
Bunda... Tolong Alita!
"Kamar nya. Gue suka kamar ini, gue mau pake kamar ini" Pria asing itu melanjutkan kalimat sebelum nya yang terdengar ambigu.
"Ini kan kamar saya. Kamu gak bisa seenak nya ngusir saya dari kamar ini" Alita tidak lagi takut. Kini Alita malah emosi, karna pria asing itu dengan seenak nya mengusir Alita dari kamar nya.
Walaupun belum nyaman, tapi Alita juga suka dengan kamar baru nya ini.
"Mulai detik ini, kamar ini jadi milik gue"
"Gak! Gak bisa, enak aja. Emang kamu siapa? Ohh kamu itu maling ya. Saya bisa memanggil satpam, dan melaporkan kamu ke polisi. Jangan kira saya takut ya"
Alita memang pendiam, tapi bukan berarti dia penakut. Dengan situasi yang seperti ini, keberanian Alita bangkit.
"Satrio Airlangga"
"O-om Tio?"
"Ck, cakep-cakep kok bodoh sih"
Om Tio kok masih muda banget sih? Apa iya bunda pacaran sama brondong...
Alita memang mengetahui hubungan bunda nya dan om Tio. Namun sampai sekarang Alita belum mengetahui bentuk wajah om Tio. Dalam keadaan seperti ini, otak Alita tidak bisa berfikir secara benar.
"Satria Nadhif Airlangga"
"Hah"
"Anaknya"
"Siapa" Alita masih bingung, dan kini ia makin bingung. Pria asing itu tertawa sarkas melihat tingkah lugu Alita.
"Gue Satria Nadhif Airlangga, anak nya Satrio Airlangga. Sampe sini paham?"
"Ohh.. HAH APA!"
~_~_~_~_~_~
"Cih, kata bunda anak nya om Tio itu pendiem, baik. Baik apa nya, masa dengan seenak jidat dia ngusir aku dari kamarku, HAH"
Ya, Alita terpaksa pindah kamar. Alita hanya tidak mau mencari masalah dengan anak nya om Tio. Alita tidak mau merusak hubungan bunda nya dengan om Tio hanya karna masalah nya dengan satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALITA
Teen FictionBagi kalian, diperjuangkan oleh satu pria mungkin sudah biasa. Atau diperebutkan oleh dua pria? tiga? atau bahkan empat? Apakah dengan diperebutkan kalian merasa sangat beruntung? Tidak bagi Alita, Alita Kinanthi. Alita hanya seorang gadis biasa yan...