Setiap dalam diri manusia pasti memiliki jiwa yang lain dalam tubuh mereka , ada yang sengaja menciptakan nya untuk kepercayaan diri dan karier. Dan ada yg tercipta dari rasa trauma dan tekanan yang mereka alami.
Disini tidak hanya akan ada sebuah...
• genetika • perbedaan dalam struktur otak dan biologis • stress • keterbelakangan mental.
#Story Time#
Malang nya gadis itu, usianya baru menginjak 10 tahun. Tapi gadis sekecil itu sudah harus melakukan operasi berat, katanya gadis itu mengalami gangguan pada usus nya. Dan betapa buruknya ketika dokter bedah menemukan segumpalan kertas dalam usus gadis kecil itu.
"Bagaimana bisa dalam tubuh anak kecil hanya ada air dan gumpalan kertas?" ucap laki- laki berjas putih di ruang rapat setelah operasi .
"Saya juga tidak mengerti prof. Bagaimana bisa itu terjadi, atau jagan - jagan gadis itu mengidap pica?" ucap salah satu dokter yang mengoperasi
" jika iya gadis itu mengidap pica kita harus menyerahkannya pada dokter yang sepantasnya"
Dengan diskusi panjang para dokter, gadis kecil yang bernama Imelda itu di serahkan pada psikiater untuk mendapatkan penanganan yang semestinya.
"Namamu Imelada?" tanya seorang dokter pada Imel
Gadis itu hanya menganguk kan kepalanya sebagai jawaban. Sang dokter memberikan sebuah permen loli pada Imel, dan di terima oleh Imel dengan tersenyum.
"Kau suka dengan permen?"
"Iya, Imel suka. Tapi Imel sudah lama tidak memakan nya"
"Kenapa?, apa orang tuamu tidak memperbolehkan kamu makan permen terlalu banyak?"
Imel entah apa yang dia tidak ingin ucapkan, gadis kecil itu menundukkan kepalanya memandangi permen loli itu.
"eum, ya sudah kalo kamu tidak mau memberi tau dokter"
"Imel tidak boleh makan permen, tidak boleh makan apapun" gadis berucap yang membuat sang dokter tertegun . apa maksudnya tidak boleh makan apapun?. Dengan nada yang berhati-hati dokter itu bertanya pada Imel.
"Tidak boleh makan apapun maksudnya apa?"
"Bunda, tidak memberi makan Imel. Kata bunda Imel harus puasa karena tidak ada cukup makanan, tapi kk Imel tidak puasa" gadis itu bercerita sambil tetap menundukkan kepalanya. Sang dokter hanya akan mendengarkan , karena memang ini tugasnya sebagai psikiater mendengarkan keluhan pasien terlebih dahulu.
"Karena tidak ada makanan,Imel memakan kertas dengan air. Imel lapar, tapi Imel tidak di beri makanan. Bunda selalu bilang Imel harus puasa"
"Sejak kapan kamu hanya memakan kertas dan air?"
"Eumm, sejak mungkin sudah 5bulan."
"Kamu hanya makan itu selama 5bulan?" gadis itu mengangguk dan melanjutkan ucapannya.
"Awalnya terasa aneh, tapi lama kelamaan itu terasa biasa saja."
" apa Imel tau kalo makan itu terus bisa berbahaya?"
"Tau, tapi Imel sangat lapar dokter" gadis itu kini menangis dan membuat sang dokter juga menangis mendengar nya, bagaimana mungkin tidak diberi makan oleh orang tuanya. Apa orang tuanya itu psikopat? .
"Suster tolong pangil ibu dari Imelda" setelah mendengar perkataan Imelda dokter itu kini mengetahui apa penyebab kerusakan apda usus gadis kecil itu.
Tok tok tok
"Masuk"
"Permisi dokter , apa saya di pangil?"
Dokter itu hanya mengangguk dengan semestinya .
"Ibu, apa benar ibu meminta Imelda berpuasa?"
"Eumm iya, karena kami kekurangan makanan . " ucap ibu itu tegas
"Lalu jika memang tidak ada makanan apa harus anak anda makan kertas dengan air?"
Sang ibu terkejut rupanya dia tidak tau kalau anaknya selama ini memakan kertas dan air saja.
"Anak ibu mengidap gangguan makan pica, gangguan makan yang bisa jadi di sebabkan karena pasien mengalami stress"
"Saya hanya harus memberi makan pada anak yang pandai bukan anak yang bodoh seperti dia" ucap ibu itu dengan angkuhnya seperti tidak pernah melakukan kesalahan.
"Lalu jika seorang anak bodoh harus di buat semakin bodoh?, dan tidak di beri makan. Anda seorang ibu tapi tidak memiliki belas kasi sebagai ibu. Anda bisa di tuntut atas ini "
Dan pada akhirnya pihak rumah sakit, menuntut ibu Imelda atas penelantaran anak. Dan Imelda akan di rawat sampai dia sembuh .
