Allen keluar dari ruangan dosen sambil mengacak rambutnya frustasi, lagi lagi kalimat "revisi" yang ia dapati. Ia sampai bosan mendengarnya karena ini adalah yang ke empat kalinya. Tak lama terlihat teman seperjuangannya Park Jihoon juga keluar dari ruangan tersebut namun dengan wajah berbinar.
"di acc hoon?"
Allen bertanya yang mendapat jawaban berupa anggukan dari lelaki tersebut. Allen pun memaksakan tersenyum sambil mengucap selamat pada pemuda tersebut."lo disuruh revisi lagi ya?" Jihoon bertanya dengan hati-hati takut pertanyaannya melukai allen. Allen hanya mengangguk lesu.
"llenn semangaaattt yaaa!"
Jihoon mencoba menyemangati allen sambil menepuk-nepuk pundak allen, yang mau tak mau dibalas oleh sebuah senyuman oleh allen.
"iya makasih ya hoon, lo juga semangat ya nerusin bab 5 nya"
Jihoon pun tak lama izin pamit lebih dulu karena ingin menuju perpustakaan.
Ya, jadi allen adalah mahasiswa ilmu komunikasi semester akhir yang sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsinya. Perlu kalian ketahui allen merupakan mahasiswa teladan dan pintar, bahkan IP nya di setiap semester pun selalu diatas 3. Circle pertemanan allen di kampus tidak begitu besar karena allen termasuk orang yang introvert. Ia hanya memiliki beberapa teman saja dikelasnya termasuk jihoon. Ia bahkan tak mengikuti organisasi maupun UKM apapun. Para dosen pun heran entah mengapa ketika skripsi allen tiba-tiba saja menurun, bahkan ia sempat sakit beberapa saat lalu dikarenakan terlalu memikirkan skripsinya yang berujung makin lama pula skripsinya diselesaikan. Ia bahkan tambah down lagi ketika tahu beberapa teman kelasnya bahkan ada yang sudah siap sidang. Karena berita-berita seperti itu allen pun jadi memforsir dirinya untuk cepat menyelesaikan skripsinya, namun karen terkesan terburu-buru allen jadi tak fokus, yang mengakibatkan isi dari skripsinya agak kacau dan menyebabkan kalimat revisi keluar dari dosen pembimbingnya berkali-kali.
Allen mengeluarkan handphone nya terlihat bersiap menghubungi seseorang.
"dimana?" Tanpa kalimat sapaan allen langsung bertanya pada seseorang di sebrang telpon.
"udah sampe kantin, kamu dimana? biar aku samperin"
"yaudah sini cepet yaaa"
Allen pun mematikan sambungan telpon lalu kembali membolak balik revisiannya tadi. Sekitar 10 menit kemudian seseorang duduk disampingnya sambil mengacak surainya yang membuat allen mendongakan kepalanya.
"hikssss seeelllmmm" Allen merentangkan tangannya sambil merengek tanda meminta pelukan dari orang yang baru saja datang itu yang tak lain adalah serim, kekasihnya.
"ututu bayi akuuu jangan sedih donggg" Serim pun memeluk allen dengan erat sambil mengelus elus pundak lelaki mungilnya.
"pulang aja yuk, emang gamalu kamu diliatin orang orang tuh"
Serim berbisik ditelinga allen, pasalnya memang tingkah allen sekarang tengah menjadi pusat perhatian sekitar.
"ke apart kamu aja tapiii"
Allen melepaskan pelukannya dengan bibir yang dipoutkan.
"iya sayang iyaa yuk"
Mereka pun meninggalkan tempat tersebut dan berjalan menuju parkiran.
"kamu mau makan apa? hari ini apapun yang kamu mau aku turutin deh"
Serim bertanya pada allen dengan mata yang masih fokus ke depan jalanan. Allen di kursi penumpang yang sejak tadi hanya menatap jalanan lewat jendela sampingnya hanya menggelengkan kepalanya.
"aku gakepengen apa apa, ganapsu makan juga"
Serim menghela napas lalu meraih satu tangan allen dengan tangannya yang bebas dari kemudi.
"sayang jangan gitu dong, nanti kalo gamakan kamu sakit, kalo sakit makin lama lagi proses nyelesain skripsinya. mau emang hmm?"
Allen pun menghela napasnya berat.
"selm aku bodoh banget apa ya?"
Mulai lagi, serim sudah paham betul pada kekasihnya yang satu itu. Tiap kali sedang down allen selalu mengatakan bahwa dirinya bodoh. Tugas serim disini hanya mendengarkan keluh kesahnya lalu menyemangatinya sesudahnya.
"kenapasih aku gabisa ngerjain sesuatu dengan bener? kamu aja bisa cepet banget tinggal nunggu sidang sebentar lagi, kenapaa jugaa cobaa aku terlalu mikirin tanpa ngerjain dengan bener sampe sampe akhirnya aku sakit kemarin terus jadi makin lama lagii"
Allen pun tanpa sadar mulai meneteskan air matanya.
"aku ga sebanding banget sih sama kamu..hiks.. aku malu banget sama kamu hiks.."
Allen mulai terisak, serim yang tak bisa membiarkan kekasihnya menangispun mulai menepikan mobilnya lalu memeluk kekasihnya itu erat-erat.
"huwaaaa seelm"
Tangisan allen tambah kenceng kala serim memeluknya.
"sayanggg jangan nangis dong aku jadi ikutan sedih, gasuka aku liat kamu nangis"
Serim terus mencoba menenangkan kekasihnya tersebut. Selama 5 menit menangis, akhirnya allen pun berhenti menangis namun masih sedikit terdapat isakan-isakan kecilnya.
"udahh?legaa?hmm?"
Serim memegang kedua pipi allen sambil mengusap sisa-sisa air matanya. Allen pun hanya mengangguk.
"sayang, dengerin aku yaaaa kamu gaboleh lagi bilang diri kamu bodoh apalagi ga sebanding sama aku. Sayang itu pinter kok buktinya ip kamu selalu diatas 3 kan selama ini? sayang itu cuma terlalu banyak mikirin hal-hal negatif yang belum tentu bakal terjadi, dan terlalu ngeliat orang lain. Gapapa sedikit terlambat yang penting hasilnya kan? mulai sekarang pokoknya kamu gaboleh lagi liat orang lain buat dibandingin sama diri kamu. Aku pokoknya bakal terus nemenin kamu, revisi berkali-kali pun gapapa sayangg, kamu jangan khawatir aku bakalan pergi, engga justru aku bakalan terus jalan berdampingan sama kamu"
Allen terlihat mulai berkaca-kaca mendengar perkataan serim.
"Juga, aku emang sengaja ngebut skripsi karena aku janji sama orang tua ku dan orang tua kamu buat cepet lulus terus punya pekerjaan tetap, jadi aku bisa cepet cepet nikahin kamu. Ini aku gabohong. Jadi kamu mulai sekarang gaboleh mikirin hal-hal gapenting lagi ya? fokus aja, kapanpun kamu butuh aku bakal selalu ada"
Serim mengecup kening allen dengan lembut sesudahnya.
"ihh selm mah bikin aku nangis lagi kan huwaaaa"
Allen kembali menangis dan memeluk lelakinya, namun kali ini tangisan bahagia.
"cup cup sayangnya serim jangan nangis lagi dongg"
"love you selm"
Ujar allen setelah melepas pelukannya.
"love you more my llen"
Allen pun dengan berani mengecup bibir serim cepat.
"ihh kok cepet banget, itu mah bukan cium sayang"
Protes serim pada allen.
"nih cium tuh gini"
Serim pun menarik tengkuk allen dan melumat bibir kekasihnya tersebut dengan lembut, allen pun mengalungkan lengannya di leher serim. Mereka gasadar apa ya kalo mereka masih dipinggir jalan hhh udah tinggalin yu gaes.
END
hai guys maaf baru up yaa!
terimakasih yang sudah baca dan memberikan voment🙆♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sellen Daily
Historia CortaIsinya cuma shortfic keseharian sellen yang gemes gemes