4.) Hampa (1)

28 17 7
                                    

Hai,mungkin akan lebih baik jika aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai,mungkin akan lebih baik jika aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu.

Namaku adalah Arla,aku tergolong gadis yang cukup menutup diri.Bisa dibilang sebagai anak yang pendiam,atau kata kebanyakan orang,aku merupakan dari sekian manusia yang memiliki sifat introvert.

Salah satu kelemahan ku adalah sulit untuk berbaur dengan cepat, apalagi dengan waktu yang singkat.

Aku menyukai animasi Jepang atau biasa yang disebut "anime" itu sejak mulai menginjakkan kaki ke kelas 6 SD.

Karena aku memiliki sifat yang tak gampang berbaur,aku lebih sering menghabiskan waktu untuk menyendiri di kelas,lebih tepatnya menghabiskan waktu untuk menggambar anime.Yang menurut sekolahku itu tergolong aneh.

Aneh kenapa? Jika kalian menyukai anime pasti akan berpikir begitu..Namun berbeda hal dengan sekolah ku yang mayoritas menyukai artis Korea sebagai idolanya.Jadi selebih yang bukan K-POP akan terlihat aneh di pandangan mereka,heran bukan?

Padahal saat aku di masa putih biru,cukup banyak yang menyukai anime,apalagi aku memiliki dua sohib yang satu pemikiran denganku.Tak jarang kami menghabiskan waktu hanya untuk membicarakan itu.

Satunya bernama Ifa,ia memang sudah lama mengenal anime sepertiku,berbeda dengan yang satunya lagi.Ia baru mengenal anime saat bersahabat dengannku.Namanya Lysa,ia lebih banyak diam dan mendengarkan kami berdua bercerita.Memang hanya sedikit anime yang ia ketahui,makanya ia tidak bisa banyak nyambung untuk cerita.Satu hal yang membuatnya unik ia tak menyukai "darah".Jika sudah melihat anime atau film action yang ada darahnya,biasanya ia akan lari ataupun menghindar sekedar ngumpet.Benar benar aneh..

Maka dari itu,aku dan Ifa sangat menyukai anime "Attack on Titan" yang tergolong action dan berdarah itu.Sering kami menyuruh Lysa untuk menonton Attack on Titan dirumah

"Sa..kamu nonton AOT sana..bagus loh"

Lysa menatap Ifa jengah

"Heh? Kamu mau buat aku kejang kejang? Mana mau aku lihat anime yang Titan Titan makan orang itu..iuh.." Lysa merubah ekspresi mukanya jijik saat membayangkan ia akan menonton AOT

"Hahaha.. lagian sih,kok bisa kamu kayak phobia sama darah gitu?"

Lysa menggeleng " I don't know"

"Mending aku nonton Detektif Conan atau koro-sensei" lanjutnya

"Oh..bapak guru gurita itu?" Ifa cekikikan

Lysa mengacungkan jempol setuju

Ah..benar benar masa yang menyenangkan.Siapa sangka ternyata Lysa menonton AOT versi live action-nya yang membuatnya terus memeluk pintu untuk menatap TV.Betul betul aneh..sudah tahu ngeri..ngapain ditonton?

Saat jenjang putih abu abu ini aku kembali sulit untuk berbaur karena beda sekolah dengan sekolah SMP ku.Jadi,mau tak mau aku harus kembali menyiapkan diri untuk lebih berbaur dengan suasana baru.

Karena sifatku yang pendiam inilah aku sering dijadikan bahan bullying dengan menjadi bahan ledekan ataupun di diamkan tak diajak bicara.

"Heh,Arla" seorang gadis mencolek bahuku

"Ah..iya?" Aku menoleh kearah gadis itu bingung dan ragu

"Kamu tuh ya aneh.. suka sama cowok yang gak nyata"

Aku hanya diam jika sudah begini,lebih baik aku diam saja kan daripada masalah akan semakin panjang denga diisi oleh perdebatan.Cukup ditelan saja semua ledekan itu,walaupun terlalu membekas di hati.Tak masalah,toh..tidak akan ada yang tahu bahwa aku cukup kuat untuk memendam semuanya.

Ah.. sebegitukah mereka memperlakukanku? Memangnya kenapa dengan anime? Apakah aku salah menyukai sosok ini? Padahal teman temanku dulu cukup banyak yang menyukai anime.Aku jadi kangen dengan kedua sohibku..

Sebenarnya apa sih yang mebuatku begitu menyukai anime Jepang ini?! Kalau menurutku,jika kalian melihat anime pada garis keseluruhan,jarang sekali anime memiliki cacat ataupun kekurangan.Seluruhnya betul betul hampir di kriteria sempura,mulai dari tokoh yang pintar,tampan,ataupun jalan ceritanya aku menyukainya.

Wajar kan jika salah satu yang aku sukai terus saja diledek dan di benci.Bagaimana jika aku juga meledek idola idola Korea mereka? Bukankah mereka juga tak kan terima?

Namun lagi lagi aku hanya diam saja sambil tersenyum,seakan akan semuanya biasa.

Dan satu hal ini juga sering memicu mereka untuk menyudutkan ku.

Jarakku dengan sekolah cukup jauh,sekitar 20 sampai 30 km dan membutuhkan waktu sekitar 45 menit.Membuatku sering datang sekitar 5 sampai 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.

Belum lagi aku harus menunggu Ayah untuk bersiap siap kerja sebelum berangkat.Karena sekolahku dan tempat kerja Ayah searah.Itu juga belum karena macet lantaran banyak orang yang berkendara di jalanan untuk sekolah ataupun pergi bekerja.

Nah..di hari piket inilah yang jadi masalahnya.

"Aduh..belum piket nih" segera aku berlari menuju kelas saat melihat arloji di pergelangan tanganku.Tinggal 7 menit sebelum bel tanda masuk berbunyi nyaring.

"Heh! Syai! Piket! Udahlah telat! Gimana sih? Kamu kan piket, seharusnya datang lebih awal!"

Belum sempat aku mengatur nafas,ada suara yang cukup membentak dari seorang kenalan di kelasku melangkah menghampiri

Tentu saja itu membuat emosiku sedikit meledak,namun lagi lagi aku menahannya,lalu tersenyum

"Iya, aku tahu..gini gini juga aku tanggung jawab" jawabku cepat lalu meletakkan tas

"Kamu perempuan bisa ngomong halus gak?"

Segera ku melangkah melewatinya begitu saja dan mengambil sapu.Tak ingin mengulur waktu lebih lama.

Toh,mereka kan juga tidak tahu kenapa aku sering datang terakhir.

💌💌💌

"Huah.." aku menyenderkan tubuhku di kursi

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,dan aku sudah sibuk dengan kegiatanku seperti biasanya.

Aku belum cukup berbaur dengan teman temanku.Jadi aku lebih sering menghabiskan waktu istirahat untuk menggambar anime untuk mengusir bosan.

"Llihatlah Arla,anime terus.."

Yah.. sepertinya aku sudah mulai menjadi bahan pembicaraan para tukang gosip di kelas.Sudah biasa buatku.

"Ih..apa bagusnya sih anime? Lebih keren oppa oppa Korea kita kan ya?"

"Iya ih..anime kan gak nyata,cuma sama gambaran yang bergerak aja nge-fans berat"

"Lebih bagus dance Korea itu loh..keren banget"

Aku tetap saja menggerakkan tangan untuk menggambar.Mau sebanyak apapun mereka meledekku,aku tak kan membalas omongan mereka.Cukup diam dan diam.

Terlalu ribet jika aku membalas mereka, membuang buang waktu saja rasanya.

Kata mereka aku tak cukup nyali untuk membalas mereka.Mereka tahu apa?

Mereka kan tidak tahu bahwa aku kesepian dan sudah tidak tahan dengan ledekan mereka.Sudah cukup rasanya aku tak diajak untuk berbaur saat merek tahu aku orang yang introvert.Mereka juga tidak tahu bagaimana nanti jika aku sudah tidak bisa menahan emosi.

Mengerikan? Bisa jadi.

"Huh.." aku menghembuskan nafas untuk membuatku sedikit tenang

Yah.. namanya juga manusia.Sifat dan hati mereka...

Siapa yang bisa menebak?

💌💌💌

Sebuah NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang