Aku begitu gugup dan akhirnya memutuskan keluar dari kamar, tetapi kamar itu terkunci. Bodoh, aku yakin ini sudah direncanakan oleh Seokjin dari awal.
Bahkan, pintu ini model keluaran terbaru. Membuka pintu harus menggunakan kata sandi, tentu aku tidak segampang itu membukanya. Aku menoleh ke arah jin yang sudah tidur pulas di atas ranjang, apa salahku sehingga aku harus menjalani siksaan ini.
Jessy, aku mohon tolong aku. Tiba tiba lampu kamar kami mati dan aku berteriak ketakutan.
"Jin aku mohon berhenti becanda. Dan bisakah aku keluar dari kamar ini" ucapku panik.
Panas ia panas. Listrik di rumahku padam dan aku begitu kepanasan seperti terbakar api, dan keringat ku membasah i tubuhku.
Akhirnya aku terdiam dia depan pintu. Seokjin membiarkan ku disana, hingga listrik itu kembali menyala.
Esok harinya pukul enam pagi.
Sinar matahari menembus kaca jendela. Mataku begitu silau saat matahari itu merasuk ke dalam mataku, ini sudah pagi aku harap tidak ada yang terjadi padaku tadi malam.
" Astaga badanku begitu sakit. Mungkin karena aku tidur di lantai" ucapku menguap.
Tetapi aku merasa ada yang aneh. Aku tidur di ranjang tanpa mengenakan pakaian, astaga apa jangan jangan terjadi sesuatu padaku dan Seokjin.
" Hiks kenapa harus seperti ini" ucapku menanggis.
Aku segera bergegas ke kamar mandi. Jin kau benar benar kejam aku bersumpah aku akan membuatmu membayar semua ini
" Sayang kau sudah bangun. Maaf ya aku sedikit kasar tadi malam" ucap Seokjin membawa nampan makanan.
Aku tak menghiraukan Seokjin. Segera aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku
" Jessy. Kau puas bukan dia telah merenggut milikku" ucapku masing dalam keadaan menanggis.
Aku keluar dari kamar mandi tapi aku tak sebodoh itu. Aku tau jika aku memakai handuk dia pasti akan memangsaku, ya tuhan kenapa nasibku harus seperti ini.
Drrrttt.. tiba tiba ponselku berbunyi. Aku segera mengambil hp ku tetapi aku lupa meletakan di mana hp ku.
" Astaga kenapa bisa ada disana. Aaah jin sialan" ucap ku marah.
Ponselku entah sejak kapan berada di ada lemari, aku segera mengambil ponsel itu.
" Ketemu. Jin akan kupotong kau lalu ku goreng setelah itu aku campur dengan sambal biar tubuhmu kepanasan hahaha" ucapku tertawa jahat.
Tiba tiba. Ada seseorang yang menarik tanganku dengan keras, ternyata pelakunya adalah Seokjin. Aku tidak tau apa yang dia lakukan kali ini.
" Tadi kau bilang apa kau akan memotong ku, mengorengku dan kau memberiku taburan sambal??" Tanya Seokjin padaku.
" Aaah tidak, kau pasti salah paham" jawabku gugup.
Tiba tiba Seokjin mendekatiku. Dan aku merasa terpojok karena aku tidak bisa kabur lagi
" Bisa kau menjauh sedikit dariku jin, aku begitu kesulitan bernafas" ucap ku dengan raut wajah panik.
" Kau tidak bisa bernafas ya sayang. Baiklah akan kubuatkan kau nafas buatkan" Jin yang tersenyum licik.
Di begitu mendekat dan mendekat. Siapapun tolong aku, mama papa dimana kalian hiikkss kenapa tidak ada siapapun yang membantu ku.
" Jin. Kenapa kau marah padaku dan kau harus tau aku adalah korban dari Jessy" ucapku pada Seokjin.
" Aku tidak peduli dengan Jessy. Lagipula aku hanya mau dirimu sayang" ucap Seokjin padaku.
Sayang astaga ini jantung memang harus di copot. Kalau tidak akan jantung ini berdetak begitu kencang.
" Aaahhh baiklah kali ini aku melepaskanmu" Seokjin pun akhirnya pergi meninggalkanku
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage without love (JinSoo)
RomanceKarena sebuah kesalahpahaman aku harus menikah dengan kekasih sahabatku sendiri. Semenjak saat itu dia membenciku dan memperlakukan ku seperti layaknya berada di neraka , bahkan sejak kejadian itu sahabatku menghilang dan pergi entah kemana